Minggu, 03 Juli 2022

Amalan-amalan untuk mendatangkan kekayaan (mendatangkan rizki).

Amalan-amalan untuk mendatangkan kekayaan (mendatangkan rizki).

Berikut ini adalah amalan-amalan yang insya Allah bisa membuat kita kaya mendadak secepat kilat :

1.3000x بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Membaca Basmallah sebanyak 3000 kali di pagi hari sehabis sholat subuh setiap hari.

2. Membaca Surat Al Waqiah sehabis sholat subuh dan sholat ashar setiap hari.

3. 313x وَأَنَهُ هُوَ أَغْنَى  وَ أَقْنَى

WA ANNAHU HUWA AGhNAA WA AQNAA.

Artinya : Dan sesungguhnya DIA yang memberikan kekayaan dan kecukupan.

Membaca WA ANNAHU HUWA AGhNAA WA AQNAA 313 kali setiap hari.

4. 1000x يَا غَنِيُّ يَا مُغْنِي 

Artinya : Wahai Yang Maha Kaya, Wahai Yang Memberi Kekayaan. 

Membaca YAA GhONIYYU YAA MUGhNII sebanyak 1000 kali setiap malam hari.

5. 5000x  الله 

1000x يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ

Artinya : Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Berdiri Dengan Sendirinya (Tidak butuh kepada siapapun).

Membaca ALLAH sebanyak 5000 kali setelah itu dilanjutkan baca YAA HAYYU YAA QAYYUUM sebanyak 1000 kali setiap malam hari.

6. Sering-sering bersedekah.

Kalau bisa mengamalkan semua itu lebih baik dan jikalau tidak memiliki banyak waktu bisa pilih salah satu amalan di atas atau beberapa di antaranya.

Silahkan di amalkan, Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus)  ijazahkan bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau 
http://www.facebook.com/shulfialaydrus/
http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah. 
Bank BRI Cab. JKT Joglo. 
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5. 
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom. 

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Senin, 27 Juni 2022

Kasiat Fatihatul Kitab (Surat Al Fatihah).


خاصية فاتحة الكتاب.
قال الحكيم : إن في هذه السورة ألف خاصية ظاهرة، وألف خاصية باطنة، وأما آياتها فسبع آيات بالإتفاق . 
ومن داوم على قراءة الفاتحة مع البسملة بين سنة الصبح وفرضه إحدى وأربعين مرة، لم يطلب منـزلة إلا وجدها، إن كان فقيرا أغناه الله، وإن كان مديونا قضى الله عنه الدين، وإن كان مريضا شفاه الله سريعا ، وإن كان ضعيفا قوي، وإن كان غريبا عز وشرف بين الناس بحيث لا يقاس عليه وصف من العز والشرف، وكان محبوبا عند العالم العلوى والسفلي، وكان مسموع القول، ومقبول الفعل، ومهابا عند عدوه، ومحبوبا عند محبه، ولم يزل في أمن من الله تعالى ما استدام عليها.

Kasiat Fatihatul Kitab (Surat Al Fatihah).
Al Hakim berkata : Sesungguhnya di dalam surat Al Fatihah terdapat 1000 kasiat zhohir dan 1000 kasiat batin, dan adapun surat Al Fatihah maka 7 ayat yang disepakati.
Dan barangsiapa melanggengkan membaca surat Al Fatihah beserta bismilahnya diantara sholat sunnah Subuh serta fardhu Subuh sebanyak 41 kali, tidaklah ia mencari tempat (kedudukan) kecuali memperolehya, bila ia faqir maka Allah kayakan, bila ia terlilit hutang maka Allah bayarkan hutang-hutangnya, bila ia sakit maka Allah akan menyembuhkanya dengan segera, bila orang yang lemah mengamalkanya maka Allah memberi kekuatan, bila orang yang asing mengamalkanya maka Allah akan memberi kemulyaan diantara manusia dan ia dicintai semua baik yang tinggi ataupun yang bawah dan ia di dengarkan ucapannya serta diterima perbuatanya serta di takuti musuh musuhnya.

ومن عزل عن منصب من مناصب الدنيا ويريد أن يعود إليه فليداوم على سورة الفاتحة إحدى وأربعين مرة بين سنة الصبح وفرضه في أربعين يوما من غير خلل ونقصان، فيعطيه الله تعالى منصبه، أو يعطى أفضل منه ببركة أسرار الفاتحة، ويرزقه ولدا صالحا، ولو كان عقيما

Dan barangsiapa di pecat dari jabatan atau pekerjaan yakni jabatan atau pekerjaan dunia serta menginginkan supaya kembali lagi kepadanya, maka sebaiknya merutinkan membaca surat Al Fatihah 41 kali diantara sunnah Subuh serta sholat fardhu Subuh selama 40 hari terus tanpa henti serta tidak kurang, maka Allah akan mengembalikan jabatan atau pekerjaannya atau Allah akan memberi jabatan atau pekerjaan yang lebih baik dengan berkah asror Al Fatihah, dan akan dirizqikan anak yang sholeh meskipun tidak subur (mandul). 

(Kitab Mujarrobat Al Makiyyah - Al Musnid Al Allamah Al Faqih Asy Syeikh Muhammad Nuruddin Marbu Al Banjariy Al Makkiy, Bab Kasiyat Al Fatihah, Halaman 66 - 67, Penerbit Ma'ahad Nuruddin Litarbiah)

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau 
http://www.facebook.com/shulfialaydrus/
http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah. 
Bank BRI Cab. JKT Joglo. 
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5. 
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom. 

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Hukum Bayi Tabung Atau Sewa Rahim.

Hukum Bayi Tabung Atau Sewa Rahim. 

Hukum bayi tabung dalam Islam menjadi sebuah hal yang wajib dicari tahu bagi seorang istri dan suami yang akan melaksanakan prosedurnya.

Program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) kini menjadi pilihan beberapa pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan.

Prosedur ini dilakukan dengan cara mempertemukan sel telur dan sperma di luar tubuh.

Apabila pembuahan berhasil, terbentuklah embrio yang kemudian ditransfer ke rahim ibu.

