Minggu, 09 Februari 2020

Beberapa amalan Fida’a Min Naar (Penebus Dari Api neraka).


Beberapa amalan Fida’a Min Naar (Penebus Dari Api neraka).

1. Membaca LAA ILAAHA ILLALLAAH 70.000x (Membacanya boleh dicicil).

وَرُوِيَ اَنَّ الشَّيْخَ اَباَ الرَّبِيْعِ اَلْمَالَقِيَّ كَانَ عَلَى مَائِدَةِ طَعَامٍ وَكَانَ قَدْ ذَكَرَ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَرَّةٍ وَكَانَ مَعَهُمْ عَلَى الْمَائِدَةِ شَابٌّ مِنْ اَهْلِ الْكَشْفِ فَحِيْنَ مَدَّ يَدَهُ اِلَى الطَّعاَمِ بَكَى وَامْتَنَعَ مِنَ الطَّعَامِ فَقَالَ لَهُ الْحَاضِرُوْنَ لِمَ تَبْكِيْ؟ فَقَالَ اَرَى جَهَنَّمَ وَاَرَى اُمِّيْ فِيْهَا. قَالَ الشَّيْخُ اَبُوْ الرَّبِيْعِ: فَقُلْتُ فِيْ نَفْسِيْ اَللَّهُمَّ اِنَّكَ تَعْلَمُ اَنِّيْ قَدْ هَلَّلْتُ سَبْعِيْنَ اَلْفًا وَقَدْ جَعَلْتُهَا عِتْقَ اُمِّ هَذَا الشَّابِّ مِنَ النَّارِ فَقَالَ الشَّابُّ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ أَرَى أُمِّيْ قَدْ خَرَجَتْ مِنَ النَّارِ وَمَا اَدْرِيْ مَا سَبَبُ خُرُوْجِهَا وَجَعَلَ هُوَ يَبْتَهِجُ وَاَكَلَ مَعَ الْجَمَاعَةِ. وَهَذَا التَّهْلِيْلُ بِهذَا الْعَدَدِ يُسَمَّى عَتاَقَةَ صُّغْرَى كَمَا اَنَّ سُوْرَةَ الصَّمَّدِيَّةِ إِذاَ قُرِئَتْ وَبَلَغَتْ مِائَةَ اَلْفِ مَرَّةٍ تُسَمَّى عَاتَقَةً كُبْرَى وَلَوْ فِيْ سِنِيْنَ عَدِيْدَةٍ فَاِنَّ الْمُوَالَاةَ لَا تُشْتَرَطُ.

Diriwayatkan bahwa Syekh Abu Ar Robi’ Al Malaqi, berada di jamuan makanan dan beliau telah berdzikir dengan mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah 70 ribu kali. Di jamuan tersebut terdapat seorang pemuda ahli kasyaf. Ketika pemuda itu akan mengambil makanan tiba-tiba ia mengurungkan mengambil makanan itu, lalu ia ditanya oleh para hadirin mengapa kamu menangis? Ia menjawab, saya melihat neraka jahanam dan melihat ibu saya di dalamnya. Kata syekh Abu al-Rafi’, saya berkata di dalam hati, “Ya Allah, sungguh engkau mengetahui bahwa saya telah berdzikir Laa Ilaaha Illallaah 70 ribu kali dan saya mempergunakannya untuk membebaskan ibu pemuda ini dari neraka”. Setelah itu pemuda tersebut berkata, “Alhamdulillah, sekarang saya melihat ibu saya telah keluar dari neraka, namun saya tidak tahu apa sebabnya”. Pemuda itu merasa senang dan kemudian makan bersama dengan para hadirin. Dzikir Laa Ilaaha Illallaah 70 ribu kali dinamakan ataqoh sughro (pembebasan kecil dari neraka), sedangkan surat Al Ikhlas jika dibaca 100 ribu kali dinamakan ataqoh kubro (pembebasan besar dari neraka) walaupun waktu membacanya beberapa tahun, karena tidak disyaratkan berturut-turut.
(Sumber : Kitab Syarah Al Futukhat Al Madaniyah Bihamisyi Nasha'ih Al Ibad)

