Senin, 03 Agustus 2020

Kitab Lubabul Hadits Bab 29.


Kitab Lubabul Hadits Bab 29.

ﻓﻲ ﻓﻀﻴﻠﺔ ﺍﻟﺮﻣﻲ

Keutamaan Memanah.

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﻣَﻦْ ﺭَﻣﻰ

ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﺭَﻣﻰ ﺳَﻬْﻤًﺎ ﻓِﻲْ ﺳَﺒِﻴْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻛَﻤَﻦْ ﺍَﻋْﺘَﻖَ ﺭَﻗَﺒَﺔً

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Orang yang melepaskan anak panah dalam perang fisabilillah (di jalan Allah) itu bagaikan orang yang memerdekakan budak.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻋَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺍَﻭْﻟَﺎﺩَﻛُﻢْ ﺍﻟﺴِّﻴَﺎﺣَﺔَ ﻭَﺍﻟﺮَّﻣَﻰ ﺑِﺎﻟﺴَّﻬْﻢِ ﻭَﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓَ ﺍﻟْﻐَﺰْﻝَ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Ajarilah anak-anak kalian berenang dan memanah, dan wanita menenun / memintal .

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ ﺍَﻟﺮَّﻣﻰ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻐَﺮَﺽِ ﻛَﺎﻟﺮَّﻣﻰ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺠِﻬَﺎﺩِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Memanah pada sasaran itu seperti memanah pada jihad.

Penjelasan : Maksudnya seperti memanah musuh dalam perang jihad.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﻦْ ﻳَّﺮُﺩَّ ﺍﻟﺴَّﻬْﻢَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﺮْﻣِﻲِّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻐَﺮَﺽَ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺑِﻜُﻞِّ ﻗَﺪَﻡٍ ﺍَﺟْﺮُ ﺍِﺗْﻖِ ﺭَﻗَﺒَﺔٍ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa mengembalikan anak panah pada tempat panah dari sasaran maka setiap langkahnya berpahala memerdekakan hamba sahaya.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﺗَﺮَﻙَ ﺍﻟﺮَّﻣْﻲَ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺘَّﻌَﻠُّﻢِ ﻓَﻘَﺪْ ﺗَﺮَﻙَ ﺳُﻨَّﺔً ﻣِّﻦْ ﺳُﻨَّﺘِﻲْ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa meninggalkan memanah setelah belajar maka dia benar-benar telah meninggalkan salah satu sunnahku.

Penjelasan : Memanah termasuk Sunnah Rasulullah, orang yang telah belajar memanah tetapi meninggalkannya (tidak mau berlatih lagi) maka dia telah meninggalkan Sunnah Rasulullah, perbuatan Sunnah bila dikerjakan mendapat pahala, jika ditinggalkan (bukan karena meremehkan) maka tidak berdosa.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﻣَﻦْ ﻋُﻠِّﻢَ ﺍﻟﺮَّﻣْﻲَ ﺛُﻢَّ ﺗَﺮَﻛَﻪُ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa mengajarkan memanah kemudian meninggalkannya (tidak melatihnya) maka dia tidak termasuk golonganku.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﺗَﺮَﻙَ ﺍﻟﺮَّﻣَﻰ ﻓَﻠْﻴَﺮْﺗَﻢْ .

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa meninggalkan (melupakannya) memanah maka hendaknya belajar (berlatih) kembali.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﺗَﻌَﻠَّﻢَ ﺍﻟﺮَّﻣَﻰ ﺛُﻢَّ ﺗَﺮَﻛَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻋَﺼَﺎﻧِﻰْ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa belajar memanah kemudian meninggalkannya maka dia benar-benar telah durhaka kepadaku.

Penjelasan : Sebagian Ulama mengatakan bahwa hadits ini merupakan ancaman berat bagi orang yang melupakan memanah setelah mempelajarinya, dan orang yang meninggalkan tanpa alasan yang dibenarkan syara’ maka hukumnya makruh berat.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﺭَﻣَﻰ ﺑِﺴَﻬْﻢٍ ﻓِﻲْ ﺳَﺒِﻴْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍَﺻَﺎﺏَ ﺃَﻭْ ﺍَﺧْﻄَﺄَ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺍَﺟْﺮُ ﻋِﻄْﻖِ ﺭَﻗَﺒَﺔٍ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa memanah dalam perang fisabilillah (di jalan Allah), baik tepat (kena musuh) atau tidak, maka baginya pahala memerdekakan hamba sahaya (budak).

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺗَﻌَﻠَّﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺮَّﻣَﻰ ﻓَﺎِﻥَّ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﻬَﺪَﻓَﺘَﻴْﻦِ ﺭَﻭْﺿَﺔٌ ﻣِﻦْ ﺭِﻳَﺎﺽِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻟِﻠﺮَّﻣَﻰ ﻓِﻲْ ﺳَﺒِﻴْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Belajarlah memanah, karena sesungguhnya apa yang ada diantara dua sasaran adalah taman dari taman-tamannya surga bagi pemanah di dalam peperangan fisabilillah (dijalan Allah).

Penjelasan : Orang yang perang (jihad fisabilillah) dengan memanah atau yang lainnya maka dia sedang berada di taman-taman surga, jika sasarannya mengenai musuh atau tidak maka mendapatkan pahala, jika mati terkena panah atau yang lainnya maka mati di taman surga (syahid).

(Kitab Lubabul Hadits – Al Imam Al Hafizh Jalaluddin Abdrurrahman bin Abi Bakar As Suyuthiy, Bab Keutamaan Memanah, Halaman 68, Penerbit Darul Kutub Al Islamiyyah)

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @shulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/habibshulfialaydrus
LINE : shulfialaydrus         
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
           
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Tidak ada komentar:

Posting Komentar