Hingga kini, program bayi tabung masih menjadi pro dan kontra di masyarakat. Beberapa ada yang menganggap bahwa bayi tabung adalah sesuatu yang haram.

Lantas, bagaimana pandangan hukum bayi tabung dalam agama Islam? Begini penjelasannya.

Dalam jurnal Al Mawarid dijelaskan, apabila inseminasi buatan atau bayi tabung dilakukan saat masih berada dalam ikatan suami istri, maka metode tersebut diperbolehkan oleh kebanyakan ulama kontemporer sekarang ini.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri sudah mengeluarkan fatwa soal Hukum Bayi Tabung.

Dalam fatwa dinyatakan jika bayi tabung berasal dari sperma dan sel telur pasangan suami istri sah menurut hukum, maka mubah atau diperbolehkan.

Hal ini bisa terjadi karena masuk ke dalam ikhtiar yang didasari kaidah agama, yaitu untuk memperoleh keturunan.

Adapun hukum bayi tabung dalam Islam harus memenuhi persyaratan, berupa :

* Dilaksanakan atas ridho suami dan istri
* Inseminasi akan dilaksanakan saat masih berada dalam status suami istri
* Dilaksanakan sebab keadaan yang darurat supaya bisa hamil
* Perkiraan dari dokter yang kemungkinan besar akan memberikan hasil dengan cara memakai metode tersebut
* Aurat perempuan hanya diperkenankan dibuka saat keadaan darurat dan tidak lebih dari keadaan darurat
* Selain itu, hukum bayi tabung dalam Islam juga menyarankan bahwa tenaga medis yang membantu adalah dokter perempuan atau muslimah apabila memungkinkan.

Namun jika tidak, maka dilakukan oleh dokter perempuan non muslim.

Cara lain adalah dilakukan oleh dokter laki-laki muslim yang sudah bisa dipercaya dan jika tidak ada pilihan lain maka dilakukan oleh dokter non muslim laki-laki.

Hukum bayi tabung dalam Islam juga menjelaskan bahwa prosedur ini bisa menjadi tindakan haram, apabila melaksanakannya tak sesuai kaidah di atas.

Selain itu, tindakan yang membuatnya menjadi prosedur yang diharamkan antara lain : 

1. Mengeluarkan Sperma dengan Cara Muhtaram.

Melansir Fatwa NU, mani muhtaram adalah mani yang keluar atau dikeluarkan dengan cara yang dilarang oleh syari. Alhasil, hukum bayi tabung menjadi diharamkan.

Putusan forum Munas NU 1981 ini didasarkan pada hadits yang dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir dan Kitab Hikmatut Tasyri’ wa Falsafatuh.

Berikut ini adalah kutipan hadits dari Tafsir Ibnu Katsir:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ مَا مِنْ ذَنْبٍ بَعْدَ الشِّرْكِ أَعْظَمُ مِنْ نُطْفَةٍ وَضَعَهَا رَجُلٌ فِيْ رَحِمٍ لاَ يَحِلُّ لَهُ 

Artinya:

“Dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak ada dosa yang lebih besar setelah syirik daripada mani yang ditempatkan seorang laki-laki (berzina) di dalam rahim perempuan yang tidak halal baginya,” (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, Kairo, Darul Hadits: 2003).

2. Memilih Jenis Kelamin Anak Sesuai Keinginan. 

Selanjutnya, hukum bayi tabung juga menjelaskan tentang haramnya prosedur tersebut bila orangtua melakukannya hanya untuk mendapatkan jenis kelamin keturunan sesuai dengan keinginan.

Terutama jika tindakan tersebut tanpa hal yang darurat atau mendasar, hal ini juga tidak diperbolehkan.

Hal ini dikarenakan untuk mempunyai anak sebetulnya masih memungkinkan namun tetap tidak boleh keluar dari cara yang sudah dibenarkan yaitu inseminasi alami.

Ditambah lagi dengan inseminasi, ada beberapa pelanggaran yang sudah dilakukan sehingga hanya boleh keluar dari inseminasi alami apabila mengalami keadaan yang darurat saja.

3. Istri dalam Masa Iddah.

Hukum bayi tabung dalam Islam selanjutnya, diharamkan bila seorang wanita/istri melakukan prosedur tersebut dalam masa iddah.

Ini karena sang suami yang memiliki sperma sudah wafat sehingga pernikahan pun juga sudah berakhir.

Jika masa inseminasi tetap dilakukan pada masa iddah, maka hal tersebut menjadi pelanggaran.

Melansir MUI, hal ini akan menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupun dalam hal kewarisan.

4. Ovum dan Sperma dari Orang Lain.

Hukum bayi tabung dalam Islam adalah haram untuk mendapatkan donor sperma atau ovum dari pasangan selain suami istri sah.

Karena itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antar lawan jenis di luar pernikahan yang sah (zina).

Berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah, yaitu untuk menghindari terjadinya perbuatan zina sesungguhnya.

5. Menitipkan Rahim. 

Bayi tabung dari pasangan suami-istri dengan titipan rahim istri yang lain.

Misalnya, dari istri kedua dititipkan pada istri pertama. Nah, ini hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah.

Sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan.

Khususnya antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang mengandung kemudian melahirkannya, dan sebaliknya.

Itu hukum bayi tabung dalam pandangan Islam.

Di Indonesia sendiri, kita harus mengikuti fatwa dari MUI dan NU sebagai lembaga keagamaan yang dinaungi negara.

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau 
http://www.facebook.com/shulfialaydrus/
http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah. 
Bank BRI Cab. JKT Joglo. 
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5. 
Penulis ulang : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom. 

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Senin, 23 Mei 2022

Tanya Jawab Tentang Musik.

Berikut ini adalah Tanya jawab tentang musik yang di ajukan oleh Al Habib Mundzir bin Fuad Al Musawa rhm.

Pertanyaan. 

Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

saya ingin menanyakan dua hal tentang seni tarik suara;

1. yang pertama mengenai hukum musik dan bermain alat-alat musik dalam
islam dan dasarnya baik itu Al-Qur’an maupun hadits (kalau bisa dengan
sanad, derajat, serta kitabnya).
karena saya sering menemukan kesimpangsiuran dalam hal ini, ada yang
menyatakan haram karena termasuk perbuatan yang sia-sia dan ada yang
menyatakan halal karena Allah tidak melarang seni.

2. kemudian bagimana hukum mengenai nasyid yang sama sekali tidak
menggunakan alat musik.

jazakumullah khairan katsira

Jawaban Al Habib Mundzir bin Fuad Al Musawa.

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya Anugerah Nya semoga selalu menyinari setiap aktifitas anda,

Sebagian ulama ada yang mengharamkan lagu dan memakruhkannya dan bermain alat-alat musik tertentu sebagaimana Firman Allah : QS Luqman-6 sebagaimana disebutkan dalam :
Tafsir Imam Qurtubi Juz 14 hal.51.
Tafsir Imam Thabari Juz 21 hal 60.
Tafsir Ibn Katsir Juz 3 hal 442
Juga hadist yang dikeluarkan Imam Bukhari, bahwa ia berkata : telah berkata kepada kami Hisyam bin Ammar, bahwa ia berkata : telah berkata kepada kami Shadaqah bin Khalid, bahwa ia berkata : telah berkata kepada kami Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, telah berkata Athiyyah bin Qeis Alkalaabiy, bahwa ia berkata : telah berkata kepada kami Abdurrahman bin Ghanm Al Asy’ariy bahwa ia berkata : telah berkata kepadaku Abu Malik atau Abu Amir Al Asy’ariy dan demi Allah ia tak berdusta kepadaku bahwa ia mendengar Nabi saw bersabda : “Kelak akan datang masa ummatku akan menghalalkan farj (berzina) dan kain sutra, dan arak dan lagu”.  (Shahih Bukhari Juz V hal.2123 hadits no.5268) dan hadits serupa pada (Shahih Ibn Hibban Hadits Juz XV halaman 154 no.6754).

namun adapula yang membolehkannya dengan syarat-syarat tertentu yang tercantum pada Kitab Ihya Ulumuddien bab Sima’.

2. hukum mengenai nasyid yang sama sekali tidak menggunakan alat musik pun diharamkan bila keluar dari norma norma syariah, yaitu ucapan-ucapan syair yang diharamkan Allah swt, namun kalimat Nasyid, atau Qasidah merupakan dua kalimat yang umumnya berisikan Kemuliaan Allah, kemuliaan Nabi saw dan kemuliaan orang orang shalih, atau syair syair yang mengajak kepada ketaatan, maka hal ini merupakan hal yang diperbolehkan dan telah ada di zaman Rasul saw dilakukan oleh para sahabat Radhiyallahu ‘anhum, dan mereka pun teriwayatkan menggunakan alat musik rebana dan hal itu dibolehkan oeh Rasul saw.

wallahu a’lam


Pertanyaan.

Assalamu’alaikum Warohamtulloh Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, dengan kehendak-NYA pulalah adanya forum ini sehingga di bumi Indonesia kita yang tercinta bertambah sandaran bertanya ttg Islam.

Habib Munzir yang saya hormati, saya ingin bertanya.
bagaimana hukumnya jika mendegarkan musik yang lirik-liriknya berisi pujian-pujian kepada Allah, Rasulullah saw, atau kepada keluarga/sahabat Rasulullah saw, atau juga kepada orang tua, seperti musiknya Sami Yusuf, atau Yasin, yang memang tidak jarang menambah perasaan cinta kepada Allah dan mereka semua yang tersebut.

apakah hal itu diperbolehkan atau diharamkan?

Mohon atas jawabannya.

Wassalamu’alaikum.

Jawaban Al Habib Mundzir bin Fuad Al Musawa.

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan kebahagiaan pada hari hari anda,

saudaraku yang kumuliakan,
mengenai musik itu, saya ringkaskan saja, bahwa hukum musik itu terbagi dua, yaitu terikat alat musik dan terikat dengan syair yang diucapkannya.

I. hukum alat musik terbagi tiga :
1. Haram secara Mutlak yaitu Mizmar (seruling yang ada ditengahnya perut yang menggembung).
2. Halal secara Mutlak yaitu hadroh / rebana.
3. Khilaf / berbeda pendapat yaitu alat musik lainnya.

II. syair yang diucapkannya.
bila untaian lagunya itu menjurus pada maksiat maka haram hukumnya dengan alat musik apapun,

bila untaian lagunya menjurus pada kebaikan maka halal untuk selain menggunakan mizmar, dan ikhtilaf bila dengan alat musik lainnya, dan halal bila dengan hadroh.

mengenai Gitar maka sebagian besar ulama mengharamkannya karena alat musik petik. namun ada yang menghalalkannya walau sebagian kecil.

selain gitar dan mizmar, seperti Organ, dan lain sebagainya ikhtilaf para fuqaha dalam halal dan haramnya, ada yangg menghalalkan ada yang mengharamkan,

sebagian mengharamkan.

Demikian saudaraku yang kumuliakan, semoga sukses dengan segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a’lam.

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Pin BBM : D45BD3BE
Pin BBM Channel Majelis Ta’lim Nuurus Sa’aadah : C003BF865
Facebook : https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah. 
Bank BRI Cab. JKT Joglo. 
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5. 

Penulis Ulang : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus. 

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Senin, 16 Mei 2022

Keutamaan Surat Al Ikhlas (Kitab Mujarrobat Ad Daerobi).

Keutamaan Surat Al Ikhlas (Kitab Mujarrobat Ad Daerobi).

اعلم وفقني الله واياك أن سورة الاخلاص جليلة القدر شهيرة الذكر ففي الحديث الصحيح اذا أخذت مضجعك من الليل فاقرأ سورة الاخلاص وقل ياأيها الكافرون ثم نم علي خاتمتها فانها براه من الشرك

Ketahuilah -semoga Allah memberikan taufik untuk kita- sesungguhnya surat Al lkhlas merupakan surat yang mulia derajatnya lagi masyhur. Disebutkan dalam hadits shohih : Apabila engkau hendak tidur pada malam hari, maka bacalah surat Al Ikhlas dan surat Al Kafirun, kemudian tidurlah pada akhir (ayatnya), karena sesungguhnya ia dapat membebaskan diri dari syirik.

