Minggu, 12 April 2020

Apa bedanya muhrim dan mahram?


Pertanyaan:

Ustadz, Apa bedanya muhrim dan mahram?

Jawaban:

Muhrim dan mahram, adalah dua istilah yang sering terbalik-balik dalam percakapan masyarakat. Terutama mereka yang kurang perhatian dengan bahasa Arab. Padahal dua kata ini artinya jauh berbeda. Memang teks arabnya sama, tapi harakatnya beda. Teks arabnya:

محرم

1. Muhrim (huruf mim dibaca dhammah dan ra’ dibaca kasrah) artinya orang yang melakukan ihram. Ketika jamaah haji atau umrah telah memasuki daerah miqat, kemudian dia mengenakan pakaian ihramnya dan menghindari semua larangan ihram, orang semacam ini disebut muhrim. Dari kata Ahrama – yuhrimu – ihraaman – muhrimun.

2. Mahram (huruf mim dan ra’ dibaca fathah) artinya orang yang haram dinikahi karena sebab tertentu.

Pertanyaan.

Ada yang bertanya kepada alfaqir (Habib Shulfi Alaydrus) : Assalamu'alaikum guru maaf ganggu waktu pian.. ulun mau bertanya tentang penulisan kata Insya Allah sama In Shaa Allah.. yg mana menurut pian yg penulisan kata nya itu yg betul.

Jawab : Wa'alaikumussalam.. Penulisan ان شاء الله yang benar ya dengan bahasa arabnya yaitu ان شاء الله, sedangkan jika ditulis dengan huruf latin bahasa Indonesia biasanya huruf ث Tsa : Ts, Huruf ط Tho : Th, huruf ذ Dzal : Dz, huruf ظ Zho : Zh, huruf ص Shod : Sh, huruf ض Dhod : Dh, huruf س Sin : S, dan huruf ش Syin : Sy.. jadi tulisan ان شاء الله dalam tulisan latin Indonesia menjadi In Syaa-a Allah atau Insya Allah Atau In syaa Allah, boleh yg mana saja asalkan pengucapannya harus benar berdasarkan tulisan arab.

Pertanyaan :

Kapankah pengucapan Subhanallah dan Masya Allah?

Jawaban :

Ungkapan “Subhanallah” sering tertukar dengan ungkapan “Masya Allah”.

Ucapan “Masya Allah” kalau kita merasa kagum. Ucapan “Subhanallah” jika melihat keburukan.

Selama ini kaum Muslim sering “salah kaprah” dalam mengucapkan Subhanallah (Mahasuci Allah), tertukar dengan ucapan Masya Allah (Itu terjadi atas kehendak Allah).

Kalau kita takjub, kagum, atau mendengar hal baik dan melihat hal indah, biasanya kita mengatakan Subhanallah. Padahal, seharusnya kita mengucapkan Masya Allah yang bermakna “Hal itu terjadi atas kehendak Allah”.

Ungkapan Subhanallah tepatnya digunakan untuk mengungkapkan “ketidaksetujuan atas sesuatu”. Misalnya, begitu mendengar ada keburukan, kejahatan, atau kemaksiatan, kita katakan Subhanallah (Mahasuci Allah dari keburukan demikian).

ungkapan Subhanallah dianjurkan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, bukan yang baik-baik atau keindahan. Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Allah Subahanahu wa Ta’ala Maha Suci dari semua keburukan tersebut.
Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat yang indah, indah karena keindahan atas kuasa dan kehendak Allah Ta’ala.

Lalu, apakah kita berdosa karena mengucapkan Subhanallah, padahal seharusnya Masya Allah dan sebaliknya? Insyaa Allah tidak. Allah Maha Mengerti maksud perkataan hamba-Nya.

Hanya saja, setelah tahu, mari kita ungkapkan dengan tepat antara Subhanallah dan Masya Allah. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi   
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Tidak ada komentar:

Posting Komentar