عن الشيخ أبي زيد القرطبي قال: سمعت في بعض الآثار أن من قال: لا اله إلا الله سبعين ألف مرة كانت له فداء من النار، فعملت على ذلك رجاء بركة الوعد فعملت منها لأهلي وعملت منها أعمالاً ادخرتها لنفسي وكان إذ ذاك يبيت معنا شاب يقال إنه يكاشف في بعض الأوقات بالجنة والنار، وكانت الجماعة ترى له فضلاً على صغر سنه، وكان في قلبي منه شيء، فاتفق أن استدعانا بعض الإخوان إلى منزله، فنحن نتناول الطعام والشاب معنا إذ صاح صيحة منكرة، واجتمع في نفسه وهو يقول: يا عم هذه أمي في النار، وهو يصيح بصياح عظيم لا يشك من سمعه أنه عن أمر، فلما رأيت ما به من الانزعاج قلت في نفسي اليوم أجرب صدقه فألهمني الله السبعين ألفاً، ولم يطلع على ذلك أحد إلا الله، فقلت في نفسي: الأثر حق، والذين رووه صادقون: اللهم إن السبعين ألفاً فداء هذه المرأة أمّ هذا الشاب، فما استتمت الخاطر في نفسي إلا أن قال: يا عمّ ها هي أخرجت الحمد لله

Asy-Syaikh Abu Zaid Al Qurtubi ia berkata: Saya telah mendengar hadits (ada yang mengatakan atsaar) yang menerangkan bahwa: siapa yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAH tujuhpuluh ribu (70.000) kali, maka akan jadi tebusan dari api neraka, maka saya kerjakan itu karna mengharap berkat janji itu, juga saya kerjakan untuk keluargaku, juga saya telah berbuat lain-lain amal untuk tabunganku di hari kiamat.
Bertempatan di tempat kami, bermalamlah seorang pemuda ahli kasyaf, bahkan adakalanya (sewaktu-waktu dibuka hijabnya sama Allah) ia menerangkan kasyafnya mengenai surga dan neraka, orang-orangpun mengakui kelebihan pemuda itu meski usianya masih muda, bahkan saya juga menaruh kepercayaan terhadapnya.
Bertepatan kami di undang oleh kawan untuk makan minum di rumahnya, dan pemuda itu juga bersama kami dalam undangan itu, tiba-tiba ia menjerit sekeras-kerasnya, lalu ia berkata : ya ammi (paman), itu ibuku berada dalam api neraka, lalu ia menjerit kembali sekeras-kerasnya ketika saya melihat keadaan itu, timbul perasaan dalam hati, akan saya uji kebenarannya, maka saya membaca LAA ILAAHA ILLALLAH tujuhpuluh ribu (70.000) kali dan tiada seorangpun mengetahui bahwa saya sedang membaca itu, kecuali Allah, dan saya percaya bahwa hadits itu benar, dan orang-orang yang meriwayatkannya semua benar, lalu saya berdoa: "ALLAAHUMMA INNA HADZIHIS-SAB’INA ALFAN FIDA'A HADZIHIL MAR'ATI UMMI HADZASY-SYAAB (Ya Allah, sesungguhnya tujuhpuluh ribu (LAA ILAAHA ILLALLAH 70.000) ini, aku hadiahkan untuk tebusan ibu pemuda ini).”. maka belum selesai perasaan dalam hatiku, tiba-tiba pemuda itu berkata: ya ammi (paman), ibuku telah keluar dari api Walhamdulillah. (Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad – Asy Syaikh Zainuddin Al Malibari dan Kitab Raudhur Rayahin – Asy Syaikh Imam Abdullah bin Asad Ali bin Fallah Al Yafii)

Sedangkan sanad muttashil (bersambung) kepada Asy Syeikh Zainuddin Al Malibariy yang alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) riwayatkan sebagai berikut:

الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن العلامة الفقيه كياهي الحاج محمد شافعي حذام عن مسند الدنيا الشيخ محمد ياسين بن محمد عيسى الفاداني عن التقي الصوفي الشيخ جبرين بن هارون البلخي الجشتي عن أبيه هارون بن ابراهيم البلخي عن جده ابراهيم جلال الدين ابن الحسن بن خواجه محمد اكرم شاه البلخي عن أبيه ابن الحسن شاه عن أبيه الحسن بن محمد اكرم شاه البخاري عن السيد محمد اكرم شاه بن كريم الدين بن فريد الحق بن خواجه جمال شاه يوسف البلخي عن أبيه عن المؤلف الشيخ زين الدين بن عبد العزيز المليباري الشافعي رضي الله عنه

2. Membaca Surat Al Ikhlas 100.000x (Membacanya boleh dicicil).

وَمِنْهَا : اَنَّ مَنْ قَرَأَهَا مِائَةَ أَلْفِ مَرَّةٍ فَقَدِ اشْتَرَى نَفْسَهُ مِنَ اللهِ, وَنَادَى مُنَادٍ مِنْ قِبَلِ اللهِ تَعَالَى فِيْ سَمَوَاتِهِ وَفِيْ أَرْضِهِ : اَلَا إِنَّ فُلاَناً عَتِيْقُ اللهِ, فَمَنْ كَانَ لَهُ قَبْلَهُ بِضَاعَةً فَلْيَأْخُذْهَا مِنَ اللهِ غَزَّ وَجَلَّ
فَهِيَ عَتَاقَةٌ مِنَ النَّارِ لَكِنْ بِشَرْطِ اَنْ لَا يَكُوْنَ عَلَيْهِ حُقُوْقٌ لِلْعِبَادِ أَصْلاً, اَوْ عَلَيْهِ وَهُوَ عَاجِزٌ عَنْ أَدَائِهَا