ومن خواصها وكما قال بعض العلماء أن من قرئها يوم الأحد عند طلوع الشمس عشرمرات وسأل الله حاجته قضيت بأذن الله تعالي

Dan di antara kasiatnya, sebagaimana dikatakan oleh sebagian para Ulama : Barangsiapa yang membaca surah Al Ikhlas pada hari Ahad (Minggu) ketika matahari terbit sebanyak 10 kali, kemudian memohon kepada Allah apa yang menjadi hajatnya, maka akan dikabulkan dengan izin Allah SWT.

ومن خواصها أيضا لاهلاك الظالم أوالعدو أن تقرأها ألف مرة بعد الوضوء وصلاة ركعتين وأنت في خلوة معتزلة وتقول على رأس کل مائة اللهم إني سلطت روحانية هذه السورة حارهاویابسها على روح فلان الظالم والعدو فان الله یهلکه عاجلا فاتق الله ولاتعمله الا لمستحقه

Khasiat lainnya adalah untuk membinasakan orang zalim. Yaitu dengan membaca surat Al Ikhlas sebanyak 1000 kali setelah wudhu dan shalat sunnah dua raka’at, dan dibaca saat engkau berada di dalam tempat khalwat. Setiap kali mendapatkan seratu kali bacaan surat Al Ikhlas, diselingi membaca doa berikut :

اللهم إِنِّي سَلَّطْتُ رُوْحَانِيَّةَ هَذِهِ السُّوْرَةِ حَارَّهَا وَیَابِسَهَا عَلَى رُوْحِ فُلَانٍ الظَّالِمِ وَالْعَدُوِّ

ALLAHUMMA INNII SALLAThTU RUHAANIYYATA HADzIHIS SUUROTI HAARROHAA WA YAABISAHAA RUUHI FULAN AZh ZhOOLIMI WAL ‘ADUWWI. 

Ya Allah, sesungguhnya aku memerintahkan ruhaniyah surat ini panas dan basah pada ruh (…..) yang zholim dan merupakan musuh.

Maka -lantaran amalan di atas- Allah akan menghancurkan dengan cepat. Dan takutlah kepada Allah, jangan engkau mengamalkannya, kecuali terpaksa. 

وقد ورد في فضائل سورة الاخلاص آيات وأحاديث كثيرة دذکرها السیوطی في جامعه (فنها) من قرأ قل هوالله أحد مرة فكانه قرأ ثلث القرآن (ومنها) من قر قل هوالله أحد ثلاثا فكأنما قرأ القرآن أجمع (ومنها) من قرأ قل هوالله أحد عشرمرات بنى الله له بيتا في الجنة (ومنها) من قرأ قل هوالله أحد احدی وعشرين مرة  بنى الله له قصرا في الجنة (ومنها) من قرأ قل هوالله أحد احدی وخمسين مرة غفرالله له دنوب خمسين سنة (ومنها) من قرأ قل هوالله أحد مائة مرة في الصلاة أوغيرها كتب الله له براءة من النار (ومنها) من قرأ قل هوالله أحد مائتي مرة عفر الله له ذنوب مائة سنة 

Dan sesungguhnya diriwayatkan bahwa terkait surat Al Ikhlas, terdapat beberapa hadits yang menyebutkan keutamaannya. Demikian dijelaskan Imam As Suyuthi dalam kitab Al Jami'. Di antaranya adalah riwayat yang menyatakan : Barangsiapa yang membaca surat Al Ikhlas 1 kali maka seakan-akan membaca sepertiga Al Qur’an. Dan disebutkan : Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas 3 kali maka seakan-akan membaca seluruh Al Qur’an. Dan juga disebutkan : Barangsiapa yang membaca surat Al Ikhlas sebanyak 11 kali, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di dalam surga. Dan juga disebutkan : Barangsiapa yang membaca surat Al Ikhlas sebanyak 21 kali, maka Allah akan membangunkan sebuah bangunan (gedung, istana) untuknya di dalam surga. Ada juga riwayat : Barangsiapa yang membaca surat Al Ikhlas 51 kali, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama limapuluh tahun. Di riwayat lainnya : Barangsiapa yang membaca surat Al Ikhlas 100 kali di dalam shalat atau di luar shalat, maka Allah akan menuliskan untuknya terbebas dari neraka. Dan riwayat lainnya : Barangsiapa yang membaca surat Al Ikhlas 200 kali, maka Allah akan mengampuni dosanya selama seratus tahun. 

وكان بعض الصحابة رضى الله عنهم يكثر قراءتها في كل ركعة فسأله النبی صلى الله عليه وسلم عن ذلك فقال إن أحبها فقال له النبي صلى الله عليه وسلم حبك اياها أدخلك الجنة

Sebagian shahabat (Nabi SAW) radhiyallahu anhum ada yang memperbanyak diri membaca surah Al Ikhlas dalam setiap rakaat shalatnya. Maka Nabi Muhammad SAW bertanya mengenai perbuatannya itu. Shahabat itu lalu menjawab : Sesungguhnya saya amat mencintai surah Al Ikhlas. Baginda Nabi SAW kemudian bersabda kepadanya : Cintamu kepadanya (surat Al Ikhlas) akan memasukkanmu ke dalam surga.

ذكر القرطبي في التذكرة ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من قرأ سورة قل هوالله أحد في مرضه الذی يموت فيه لم يفتن في قبره وأمن من ضغطة القبر وخفته الملائكة يوم القيامة باجنحتهاحتى يجيزونه على الصراط إلى الجنة 

Imam Al Qurthubi menyebutkan dalam kitab At Tadzkirah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang membaca surah Al Ikhlas (100 kali) saat sakit yang (akhirnya) membawa pada kematiannya, niscaya ia tidak akan menghadapi fitnah di dalam kuburnya dan aman dari himpitan kubur, serta para Malaikat akan membawanya dengan sayap-sayapnya melewati titian Shirath sampaí ke surga.

وقال بعض العلماء من واظب على قراء تها نال كل خير وكني كل شر في الدنيا والآخرة ان شاء الله تعالی

Sebagian ulama berkata : Barangsiapa yang istiqomah membaca surah Al Ikhlas, maka akan mendapatkan setiap kebaikan dan dicukupi (dilindungi) dari setiap keburukan di dunia dan akhirat, insya Allah.

ومن خواصها كما نقل عن النبي صلى الله عليه وسلم أن من قرأها على المقابر احدى عشرة مرة ثم وهب أجرها للاموات اعطی من الأجر بعدد الأموات

Di antara khasiatnya sebagaimana dinukil dari sabda Rasulullah SAW : Barangsiapa yang membaca surah Al Ikhlas di atas kuburan (sedang berziarah kubur) sebanyak 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada penghuni kubur, maka penghuni kubur tersebut akan diberi pahala sebanyak orang yang sudah mati.

ومن خواصها لدفع البلاء وحصول المراد كما قال بعض العلماء أن من قرأها بين المغرب والعشاء الف مرة ومرة ثم يسأل الله تعالى مطلوبه فانه يحصل ان شاء الله تعالى

Khasiatnya lainnya adalah untuk tolak bala dan untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama : Barangsiapa yang membaca surah Al Ikhlas antara Maghrib dan Isya sebanyak 1001 kali kemudian memohon kepada Allah apa yang diinginkannya, maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya tersebut, insya Allah. 

ومن خواصها كما نقل عن البوني أن تقرأها ليلة الجمعة ستاوستين مرة ثم تذكر الجلالة خمسة آلاف وستمائت واحد وثلاثين مرة ثم تقول ماشاء الله ألف مرة ثم تصلي على النبي صلى الله عليه وسلم ألف مرة ثم تنام فانه يأتيك ملك في صنامك يخبرك عما في ضميرك وان داومت على ذلك كل ليلة جمعة صرت من الصائحين باذن الله

Khasiat selanjutnya adalah sebagaimana dinukil dari penjelasan Imam Al Buni berikut ini : Jika surah Al Ikhlas dibaca pada malam Jum’at sebanyak 66 kali, kemudian menyebut “ALLAH” sebanyak 5631 kali, kemudian mengucapkan “MAASYAA ALLAH” 1000 kali, kemudian membaca shalawat kepada Nabi SAW 1000 kali, lalu tidur, maka Malaikat akan mendatangimu dalam tidurmu dan mengabarkan kepadamu tentang apa yang ada di dalam perasaanmu. Dan jika engkau melanggengkan amalan tersebut setiap malam Jum’at, engkau akan menjadi bagian dari orang-orang shaleh, dengan izin Allah SWT.

(Kitab Mujarobat Ad Daerobi Al Kabir (Fathul Mulk Al Majid) - Asy Syeikh Ahmad Ad Daerobiy, Bab Keutamaan Surat Al Ikhlas, Halaman 41, Penerbit Al Haromain)

Adapun Kitab Mujarobat Ad Daerobi / Fathul Mulk Al Majid (Syeikh Ahmad Ad Daerobi) alfaqir dapatkan ijazahnya dari Alm KH. Ahmad Yasin Asymuni (Pimp.Ponpes Hidayatuth Thulab, Kediri), dan dari Alm. KH. Rizqi Dzulqornain bin Asmad Al Batawiy, dan dibawah ini adalah sanad Kitab Mujarobat Ad Daerobiy melalui jalur Alm. KH. Rizqi Dzulqornain bin Asmat Al Batawiy sebagai berikut : 

الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن العلامة المحدث سيدي عبد الرحمن بن عبد الحي الكتاني عن والده الامام الحافظ شيخ الرواية سيدي عبد الحي بن عبد الكبير الكتاني الادريسي الحسني عن الشيخ عبد الله السكري عن عمر الأمدي الديار بكري و الشيخ عبد الرحمن الكزبري كلاهما عن الحافظ مرتضى الزبيدي عن الشيخ أبي الحسن علي بن احمد الصعيدي العدوي عن الامام شهاب الدين احمد بن عمر الديربي رضي الله عنه

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau 
http://www.facebook.com/shulfialaydrus/
http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah. 
Bank BRI Cab. JKT Joglo. 
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5. 
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom. 

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Senin, 25 April 2022

Macam-Macam Niat Di Bulan Ramadhan.

Macam-Macam Niat Di Bulan Ramadhan. 

Niat Terawih. 

1. Niat Sholat Terawih Sendiri.

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

UShOLLII SUNNATAT TAROOWIHI ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA’AALAA.

Aku berniat sholat sunnah Terawih dua roka’at dengan menghadap kiblat karena Allah SWT.

2. Niat Sholat Terawih Berjama’ah Sabagai Imam Atau Menjadi Makmum.

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (إِمَامًا / مَأْمُوْمًا) لِلهِ تَعَالَى

UShOLLII SUNNATAT TAROOWIHI ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI (IMAAMAN / MA'MUUMAN) LILLAAHI TA’AALAA.

Aku berniat sholat sunnah Terawih dua roka’at dengan menghadap kiblat menjadi (Imam / Makmum) karena Allah SWT.

3. Niat Sholat Witir Sendiri.

Niat Sholat Witir Dua Roka’at.

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى

UShOLLII SUNNATAL WITRI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHHI TA'AALAA.

Aku berniat sholat sunnah Witir dua roka’at dengan menghadap kiblat karena Allah SWT.

Niat Sholat Witir Satu Roka’at.

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى 

UShOLLII SUNNATAL WITRI ROK'ATAN MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHHI TA'AALAA.

Aku berniat sholat sunnah Witir satu roka’at dengan menghadap kiblat karena Allah SWT.

3. Niat Sholat Witir Berjama’ah Sebagai Imam Atau Menjadi Makmum.

Niat Sholat Witir Dua Roka’at Berjama’ah.

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلهِ تَعَالَى

UShOLLII SUNNATAL WITRI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI (IMAAMAN / MA'MUUMAN) LILLAAHHI TA'AALAA.

Aku berniat sholat sunnah Witir dua roka’at dengan menghadap kiblat menjadi (Imam / Makmum) karena Allah SWT.

Niat Sholat Witir Satu Roka’at Berjama’ah.

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلهِ تَعَالَى 

UShOLLII SUNNATAL WITRI ROK'ATAN MUSTAQBILAL QIBLATI (IMAAMAN / MA'MUUMAN) LILLAAHHI TA'AALAA.

Aku berniat sholat sunnah Witir satu roka’at dengan menghadap kiblat menjadi (Imam / Makmum) karena Allah SWT.

Niat Zakat.

Dibawah ini adalah macam-macam niat zakat, dan hendaknya sambil membaca niat dilisan dan dihati juga sambil memegang beras atau sesuatu yang dizakatkannya.

1. Niat zakat fitrah untuk diri sendiri.

 نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفطْرِ عَنْ نَفْسِيْ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى 

NAWAITU AN UKhRIJA ZAKAATAL FIThRI 'AN NAFSII FARDhON LILLAHI TA'AALAA. 

Saya niat mengeluarkan zakat fitrah dari diriku sendiri fardhu karena Allah SWT. 

2. Niat zakat fitrah yang dibacakan suami untuk istri.

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفطْرِ عَنْ زَوْجَتِي فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى 

NAWAITU AN UKhRIJA ZAKAATAL FIThRI 'AN ZAUJATII FARDhON LILLAHI TA'AALAA. 

Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardhu karena Allah SWT.

3. Niat zakat fitrah yang dibacakan orang tua untuk anak laki-laki.

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفطْرِ عَنْ وَلِدِي..... فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى 

NAWAITU AN UKhRIJA ZAKAATAL FIThRI 'AN WALADII [ ... ] FARDhON LILLAHI TA'AALAA.

Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku [sebutkan nama], fardhu karena Allah SWT.

4. Niat zakat fitrah yang dibacakan orang tua untuk anak perempuan.

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفطْرِ عَنْ بِنْتِي..... فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى 

NAWAITU AN UKhRIJA ZAKAATAL FIThRI 'AN BINTII [ ... ] FARDhON LILLAHI TA'AALAA. 

Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku [sebutkan nama], fardhu karena Allah SWT.

5. Niat zakat fitrah sekaligus untuk diri sendiri dan keluarga.

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكاَةَ الْفِطْرِ عَنِّ وَ عَنْ جَمِيْعِ مَا يَلْزَمُنِي نَفَقَاتُهُمْ سَرْعًا فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى 

NAWAITU AN UKhRIJA ZAKAATAL FIThRI 'ANNII WA 'AN JAMI'I MAA YALZAMUNII NAFAQOO-TUHUM SyAR'AN FARDhON LILLAHI TA'AALAA. 

Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardhu karena Allah SWT. 

6. Niat zakat fitrah untuk orang yang diwakilkan.

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفطْرِ عَنْ..... فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU AN UKhRIJA ZAKAATAL FIThRI 'AN [ ... ] FARDhON LILLAHI TA'AALAA. 

Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardhu karena Allah SWT.

7. Niat zakat Maal / Harta. 

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكاَةَ اْلمَالِ عَنْ نَفْسِيْ فَرْضًالِلهِ تَعَالَى

NAWAITU AN UKhRIJA ZAKAATAL MAAL 'AN NAFSII FARDhON LILLAHI TA'AALAA. 

Aku niat mengeluarkan zakat maal dari diriku sendiri fardhu karena Allah SWT.

Boleh juga niat zakat seperti di bawah ini. 

Niat zakat fitrah atas dirinya sendiri ia niatkan sebagai berikut : 

هَذِهِ زَكَاةُ الْفِطْرِ الْمَفْرُوْضَةُ عَنْ نفْسِي

HADzIHI ZAKAATUL FIThRIL MAFRUUDhOTU AN NAFSII. 

Ini adalah Zakat Fitrah yang fardhu atas diriku. 

Atau apabila atas istrinya ia niatkan sebagai berikut :

هَذِهِ زَكَاةُ الْفِطْرِ الْمَفْرُوْضَةُ عَنْ زَوْجَتِي

HADzIHI ZAKAATUL FIThRIL MAFRUUDhOTU ‘AN ZAUJATII. 

Ini adalah Zakat Fitrah yang fardhu atas istriku. 

Atau apabila atas anaknya ia niatkan sebagai berikut : 

هَذِهِ زَكَاةُ الْفِطْرِ الْمَفْرُوْضَةُ عَنْ وَلَدِي

HADzIHI ZAKAATUL FIThRIL MAFRUUDhOTU ‘AN WALADII. 

Ini adalah Zakat Fitrah yang fardhu atas anakku (disebut namanya). 

Atau apabila atas orang yang ia wakili, ia niatkan sebagai berikut : 

هَذِهِ زَكَاةُ الْفِطْرِ الْمَفْرُوْضَةُ عَنْ فُلَان

HADzIHI ZAKAATUL FIThRIL MAFRUUDhOTU AN FULAAN.... 

Ini adalah Zakat Fitrah yang fardhu atas Fulan (disebut namanya).  

Demikian pula halnya dengan niat Zakat Maal, Ia niatkan sebagai berikut : 

هَذِهِ زَكَاةُ الْمَالِي الْمَفْرُوْضَةُ عَنْ نَفْسِي

HADzIHI ZAKAATUL MAALII AL MAFRUUDhOTU AN NAFSII. 

Ini adalah Zakat Maalku yang fardhu atas diriku. 

Niat Fidhiyyah. 

Dibawah ini adalah macam-macam niat Fidhiyah, dan hendaknya sambil membaca niat dilisan dan dihati juga sambil memegang beras atau saat memberikan makan untuk fidhiyah.

1. Niat fidyah puasa bagi orang sakit keras dan orang tua renta :  

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ لِإِِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى  

NAWAITU AN UKhRIJA HADzIHIL FIDYA(TA/H) LI-IFThOORI ShOUMI ROMADhOONA FARDhON LILLAAHI TA’AALAA.

Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan Ramadhan, fardhu karena Allah SWT.  

2. Niat fidyah bagi wanita hamil atau menyusui :  

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ إِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ لِلْخَوْفِ عَلَى وَلَدِي فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى  

NAWAITU AN UKhRIJA HADzIHIL FIDYA(TA/H) AN IFThOORI ShOUMI ROMADhOONA LILKhOUFI ‘ALAA WALADII FARDhON LILLAAHI TA’AALAA.

Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa Ramadhan karena khawatir keselamatan anaku, fardlu karena Allah SWT. 

3. Niat fidyah puasa orang mati (dilakukan oleh wali/ahli waris) :

  نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ صَوْمِ رَمَضَانِ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى  

NAWAITU AN UKhRIJA HADzIHIL FIDYA(TA/H) AN ShOUMI ROMADhOONA FULAN BIN FULAN ……. FARDhON LILLAAHI TA’AALAA.

Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan puasa Ramadhan untuk Fulan bin Fulan (disebutkan nama mayitnya), fardhu karena Allah SWT. 

4. Niat fidyah karena terlambat mengqadha puasa Ramadhan : 

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ تَأْخِيْرِ قَضَاءِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى  

NAWAITU AN UKhRIJA HADzIHIL FIDYA(TA/H) AN TA-KhIIRI QODhOO-I ShOUMI ROMADhOONA FARDhON LILLAAHI TA’AALAA.

Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan keterlambatan mengqadha puasa Ramadhan, fardhu karena Allah SWT. 

Doa Saat Menerima Zakat.

أجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ, وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ, وَاجْعَلْهُ لَكَ طَهُوْرًا 

AJROKALLAHU FIIMAA A’ThOITA WA BAAROKA LAKA FIIMAA ABQOITA WAJ’ALAHU LAKA ThOHUURO(N).

Mudah-mudahan Allah memberi pahala atas apa yang engkau berikan, memberikan berkah atas apa yang masih ada di tanganmu dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.

Niat I’tikaf. 

Niat I’tikaf dibaca ketika sudah berada didalam Masjid.

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيْهِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى  

NAWAITU AN A‘TAKIFA FII HADzAL MASJIDI MAA DUMTU FIIHI SUNNATAN LILLAAHI TA’AALAA.

Aku berniat I’tikaf di masjid ini selama aku berada di dalamnya, sunnah karena Allah SWT.

Atau niat i’tikaf berikut ini : 

نَوَيْتُ الْاِعْتِكَافَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ لِلهِ تَعَالَى 

NAWAITUL I’TIKAAFA FII HADZAL MASJIDI LILLAAHI TA‘AALAA. 

Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah SWT.

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau 
http://www.facebook.com/shulfialaydrus/
http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah. 
Bank BRI Cab. JKT Joglo. 
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5. 
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom. 

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Kamis, 21 April 2022

Memberi Salam.

Memberi Salam.

(فصل) الابتداء بالسلام سنة، ورده آكد من ابتدائه.
وهو مخير في صفته:
إما أن يدخل الألف واللام فيقول: السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
أو يحذفهما فيقول: سلام عليكم ورحمة الله وبركاته، ولا يزيد على ذلك.
وقد روي في ذلك حديث وهو: ما روي عن عمران بن الحصين رضي الله تعالى عنهما أنه قال: «جاء رجل أعرابي إلى النبي -صلى
الله عليه وسلم- فقال: السلام عليكم، فرد عليه السلام، ثم جلس، فقال النبي -صلى الله عليه وسلم-: عشرًا
.
ثم جاء آخر فقال: السلام عليكم ورحمة الله، فرد عليه فجلس، فقال النبي -صلى الله عليه وسلم-: عشرون.
ثم جاء آخر: فقال: السلام عليكم ورحمة الله وبركاته، فرد عليه فجلس، فقال النبي -صلى الله عليه وسلم-: ثلاثون»، يعني ثلاثين حسنة.
والسنة أن يسلم الماشي على الجالس، والراكب على الماشي والجالس.
وسلام الواحد من الجماعة على غيرهم يجزئ.
وكذلك رد الواحد من الجماعة يجزئ عنهم.
ولا يجوز البداءة بالسلام على المشرك بحال، فإن بدأه مشرك رد عليه بأن يقول: وعليك.
وأما رده على المسلم بأن يقول: وعليكم السلام كما قال، وإن زاد إلى قوله: وبركاته كان أولى.
وإن قال مسلم لمسلم: سلام لم يجبه، ويعرفه انه ليس بتحية السلام، لأنه ليس بكلام تام.
ويستحب للنساء السلام بعضهن على بعض.
وأما سلام الرجل على المرأة الشابة فمكروه، وإن كانت برزة فلا حرج.
وأما السلام على الصبيان فمستحب؛ لأن فيه تعليمهم الأدب، وتحبيب الخير إليهم.
وكذلك يستحب لمن قام من المجلس أن سلم على أهله، وكذلك يسلم عليهم إذا عاد إليهم، وكذلك إن حال بينه وبينهم حائل مثل الباب
والحائط، وكذلك إذا سلم على رجل ثم لقيه ثانيًا سلم عليه
.
ولا يسلم على المتلبسين بالمعاصي، كمن أجتاز على قوم يلعبون بالشطرنج والنرد، أو يشربون الخمر، أو يلعبون بالجوز والقمار، وإن
سلموا عليه رد عليهم، إلا أن يغلب على ظنه انزعاجهم عن معاصيهم بتركه الرد عليهم فإنه لا يرده
.
ولا يهجر المسلم أخاه فوق الثلاث، إلا أن يكون من أهل البدع والضلال
والمعاصي فمستحب استدامة الهجر لهم، وبالسلام يتخلص من إثم الهجر للمسلم.
ويستحب للمسلم المصافحة لأخيه، ولا ينزع يده حتى ينزع الآخر يده إن كان هو المبتدئ.
وإن تعانقا وقبل أحدهما رأس الآخر ويده على وجه التبرك والتدين جاز.
وأما تقبيل الفم فمكروه. 

