Senin, 11 Mei 2020

Mandi-mandi yang disunnahkan.


Mandi-mandi yang disunnahkan, yaitu :

1. Mandi Jum’ah, bagi orang hendak berjum’atan. adapun waktunya mulai fajar shadiq.

اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ الْجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ

Dari `Abdullâh bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika seseorang dari kamu mendatangi (shalat) jum’at, hendaklah dia mandi”. (HR. Bukhâri No. 877; Muslim No. 844)

2. Mandi Hari Raya ‘Idul fitri, waktunya mandi mulai tengah malam.
3. Mandi Hari Raya ‘Idul Qurban, waktunya mandi mulai tengah malam.

Sahabat Al Faakih bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَيَوْمَ عَرَفَةَ وَكَانَ الْفَاكِهُ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالْغُسْلِ فِى هَذِهِ الأَيَّامِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi di hari Idul Fithri, Idul Adha dan hari Arafah, ” Dan Al Faakih sendiri selalu memerintahkan keluarganya untuk mandi pada hari-hari itu” (HR. Ibnu Majah No.1316)

Juga hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mandi pada hari raya Idul Fithri dan Idul Adha.” (HR. Ibnu Majah No.1315)

4. Mandi kerena hendak mengerjaka Shalat Istisqa’ (minta hujan).
5. Mandi karena adanya gerhana Rembulan.
6. Mandi karena adanya gerhana Matahari.
7. Mandi karena habis memandikan mayit.

 مَنْ غسل ميّتا فَلْيَغْتَسِلْ

Barangsiapa yang telah memandikan mayit, maka hendaklah ia mandi (HR. Ahmad dan Ashhabus-Sunnah, dan dianggap hadits Hasan oleh At Tirmidzi No.993). 

8. Mandi pada setiap kali mengulangi jima'.

عن أبي رافع أن النبى صلى الله عليه وسلم طاف ذات يوم على نسائه يغتسل عند هذه وعند هذه. قال : فقلت له يا رسول اللّه : ألا تجعله غسلا واحدا قال : هذا أزكى وأطيب وأطهر

Dari Abu Rafi' radhiyallahu'anhuma,"Bahwa sesungguhnyya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam pernah menggilir istri-istrinya, di mana Beliau mandi dirumah ini dan mandi (lagi) di rumah ini, lalu aku bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa Engkau tidak mandi sekali saja (untuk semuanya?)" Jawab beliau."Ini lebih bersih, lebih baik dan lebih suci." (Hasan: Shahih Ibnu Majah no.480 'Aunul Ma'bud I:370 no.216 dan Ibnu Majah I: 194 no. 590)

9. Mandi setiap kali akan shalat bagi wanita istihadhah.

عن عا ئشة رضي الله عنها قالت : إن أم حبيبة ا ستحيضت في عهد رسول الله صلى الله عله و سلم فأ مر ها با لغسل لكل صلاة

Dari Aisyah radhiyallahu'anha, ia berkata,"Sesungguhnya Ummu Habibah pernah beristihadhah pada masa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, lalu Beliau menyuruhnya mandi setiap kali (akan) shalat..."( Shahih: Shahih Abu Dawud no. 269 dan 'Aunul Ma'bud I: 483 no.289)

وفي رواية عن عائشة : استحيضت امر أة على عهد رسو ل الله صلى الله عليه وسلم فأمرت أن تعجل العصر وتؤ خر الظهر و تتغتسل لهما غسلا واحدا وتؤخر المغرب وتعجل العشاء وتغتسل لهما غسلا واحدا وتغتسل لصلاة الصبح غسلا

Dalam riwayat yang lain dari 'Aisyah (juga disebutkan) "Telah beristihadhah seorang perempuan pada masa Rasulullah shalalahu 'alaihi wasallam, lalu ia di perintah(oleh beliau) menyegerakan ashar dan mengahirjan zhuhur dengan sekali mandi untuk keduanya, mengakhirkan maghrib dan menyegerakan 'Isya dengan sekali mandi untuk keduanya, dan untuk shalat shubuh sekali mandi." (Shahih: Shahih Abu Daud no.273. 'Aunul Ma'bud I: 487 no.291, dan Nasa'i I:184)

Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata, "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Ummu Habibah untuk mandi, lalu shalat. Namun mandi setiap kali shalat untuknya hanyalah sunnah (tidak sampai wajib)". Demikian pula dikatakan oleh Al Laits bin Sa’ad dalam riwayatnya pada Imam Muslim, di sana Ibnu Syihab tidak menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Ummu Habibah untuk mandi setiap kali shalat. Namun Ummu Habibah saja yang melakukannya setiap kali shalat." ( Fathul Bari, 1/427)

10. Mandi karena masuk Islam.

عن أبي هريرة رضي الله عنه في قصة ثمامة بن أثال عندما أسلم وأمره النبي صلى الله عليه وسلم أن يغتسل. رواه عبد الرزاق وأصله متفق عليه

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu tentang kisah Tsumaamah Ibnu Utsal ketika ia masuk Islam dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkannya untuk mandi (Diriwayatkan ‘Abdurrazzaq dan asalnya muttafaqun ‘alaihi. Lihat Bulughul Maram pada kitab at-Thaharah bab al-Ghasl wa Hukmu al-Junb).

Qais ibnu ‘Ashim menuturkan:

أتيت النبي صلى الله عليه وسلم أريد الإسلام فأمرني أن أغتسل بماء وسدر

“Aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Aku ingin masuk Islam. Lantas beliau memerintahkan aku mandi dengan air dan bidara” (Hadits shahih diriwayatkan Abu Daud (355), at-Tirmidziy (605), an-Nasa-iy (1/109), dan Ahmad (34/216)).

11. Mandi karena sembuh dari gila.
12. Mandi karena sadar dari pingsan.
13. Mandi kerena mandi karena ayan (sembuh dari ayan).
14. Mandi karena akan mengerjaan Ihram, baik Ihram Haji atau ‘Umrah.

عَنْ ثَابِتٍ  رَأَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- تَجَرَّدَ لإِهْلاَلِهِ وَاغْتَسَلَ.

Artinya: “Tsabit radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan pernah melihat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melepaskan pakaiannya dan mandi untuk berihram”. (HR. Tirmidzi)

15. Mandi karena hendak memasuki negeri Mekkah.
16. Mandi karena hendak wukuf di padang ‘Arafah.
17. Mandi karena bermalam di Muzdalifah.
18. Mandi karena hendak melempar Jumrah.
19. Mandi karena hendak Thawaf.
20. Mandi-mandi lain seperti mandi pada tiap tiap malam di bulan Ramadlan.

(Referensi dari berbagai sumber)

Instagram : @shulfialaydrus
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @shulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/habibshulfialaydrus
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/gsayyiroups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Tidak ada komentar:

Posting Komentar