Sebagian dari fadlilahnya surat Al Ikhlas yaitu : Sesungguhnya orang yang membacanya sebanyak 100.000 kali maka dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah. Dan Malaikat akan mengumumkan dari sisi Allah di langit dan di bumi “ketahuilah sesungguhnya si fulan adalah hamba yang dimerdekakan oleh Allah, siapa saja yang mempunyai hak yang di tanggung fulan maka mintalah dari Allah “. Maka surat Ikhlas tersebut akan memerdekakan dari neraka, tetapi dengan syarat tidak mempunyai tanggungan pada orang lain, atau punya tanggungan tapi tidak mampu membayarnya.
(Sumber : Kitab Tafsiir As Shoowi, Juz 4 hal. 498 - Ahmad Shoowi Al Maliki)

Ijazah Ataqoh Kubro (membaca surat Al Ikhlah 100.000x) ini alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) dapatkan dari nenek alfaqir yaitu Hababah Nur binti Alwi bin Muhammad Al ‘Aydrus, beliau mendapat ijazah tersebut dari Al Habib Umar bin muhammad Bin Hud Al ‘Attas (Cipayung).

3. Membaca BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM 12.000x (sekali duduk/baca), setelah selesai niatkan dan berdoa meminta kepada Allah agar bacaan BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM 12.000x yang kita baca menjadi tebusan untuk diri kita dari api neraka dan dapat juga untuk di hadiahkan kepada seorang mayit. (Kitab Silahul Mukmin – KH. Mahfudz Syaroni)

4. Membaca YAA LAThIIF(U) 16.641x (sekali duduk/baca), setelah selesai niatkan dan berdoa meminta kepada Allah agar bacaan YAA LAThIIF(U) 16.641x yang kita baca menjadi tebusan untuk diri kita dari api neraka dan dapat juga untuk di hadiahkan kepada seorang mayit.

5. Membaca Shalawat Kamaliyyah sebanyak 700x (Sekali duduk/baca).

ﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠٰﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠٰﻰ ﺁﻟِﻪٖ ﻛَﻤَﺎ ﻻَﻧِﻬَﺎﻳَﺔَ ﻟِﻜَﻤَﺎﻟِﻚَ ﻋَﺪَﺩَ ﻛَﻤَﺎﻟِﻪٖ

ALLAHUMMA ShOLLI WA SALLIM WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ’ALAA AALIHII KAMAA LAA NIHAAYATA LIKAMAALIKA ‘ADADA KAMAALIH(I).

Ya Allah limpahkanlah rahmat keselamatan dan berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya sebagaimana tiada batas akhir bagi kesempurnaanMu, sebanyak hitungan kesempurnaanNya.

Fadilah dan Keistimewaan Sholawat Kamaliyah.

Apabila sholawat kamaliyah ini dibaca satu kali maka pahalanya sama dengan membaca sholawat 10.000 (sepuluh ribu) kali. Apabila sholawat ini dibaca 700 (tujuh ratus) kali maka dapat menjadi tebusan bebas dari api neraka kelak di akhirat.

Dan Barang siapa yang selalu rutin membaca sholawat kamaliyah sebanyak 70 kali di waktu antara shalat magrib dan waktu isya’, maka Allah SWT akan memberikan kekuatan dalam hal hafalan / hafalannya kuat tidak mudah lupa. Amalan ini sangat cocok bagi anda yang sedang mempelajari Al Quran, sedang menghafal Al Quran atau sedang menempuh Pendidikan.

Dengan rutin mengamalkan sholawat kamaliyah ini bahkan seorang pelajar mampu menyelesaikan studinya dengan baik, dengan penuh prestasi dan mendapatkan nilai baik. Orang yang sedang menghadapi tes atau ujian juga bisa dimudahkan oleh ALLAH dengan membaca amalan sholawat tersebut diatas.

6. Membaca dzikir di bawah ini :

لا اله الا الله سيدنا محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم وعلى آله عدد ما خلقت يا ربنا وما انت له خالق من يوم خلقت الدنيا الى يوم القيامة في كل يوم وليلة سبعين ألف مرة

LAA ILAAHA ILLALLAAHU SAYYIDUNA MUHAMMADUR ROSUULULLAH(I) ShOLLALLAHU ALAIHI WA SALLAM WA ‘ALAA AALIHI ADADA MAA KhOLAQTA YAA ROBBANA WA MAA ANTA LAHU KhOLIQUN MIN YAUMI KhOLAQTAD DUNYA ILAA YAUMIL QIYAMA(TI/H) FII KULLI YAUMIN WA LAILATIN SAB'INA ALFI MARROH.