Mengucapkan salam terlebih dahulu kepada sesama Muslim hukumnya sunnah, sedangkan menjawabnya adalah wajib, Untuk kalimatnya bisa memilih antara mengucapkan: ASSALAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKATUH (menambahkan alil lam di awal kata salam), dan: SALAMUN 'ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKATUH (tanpa alif lam).

Ini didasarkan pada hadits riwayat Imran bin Al-Hashin ra. yang menceritakan bahwa ada seorang badui mendatangi Nabi seraya mengucapkan “ASSALAMMU 'ALAIKUM”, Beliau pun menjawab salamnya, lalu berkata, "Ia mendapat sepuluh pahala." Lalu datang lelaki lain seraya mengucapkan “ASSALAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKATUH". Setelah menjawabnya, beliau berkata, "Ia mendapat tiga puluh pahala."

Dalam hal ini, disunnahkan orang yang berjalan memberi salam terlebih dahulu kepada orang yang sedang duduk, yang di atas kendaraan kepada yang berjalan dan yang sedang duduk. Jika lebih dari satu orang, maka salam yang diucapkan oleh satu orang di antara mereka sudah cukup. Begitu pula dengan sekelompok orang yang diberi salam, jawaban salam yang diucapkan salah satu dari mereka juga sudah mencukupi.

Tidak boleh memberi salam kepada orang Musyrik dalam kondisi apa pun. Jika mereka yang memberi salam, maka balaslah dengan mengatakan WA ‘ALAIKA. Sedangkan jika yang mengucapkan salam adalah orang Muslim, maka jawabannya adalah dengan mengucapkan WA ‘ALAIKUMUS SALAM, sama dengan salam yang dikatakan pemberi salam. Namun jika ditambah dengan kalimat WA RAHMATULLAHI WA BARAKATUH, maka itu lebih baik. Jika seorang Muslim mengucapkan kata salam (bukan mengucap ASSALAMU ’ALAIKUM) kepada Muslim lainnya, maka tidak perlu dijawab dan ia harus memberitahukan kepadanya bahwa ucapan seperti itu bukanlah ucapan salam dalam Islam, sebab ia bukanlah kalimat yang sempurna (hanyak mengucapkan Salam).

Kaum perempuan juga dianjurkan untuk saling memberi salam di antara mereka. Sedangkan salamnya seorang lelaki kepada seorang perempuan muda hukumnya makruh, namun jika perempuan itu sudah tua, maka tidak masalah. Dianjurkan pula untuk memberi salam kepada anak-anak, karena hal ini dapat mengajari mereka sopan santun. Demikian pula bagi orang yang hendak meninggalkan suatu majelis, disunnahkan baginya memberi salam kepada orang orang yang ditinggalkannya, begitu pula saat ia kembali lagi kepada mereka, meski antara ia dan mereka dibatasi oleh pintu atau dinding. Memberi salam juga dianjurkan saat bertemu dengan seseorang untuk yang kedua kalinya, dimana pada pertemuan pertama salam itu juga sudah diucapkan.

Tidak perlu mengucapkan salam kepada orang yang akrab dengan kemaksiatan, seperti kepada orang yang sedang bermain catur, dadu, atau yang sedang minum arak. Bila ternyata mereka memberi salam, maka balaslah. Namun jika dengan tidak dibalas (menurut perkiraannya) akan dapat membuat mereka sadar dari kemaksiatannya, maka lebih baik tidak dibalas.

Seorang Muslim tidak boleh memusuhi Muslim lainnya melebihi tiga hari. Kecuali jika ia temasuk penganut bid'ah, pelaku kesesatan dan kemaksiatan, terhadap mereka justru dianjurkan untuk selalu menjauhkan diri. Dengan mengucapkan salam ini, seorang Muslim terbebas dari dosa perselisihan dengan Muslim lainnya.

Dianjurkan bagi seorang Muslim untuk saling menjabat tangan saudaranya saat bertemu, dan tidak melepasnya sebelum saudaranya yang pertama kali menjabat tangannya melepasnya terlebih dahulu. Boleh berpelukan antara sesama orang Muslim yang baru bertemu, namun tidak sampai mencium bibir karena hukumnya makruh.

(Kitab Al Gunyah Litholibi Thoriq Al Haqq – Al Imam Asy Syeikh Abdul Qodir Al Jilaniy, Bab Adab-adab, Juz 1, Halaman 38, Penerbit Darul Kutub Al Ilmiyyah)

Adapun sanad yang muttashil (bersambung) kepada Al Imam Asy Syeikh Abdul Qodir Al Jilaniy Radhiyallahu Anhu yang alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) riwayatkan sebagai berikut :

الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن الحاج رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن العلامة المسند السيد ماجد بن حامد الشيحاوي الأعرجي الحسيني عن شيخه العلامة محمد صالح بن عثمان جلال الدين ملايوي عن العلامة المحدث حسن محمد المشاط عن شيخه العلامة عبد الله بن محمد غازي الهندي المكي عن شيخه العلامة الحبيب حسين بن السيد محمد بن حسين بن عبد الله الحبشي العلوي عن والده عن شيخه السيد طاهر بن الحسين بن طاهر عن السيد الامام عبد الرحمن بن علوي عن السيد عبد الرحمن بن عبد الله بلفقيه عن والده عن العلامة احمد القشاشي عن الامام الشناوي عن الامام عبد الرحمن بن عبد القادر بن عبد العزيز بن فهد العلوي عن عمه جار الله بن عبد العزيز عن الحافظ جلال الدين السيوطي عن الامام جلال الدين الملقن عن شيخه ابي اسحاق التنوخي عن ابي العباس الحجار عن الامام احمد بن يعقوب المارستاني عن سلطان الاولياء الامام القطب سيدي عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/ 
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/ 
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/    
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/  
LINE : shulfialaydrus         
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau
http://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau
https://www.facebook.com/groups/160814570679672/
  

Donasi atau infak atau sedekah.

Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.           

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس