Rabu, 15 Juli 2020

Kitab Lubabul Hadits Bab 11.


Kitab Lubabul Hadits Bab 11.

ﻓﻲ ﻓﻀﻴﻠﺔ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ

Keutamaan Masjid.

ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪُ ﺑَﻴْﺖُ ﻛُﻞِّ ﻣُﺆْﻣِﻦٍ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Masjid itu adalah rumah setiap orang Mukmin (beriman).

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺇﺫﺍ ﺭَﺃﻳْﺘُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻣُﻼَﺯِﻡَ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻓَﺎﺷْﻬَﺪُﻭﺍ ﻟَﻪُ ﺑﺎﻹﻳﻤﺎﻥِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Apabila kalian melihat seorang laki-laki selalu pergi ke masjid (sholat fardhu berjamaah, I’tikaf) maka saksikanlah jika ia adalah seorang yang beriman.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﻣَﻦْ ﺗَﻜَﻠَّﻢَ ﺑِﻜَﻼَﻡِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺃَﺣْﺒَﻂَ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻤَﻠَﻪُ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴﻦَ ﺳَﻨَﺔً

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa berbicara urusan dunia di dalam masjid maka Allah SWT menghapus amalnya selama 40 tahun.

Penjelasan : Membicarakan urusan dunia seperti dalam berbisnis, gosip, dll yang tidak ada manfaatnya untuk umat Islam dan untuk akhirat maka bisa menghapus amal sholehnya.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺇﻥَّ ﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔَ ﻳَﺘَﻜَﺮَّﻫُﻮﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﺘَﻜﻠِّﻤﻴﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺑِﻜَﻼَﻡِ ﺍﻟﻠَّﻐْﻮِ ﻭَﺍﻟﺠَﻮْﺭِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya para Malaikat membenci orang-orang yang berbicara di dalam masjid dengan pembicaraan yang tiada guna dan dosa.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺷَّﺮُّ ﺍﻟﺒِﻘَﺎﻉِ ﺃﺳْﻮﺍﻗُﻬَﺎ ﻭﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟﺒِﻘَﺎﻉِ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪُﻫَﺎ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Seburuk-buruknya tempat adalah pasar-pasarnya dan sebaik-baiknya tempat adalah masjid-masjidnya.

Penjelasan : Pasar adalah tempat yang buruk, karena disitu tempat urusan dunia dalam hal jual beli, tempatnya sebagian besar kotor, mungkin adanya penipuan seperti memainkan timbangan, berbohong, dll, dan hendaknya jangan berlama-lama di pasar bila tidak ada kepentingan, sedangkan masjid sebaik-baik tempat, karena disitu tempat urusan akhirat, tempat yang suci, tidak masuk melainkan orang-orang yang mempunyai wudhu, tempat untuk beribadah dan berdzikir, dan orang yang masuk di dalamnya akan mendapat pahala bila niat beri’tikaf.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺇﺫَﺍ ﺩَﺧَﻞَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢُ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪَ ﻓَﻼَ ﻳَﺠْﻠِﺲ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﺭَﻛْﻌَﺘﻴﻦِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Jika salah seorang dari kalian masuk masjid maka janganlah duduk hingga shalat dua rakaa’at.

Penjelasan : Sholat dua roka’at tersebut adalah sholat Sunnah Tahiyatul Masjid,

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺍﺭْﺗَﻔَﻌَﺖِ ﺍﻟﻤَﺴَﺎﺟِﺪُ ﺷَﺎﻛِﻴَﺔً ﻣِﻦْ ﺃﻫْﻠِﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺘﻜَﻠَّﻤُﻮﻥَ ﻓِﻴﻬﺎ ﺑَﻜَﻼﻡِ ﺍﻟﺪّﻧْﻴَﺎ، ﻓَﺘَﺴْﺘَﻘْﺒِﻠُﻬَﺎ ﺍﻟﻤَﻼﺋِﻜَﺔُ ﻓَﺘَﻘُﻮﻝُ ﺍﺭْﺟِﻌﻲ ﻓَﻘَﺪْ ﺑُﻌِﺜْﻨَﺎ ﺑِﻬَﻼَﻛِﻬِﻢْ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Masjid-masjid akan lapor mengadukan penghuninya yang membicarakan urusan duniawi di dalam masjid, kemudian para Malaikat menyambutnya seranya berkata : “Kembalilah kalian, karena sesungguhnya kami diutus untuk menghancurkan mereka”.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣَﻦْ ﺃَﺳْﺮَﺝَ ﺳِﺮَﺍﺟﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺑِﻘَﺪْﺭِ ﻣَﺎ ﻳَﺪُﻭﺭُ ﻓﻲ ﺍﻟﻌَﻴْﻦِ ﻟَﻢْ ﺗَﺰَﻝِ ﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔُ ﺗَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﻀَّﻮْﺀُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa menyalakan lampu yang cahayanya menyinari sekitar pandangan mata maka Malaikat selalu memintakan ampun untuknya selama cahaya tersebut menyinari masjid.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﻣَﻦْ ﺑَﺴَﻂَ ﺣَﺼِﻴﺮﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻟَﻢْ ﺗَﺰَﻝِ ﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔُ ﺗَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﺫٰﻟﻚ ﺍﻟﺤَﺼِﻴﺮُ ﻓﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa menggelar tikar di dalam masjid maka Malaikat tidak henti-hentinya memintakanan ampunan untuknya selama tikar tersebut masih berada (dimanfaatkan) di masjid.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣَﻦْ ﺃَﺧْﺮَﺝَ ﻗَﺬَﺭَﺓً ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺑِﻘَﺪْﺭِ ﻣَﺎ ﻳَﺪُﻭﺭُ ﻓﻲ ﺍﻟﻌَﻴْﻦِ ﺃَﺧْﺮَﺟَﻪُ ﺍﻟﻠﻪ ﺗَﻌَﺎﻟﻰ ﻣِﻦْ ﺃﻋْﻈَﻢِ ﺫُﻧُﻮﺑِﻪِ . ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ  ﻻَ ﺗَﺠْﻌَﻠُﻮﺍ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪَﻛُﻢْ ﻛﺎﻟﻄُّﺮُق

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa mengeluarkan kotoran dari masjid sekedar pantas dipandang mata, maka Allah SWT mengeluarkannya dari dosa-dosa besarnya. Janganlah kalian menjadikan masjid bagaikan jalanan.

Penjelasan : Masjid bagaikan jalanan yaitu ramai buat ngobrol yang tidak ada manfaatnya, suka lalu lalang berjalan keluar masuk melalui masjid, dll.

(Kitab Lubabul Hadits – Al Imam Al Hafizh Jalaluddin Abdrurrahman bin Abi Bakar As Suyuthiy, Bab Keutamaan Masjid, Halaman 33, Penerbit Darul Kutub Al Islamiyyah)

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @shulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/habibshulfialaydrus
LINE : shulfialaydrus         
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
           
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Tidak ada komentar:

Posting Komentar