Seorang ulama tasawwuf, tokoh besar dalam tarekat Asy Syadziliyah Imam Ahmad Bin Ajibah Al Hasaniy rahimahullah (wafat tahun 1244 Hijriyah) pengarang kitab Tafsir Al Bahrul Madid Fi Tafsiril Qur'anil Majid menyebutkan dalam kitab Al Lawaqihul Qudsiyah Syarh Al Wazhifatiz Zarruqiyah: ada satu redaksi dzikir kombinasi shalawat dari imam Muhammad Bin Sulaiman Al Jazuliy As Samlaliy radhiyallahu anhu (wafat tahun 870 Hijriyah):

لا اله الا الله سيدنا محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم وعلى آله عدد ما خلقت يا ربنا وما انت له خالق من يوم خلقت الدنيا الى يوم القيامة في كل يوم وليلة سبعين ألف مرة

LAA ILAAHA ILLALLAAHU SAYYIDUNA MUHAMMADUR ROSUULULLAH(I) ShOLLALLAHU ALAIHI WA SALLAM WA ‘ALAA AALIHI ADADA MAA KhOLAQTA YAA ROBBANA WA MAA ANTA LAHU KhOLIQUN MIN YAUMI KhOLAQTAD DUNYA ILAA YAUMIL QIYAMA(TI/H) FII KULLI YAUMIN WA LAILATIN SAB'INA ALFI MARROH.

Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah, Sayyiduna Muhammad utusan Allah Semoga sholawat dan salam tercurah kepada beliau dan keluarganya seada-adanya makhluq yang telah Kau ciptakan dan sejumlah yang akan Kau ciptakan dari mula Kau adakan dunia sampai hari kiamat setiap hari dan malamnya tujuh puluh ribu kali.

Imam Ibn Ajibah Al Hasaniy rahimahullah berkata: Siapa saja membaca dzikir tahlil kombinasi shalawat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam beserta keluarga beliau di atas satu kali, maka cukup menjadi fidyah (tebusan) dirinya untuk bebas dari api neraka, Bila ia baca dua kali, ia telah jadikan tebusan buat kedua orang tuanya, Jika tiga kali, sungguh ia telah menjadikan tebusan dari api neraka buat seada-adanya orang mu'min.

Keutamaan dari asrar dzikir tahlil dan shalawat tersebut hanya bisa didapat oleh orang yang telah diberikan idzin (ijazah) oleh orang yang memang memiliki idzin untuk memberikan ijazah.

Adapun sanad Muttashil (bersambung) kepada Imam Muhammad Bin Sulaiman Al Jazuliy, yang alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) riwayatkan sebagai berikut:

الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن العلامة المحدث السيد عبد الرحمن الكتاني عن والده الحافظ السيد عبد الحي الكتاني عن شيخه العلامة سيدي عبد الله الكامل بن محمد الأمراني المكناسي الفاسي عن شيخه مولانا العربي بن السائح الشرقاوي الرباطي عن شيخه سيدي عبد القادر بن احمد بن أبي جيدة الكوهن الفاسي عن شيخه العلامة يحي بن عبد الله بن شعيب البكري السوسي عن والده عن جده عن القطب أبي العباس احمد بن موسى السملالي عن الشيخ الغزواني عن الشيخ التباع عن الامام محمد سليمان الجزولي رضي الله عنه .

Sedangkan sanad muttashil (bersambung) kepada Imam Ahmad Bin Muhammad Bin Al Mahdiy Bin Ajibah Al Hasaniy At Tethwaniy Al Fasiy Al Maghribiy (1151-1224 H) yang alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) riwayatkan sebagai berikut:

الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن العلامة المحدث السيد عبد الرحمن الكتاني عن والده الحافظ السيد عبد الحي الكتاني عن والده السيد عبد الكبير الكتاني عن الشيخ عبد القادر بن احمد بن عجيبة عن الشيخ ابي الحسن علي اللغميش عن الامام احمد بن محمد بن المهدي بن عجيبة الحسني رضي الله عنه

Silahkan diamalkan doa atau dzikir atau amalan tersebut di atas, alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan amalan dan sanadnya tersebut di atas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya, dan boleh di ijazahkan lagi kepada siapapun bagi yang telah mengatakan qobiltu (secara tertulis) kepada alfaqir, karena alfaqir sudah mendapatkan ijazah dan juga sudah mendapatkan ijin dari pengijazah untuk mengijizahkan kepada yang lain.

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi   
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

18 komentar: