Senin, 27 Januari 2020

Keutamaan Surat At Taubah ayat 128-129.


Keutamaan Surat At Taubah ayat 128-129.

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

FAIN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWA ALAIHI TAWAKKALTU WAHUWA RABBUL ARSyIL 'AZhIIM.

Artinya: "Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ´Arsy yang agung".

Syekh Ahmad Zarruq Al Fasiy Al Maghribiy (wafat 899 Hijriyah) Radhiyallahu Anhu dalam kitabnya Syarh Hizb Al Bahr mengatakan: "Siapa saja yang membacanya di waktu pagi (ba'da Shubuh), akan diberikan kecukupan perkara dunia dan akhirat sampai sore (ashar). Siapa yang membacanya di sore hari, maka akan dicukupkan urusan dunia dan akhiratnya sampai shubuh. Keutamaan ini banyak disebutkan hadis-hadis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Salah satunya hadis riwayat Imam Abu Daud:

عن أبي الدرداء رضي اللّه عنه قال : من قال إذا أصبح وإذا أمسى : حسبي اللّه لا إله إلا هو ، عليه توكلت وهو رب العرش العظيم سبع مراتٍ ، كفاه اللّه ما أهمَّه صادقاً كان بها أو كاذباً

Artinya: Dari Abu Ad Darda’ radhiyallahu bahwa siapa siapa saja yang mengucapkan dzikir tersebut di shubuh dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan memberi kecukupan bagi urusan dunia dan akhiratnya yang ia hajati baik dia percaya atau tidak. (Sunan Abi Daud hadis No.5081)

Dicatatkan oleh Syekh Abu Ishaq Al Hamudiy Rahimahullah dalam kitabnya Raudhul Azhar Fi Fadhail Al Qur'an Wa Manafi' Al Adzkar: "Ada sekelompok pasukan yang diutus ke Romawi untuk berperang, di tengah jalan salah satu dari mereka mengalami kecelakaan di mana kakinya patah, kemudian kawan-kawannya membawanya istirahat di bawah pohon besar untuk mengobatinya, lantaran pasukan tersebut diperintahkan agar sampai di Romawi tepat waktu, akhirnya kawan-kawannya sepakat meninggalkan si korban lalu mengikatkan kudanya di bawah pohon serta memberikan persedian bekal makanan dan minuman secukupnya mengingat akan ada pasukan gelombang kedua yang akan datang menyusuri jalan dan menemukan si korban.

Ketika ditinggal oleh rombongan, di malam harinya ia bermimpi ada yang mendatangi dirinya dan berkata: Coba kau letakan tangan kananmu di bagian yang terluka kemudian baca 7 kali:

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

FAIN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWA ALAIHI TAWAKKALTU WAHUWA RABBUL ARSyIL 'AZhIIM.

Setelah bangun dari mimpi tersebut ia membacanya 7 kali, dengan izin Allah Ta’ala kaki yang patah menjadi sehat sedia kala. Dan ia langsung bergegas menaiki kudanya dengan kencang sehingga ia dapat menyusul rombongan kawan-kawannya.

Dalam kitab Mujarrabat Imam Muhammad As Sanusiy radhiyallahu anhu mengutip sebuah riwayat:

من قرأ
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
لم يمت في ذلك اليوم وفي رواية لم يقتل او يضرب بحديد

Artinya: Siapa saja yang membaca:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

LAQOD JAA-AKUM ROSUULU(N/M) MIN ANFUSIKUM ‘AZIIZUN ‘ALAIHI MAA ‘ANITTUM HARIIShUN ‘ALAIKUM BIL MU-MINIINA RO-UUFU(N/R) ROHIIM(UN), FAIN TAWALLAUU FAQUL HASBIYALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWA ‘ALAIHI TAWAKKALTU WA HUWA ROBBUL ‘ARSyIL ‘AZhIIM(I).

Artinya : Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung". (QS. At Taubah : 128-129)

Dengan izin Allah Ta'ala, orang yang membacanya tidak akan mati di hari itu. Dalam riwayat lain disebutkan di hari ia membacanya ia tidak akan mati dalam keadaan terbunuh atau terkena benda yang terbuat dari besi.

Disebutkan juga oleh Imam Abul Hasan Ali Al Qurthubiy rahimahullah dalam kitab Kanzul Asrar, Ada orang shalih berumur 70 tahun telah lama mengalami sakit parah dan sudah berobat kemana saja belum kunjung sembuh sehingga ia menyangka kematian sebentar lagi mendatanginya, namun ketika beliau mendengar fadhilah surat At Taubah 128-129 secara istiqamah ia amalkan ayat:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

LAQOD JAA-AKUM ROSUULU(N/M) MIN ANFUSIKUM ‘AZIIZUN ‘ALAIHI MAA ‘ANITTUM HARIIShUN ‘ALAIKUM BIL MU-MINIINA RO-UUFU(N/R) ROHIIM(UN), FAIN TAWALLAUU FAQUL HASBIYALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWA ‘ALAIHI TAWAKKALTU WA HUWA ROBBUL ‘ARSyIL ‘AZhIIM(I).

Artinya : Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung". (QS. At Taubah : 128-129)

Barokah ayat tersebut meniscayakan beliau panjang umur. Ketika beliau berusia 130 tahun, Allah menghendaki beliau wafat, sehingga di malam harinya beliau bermimpi di datangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan memanggilnya: Wahai fulan sampai kapan kau bertahan dengan kondisi demikian, berapa lama lagi waktu untuk kita berjumpa?", ketika bangun tidur, orang shalih itu tidak mau lagi membaca ayat 128-129 surat At Taubah sehingga di pagi harinya beliau meninggal.

Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al 'Aydrus berkata : Alfaqir pernah bermimpi, di dalam mimpi alfaqir, alfaqir melihat rumah seseorang sedang dirampok/dimaling, lalu alfaqir menolong orang yang sedang dirampok tersebut, dan alfaqir berkelahi dengan rampok tersebut, alfaqir disaat itu tertusuk, singkat cerita maling/rampok tersebut tertangkap dan lalu terus diadili dipengadilan, tetapi dalam keadaan sekarat (akibat ditusuk) alfaqir bukan dibawa kerumah sakit tetapi malah dibawa ke pengadilan untuk menjadi saksi, dalam keadaan sekarat/mau mati dipengadilan untuk menjadi saksi, alfaqir melihat dibelakang alfaqir ada seorang kakek yang berkata kepada alfaqir untuk membaca surat At taubah ayat 128-129 maka engkau tidak akan mati hari ini.

Asy Syaikh Ahmad Ad Dairobi di dalam kitabnya Fathul Mulk Al Majid Al Mu’allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qom’i Kulli Jabbarin ‘Anid berkata :
Barangsiapa membaca dua ayat di atas (surat At taubah ayat 128-129), maka ia tidak akan mati di hari ketika ia membacanya. Hal ini sebagaimana hadits dari Rasulullah SAW. yang disebutkan dalam sebuah riwayat, “Maka ia tidak akan dibunuh dan dipukul dengan besi.” Demikian pula apabila di baca pada malam hari. Apabila ajal telah datang, maka dengan kehendak Allah ia akan lupa membacanya.

Dikisahkan ada seorang wanita yang sudah bosan hidup dikarenakan umurnya sudah cukup tua lebih dari 120 tahun, lalu dia mengkonsultasikannya kepada orang-orang alim maupun yang mempunyai ilmu hikmah, disebutkan amalan-amalannya kepada setiap orang yang ditanyanya agar Allah segera mencabut nyawanya, lalu ada seorang yang mengetahui dari amalan nenek tersebut yaitu selalu membaca surat At taubah ayat 128-129, lalu orang yang mengetahui tersebut mengatakan kepada nenek itu agar meninggalkan untuk membaca ayat tersebut, agar Allah mencabut ruhnya, singkat cerita akhirnya sama nenek tersebut tidak diamalkan lagi surat tersebut, tidak beberapa lama akhirnya meninggallah nenek tersebut dengan khusnul khotimah.

Jadi dengan sering membaca setiap hari ayat tersebut maka Allah akan memperpanjang umur kita, dengan lantaran Allah ingin mencabut ruh kita maka Allah akan melupakan kepada seseorang dari membaca ayat tersebut bagi mereka yang sering mendawamkannya dengan istiqomah setiap harinya, dengan begitu kita bisa mempersiapkan diri untuk memenuhi panggilan-Nya bila kita sudah istiqomah membacanya tetapi suka lupa (lupa bacaannya) dengan membaca ayat itu kemungkinan umur kita sudah tidak akan lama lagi.

Dan masih banyak lagi cerita dari karomah/manfaat dari dasyatnya ayat tersebut.

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan amalan tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya, Amalan tersebut dibaca setiap Habis Sholat Subuh sebanyak 7x dan setiap habis Sholat Maghrib sebanyak 7x, atau dibaca sebanyak 7x setiap habis sholat lima waktu, bila dibaca sehabis sholat lima waktu sebanyak 7x, selain dipanjangkan umur maka insya Allah, Allah jadikan yang lemah menjadi kuat, yang punya hutang dimudahkan sama Allah dalam membayarnya, yang hina bisa menjadi mulia, yang rezekinya seret dibanyakkan rezekinya, mudah dikabulkan hajatnya, dan diberikan keselamatan.

Adapun sanad Muttashil (Bersambung) kepada Imam Muhammad Bin Yusuf As Sanusiy Radhiyallahu Anhu yang Alfaqir miliki sebagai berikut:

الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن الحاج رزقي ذو القرنين بن اصمت البتاوي عن الشيخ العلامة المحدث سيدي عبد الرحمن بن محمد عبد الحي الكتاني عن والده الشيخ العلامة الحافظ سيدي محمد عبد الحي بن محمد عبد الكبير الكتاني الادريسي الحسني المغربي عن الشيخ محمد بن محمد المقري التلمساني عنالشيخ محمد بن عبد الرحمن بن جلال عن الشيخ ابي عثمان سعيد المنوي التلمساني الشهير بالكفيف عن الشيخ الامام محمد بن يوسف السنوسي التلمساني رضي الله عنه

Keutamaan besar yang datang dari panduan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ajarkan kaum muslimin untuk mendawaminya setiap pagi dan sore hari agar dengan mengamalkannya keberkahan Al Qur'an selalu Allah Taala limpahkan kepada kita.

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi   
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Pin BBM : D45BD3BE
Pin BBM Channel Majelis Ta’lim Nuurus Sa’aadah : C003BF865
Facebook : https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Manfaat Sedekah.


Manfaat Sedekah.

آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ

Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. (QS. Al Hadid (57) : 7)

وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلأنْفُسِكُمْ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ

Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS. Al Baqarah (2) : 272)

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al Baqarah (2) : 274)

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ

Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak. (QS. Al Hadid (57) : 11)

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan/kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS. Ali Imran (3) : 92)

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (QS. Saba’ (34) : 39)

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang kafir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Baqarah (2) : 271)

الطبراني عن أنس قال: قال رسول الله : تَصَدَّقُوا فَإِنَّ الصَّدَقَةَ فَكَاكُكُمْ مِنَ النَّارِ

Anas ra berkata : Nabi Muhammad saww. bersabda : “Bersedekahlah kamu, karena sedekah itu sebagai pelepasmu (penebusmu) dari api neraka.”. (HR. Ath Thabarani)

وَقَالَ خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلَا يَصْعَدُ إِلَى اللَّهِ إِلَّا الطَّيِّبُ فَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فُلُوَّهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ وَرَوَاهُ وَرْقَاءُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا يَصْعَدُ إِلَى اللَّهِ إِلَّا الطَّيِّبُ

Sedang Khalid bin Makhlad berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersedekah dengan separuh biji kurma dari penghasilan yang baik, dan tidak ada yang naik kepada Allah kecuali amal yang baik, maka Allah menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian mengembangkannya untuk pelakunya sebagaimana salah seorang diantara kalian merawat kuda piaraannya hingga sebesar gunung." Dan hadis ini diriwayatkan oleh Warqa' dari 'Abdullah bin Dinar dari Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan redaksi, 'Dan tidak ada yang naik kepada Allah kecuali kebaikan'.” (HR. Bukhori No.6878, 1321, Ahmad No.8031, 9198, Malik No.1581, Ad Darimi No.1613)

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي أَخِي عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي مُزَرِّدٍ عَنْ أَبِي الْحُبَابِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepada saya saudaraku dari Sulaiman dari Mu'awiyah bin Abu Muzarrid dari Abu Al Hubab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; "Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi berkata; "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil) ". (HR. Bukhori No.1351 dan Muslim No.1678)

حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ فَيَعْمَلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَوْ لَمْ يَفْعَلْ قَالَ فَيُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ قَالَ فَيَأْمُرُ بِالْخَيْرِ أَوْ قَالَ بِالْمَعْرُوفِ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ قَالَ فَيُمْسِكُ عَنْ الشَّرِّ فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَةٌ

Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Burdah bin Abu Musa Al Asy'ari dari Ayahnya dari Kakeknya dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib bagi setiap muslim untuk bersedekah." Para sahabat bertanya; "Bagaimana jika ia tidak mendapatkannya? ' Beliau bersabda:: 'Berusaha dengan tangannya, sehingga ia bisa memberi manfaat untuk dirinya dan bersedekah.' Mereka bertanya; 'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya? ' Beliau bersabda: 'Menolong orang yang sangat memerlukan bantuan.' Mereka bertanya; 'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya? ' Beliau bersabda: 'Menyuruh untuk melakukan kebaikan atau bersabda; menyuruh melakukan yang ma'ruf' dia berkata; 'Bagaimana jika ia tidak dapat melakukannya? ' Beliau bersabda: 'Menahan diri dari kejahatan, karena itu adalah sedekah baginya.' (HR. Bukhori No.5563, Muslim No.1676)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Abu Malik Al Asyja'i dari Rib'I bin Hirasy dari Hidzaifah ia berkata, "Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kebaikan adalah sedekah." (HR. Abudaud No.4296, At Tirmidzi No.1893, Ahmad No.17992)

حَدَّثَنِي سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنِي حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ لَأَتَصَدَّقَنَّ اللَّيْلَةَ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدِ زَانِيَةٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ اللَّيْلَةَ عَلَى زَانِيَةٍ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى زَانِيَةٍ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدِ غَنِيٍّ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى غَنِيٍّ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى غَنِيٍّ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدِ سَارِقٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى سَارِقٍ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى زَانِيَةٍ وَعَلَى غَنِيٍّ وَعَلَى سَارِقٍ فَأُتِيَ فَقِيلَ لَهُ أَمَّا صَدَقَتُكَ فَقَدْ قُبِلَتْ أَمَّا الزَّانِيَةُ فَلَعَلَّهَا تَسْتَعِفُّ بِهَا عَنْ زِنَاهَا وَلَعَلَّ الْغَنِيَّ يَعْتَبِرُ فَيُنْفِقُ مِمَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ وَلَعَلَّ السَّارِقَ يَسْتَعِفُّ بِهَا عَنْ سَرِقَتِهِ

Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepadaku Hafsh bin Maisarah dari dari Musa bin Uqbah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada seorang laki-laki berkata, 'Malam ini, aku benar-benar akan bersedekah.' Maka laki-laki itu pun keluar membawa sedekahnya, dan disedekahkannya kepada wanita pelacur. Esok harinya, orang-orang pun mengatakan bahwa tadi malam ada pelacur yang diberi sedekah. Maka laki-laki itu berdoa, 'Ya Allah, segala puji bagi-Mu yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh di tangan pelacur. Aku akan bersedekah lagi.' Ia pun pergi dengan membawa sedekahnya, lalu diberikannya kepada orang kaya. Esok harinya, orang-orang pun membicarakannya bahwa tadi malam ada orang yang memberi sedekah kepada orang kaya. Maka laki-laki itu pun berkata, 'Ya Allah, Untuk-Mulah segala puji, karena Engkau telah menjadikan sedekahku jatuh di tangan orang yang kaya, aku akan bersedekah lagi.' Kemudian ia pergi lagi dengan membawa sedekahnya dan diberikannya kepada pencuri. Esok harinya, orang-orang pun membicarakannya, bahwa tadi malam ada orang yang bersedekah kepada pencuri. Laki-laki yang bersedekah itu pun berujar, 'Segala puji bagi Allah yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh pada pelacur, kepada orang kaya, dan kepada pencuri.' Kemudian laki-laki itu didatangi malaikat seraya berkata, 'Sedekahmu telah diterima oleh Allah. Adapun shadaqahmu yang jatuh ke tangan perempuan pelacur, semoga ia berhenti dari perbuatan melacur, yang jatuh kepada orang kaya semoga dia menyadari dirinya dan bersedekah pula, sedangkan yang jatuh kepada si pencuri, semoga ia berhenti mencuri.'" (HR. Muslim No.1698, Bukhori No.1332, An Nasa’I No.2476, Ahmad No.7933)

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ فِيمَا قُرِئَ عَلَيْهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَذْكُرُ الصَّدَقَةَ وَالتَّعَفُّفَ عَنْ الْمَسْأَلَةِ الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَالْيَدُ الْعُلْيَا الْمُنْفِقَةُ وَالسُّفْلَى السَّائِلَةُ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -sebagaimana yang telah dibacakan kepadanya- dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di atas mimbar, beliau menyebut tentang sedekah dan menahan diri dari meminta-minta. Sabda beliau: "Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang dibawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara tangan yang di bawah adalah tangan peminta-minta." (HR. Muslim No.1715, Bukhori No.1338, An Nasa’I No.2486)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ جَمِيعًا عَنْ يَحْيَى الْقَطَّانِ قَالَ ابْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ مُوسَى بْنَ طَلْحَةَ يُحَدِّثُ أَنَّ حَكِيمَ بْنَ حِزَامٍ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ أَوْ خَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Muhammad bin Hatim dan Ahmad bin Abdah semuanya dari Yahya Al Qaththan - Ibnu Basysyar berkata- Telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Amru bin Utsman ia berkata, saya mendengar Musa bin Thalhah menceritakan bahwa Hakim bin Hizam telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sedekah yang paling utama atau paling baik adalah sedekah yang diberikan ketika ia mampu. Dan tangan yang di atas adalah lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan dahulukanlah pemberian itu kepada orang yang menjadi tanggunganmu." (HR. Muslim No.1716)

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعَلَى قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ حَفْصَةَ عَنْ أُمِّ الرَّائِحِ عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Khalid dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Hafshah dari Ummu Ar Raaih dari Salman bin 'Amir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua; pahala sedekah dan pahala silaturrahim." (HR. An Nasa’I No.2535, Ibnumajah No.1834, Ahmad No.15647, At Tirmidzi No.594, Ad Darimi No.1618)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ الْمُؤَدِّبُ حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ مُحَمَّدٍ ابْنُ أُخْتِ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ حَدَّثَنَا أَبُو الْجَارُودِ الْأَعْمَى وَاسْمُهُ زِيَادُ بْنُ الْمُنْذِرِ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ عَطِيَّةَ الْعَوْفِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا مُؤْمِنٍ أَطْعَمَ مُؤْمِنًا عَلَى جُوعٍ أَطْعَمَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ وَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَقَى مُؤْمِنًا عَلَى ظَمَإٍ سَقَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ الرَّحِيقِ الْمَخْتُومِ وَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ كَسَا مُؤْمِنًا عَلَى عُرْيٍ كَسَاهُ اللَّهُ مِنْ خُضْرِ الْجَنَّةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا عَنْ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ مَوْقُوفًا وَهُوَ أَصَحُّ عِنْدَنَا وَأَشْبَهُ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim Al Mu`addib telah menceritakan kepada kami 'Ammar bin Muhammad bin ukhti Sufyan Ats Tsauri telah menceritakan kepada kami Abu Al Jarud Al A'ma, namanya Ziyad bin Al Mundzir Al Hamdani dari 'Athiyah Al 'Aufi dari Abu Sa'id Al Khudri berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Siapapun orang mu`min yang memberi makan mu`min lain saat lapar, Allah akan memberinya makan dari buah surga, siapapun mu`min yang memberi minum mu`min lain saat dahaga, Allah akan memberinya minum pada hari kiamat dengan minuman yang penghabisannya adalah beraroma wangi kesturi, siapapun mu`min yang memberi pakaian mu`min lain saat telanjang, Allah akan memberi pakaian dari sutera surga." Berkata Abu Isa: Hadits ini gharib. Hadits ini diriwayatkan dari 'Athiyah dari Abu Sa'id secara mauquf dan menurut kami itu lebih shahih dan lebih mirip. (HR. At Tirmidzi No.2373, Ahmad No.10678)

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ ح و حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ قَالَ هَنَّادٌ فِي حَدِيثِهِ إِلَّا بِطُهُورٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا الْحَدِيثُ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي هَذَا الْبَابِ وَأَحْسَنُ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ عَنْ أَبِيهِ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَأَنَسٍ وَأَبُو الْمَلِيحِ بْنُ أُسَامَةَ اسْمُهُ عَامِرٌ وَيُقَالُ زَيْدُ بْنُ أُسَامَةَ بْنِ عُمَيْرٍ الْهُذَلِيُّ

telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Simak bin Harb, dan telah menceritakan kepada kami Hannad berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Israil dari Simak dari Mush'ab bin Sa'd dari Ibnu Umar dari Nabi Shallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: " Tidak akan diterima shalat yang dilakukan tanpa bersuci, dan tidak akan diterima sedekah yang berasal dari harta curian/penipuan." Hannad menyebutkan dalam haditsnya, "tidak suci." Abu Isa berkata; "Hadits ini adalah yang paling shahih dan paling baik dalam bab ini." Dalam bab tersebut juga ada hadits dari Abu Al Malih dari Bapaknya dan Abu Hurairah dan Anas. Dan Abu Al Malih bin Usamah namanya adalah Amir, disebut juga Zaid bin Usamah bin Umair Al Hudzali." (HR. At Tirmidzi No.1, Muslim No.329, Abudaud No.54, Ibnumajah No.270, An Nasa’I No139, Ahmad No.4728)

و حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ جَمِيعًا عَنْ أَبِي مُعَاوِيَةَ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَازِمٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ عَبَّادِ بْنِ حَمْزَةَ وَعَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ الْمُنْذِرِ عَنْ أَسْمَاءَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْفَحِي أَوْ انْضَحِي أَوْ أَنْفِقِي وَلَا تُحْصِي فَيُحْصِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَلَا تُوعِي فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ عَبَّادِ بْنِ حَمْزَةَ عَنْ أَسْمَاءَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهَا نَحْوَ حَدِيثِهِمْ

Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim semuanya dari Abu Mu'awiyah - Zuhair berkata- telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hazim telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari Abbad bin Hamzah dan dari Fathimah binti Al Mundzir dari Asma` ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu. Dan janganlah kikir, karena Allah akan kikir pula kepadamu." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Abbad bin Hamzah dari Asma` bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya, sebagaimana hadits mereka. (HR. Muslim No.1709)

و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ وَهَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَا حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ عَبَّادَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ أَخْبَرَهُ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ أَنَّهَا جَاءَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَيْسَ لِي شَيْءٌ إِلَّا مَا أَدْخَلَ عَلَيَّ الزُّبَيْرُ فَهَلْ عَلَيَّ جُنَاحٌ أَنْ أَرْضَخَ مِمَّا يُدْخِلُ عَلَيَّ فَقَالَ ارْضَخِي مَا اسْتَطَعْتِ وَلَا تُوعِي فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ

Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Harun bin Abdullah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata; Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah bahwa Abbad bin Abdullah bin Zubair telah mengabarkan kepadanya, dari Asma` binti Abu Bakar bahwa ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai Nabiyullah, aku tidak punya apa-apa untuk disedekahkan selain yang diberikan Zubair (suamiku) kepadaku (untuk belanja rumah tangga). Berdosakah aku apabila uang belanja itu aku sedekahkan alakadarnya?" maka beliau pun menjawab: "Sedekahkanlah ala kadarnya sesuai dengan kemampuanmu, dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu, dan jangan pula kikir sehingga Allah akan menyempitkan rizkimu." (HR. Muslim No.1710)

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْوَرَّاقُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنْ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنْ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنْ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنْ النَّارِ وَالْبَخِيلُ بَعِيدٌ مِنْ اللَّهِ بَعِيدٌ مِنْ الْجَنَّةِ بَعِيدٌ مِنْ النَّاسِ قَرِيبٌ مِنْ النَّارِ وَلَجَاهِلٌ سَخِيٌّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ عَالِمٍ بَخِيلٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيثِ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ سَعِيدِ بْنِ مُحَمَّدٍ وَقَدْ خُولِفَ سَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدٍ فِي رِوَايَةِ هَذَا الْحَدِيثِ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ إِنَّمَا يُرْوَى عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَائِشَةَ شَيْءٌ مُرْسَلٌ

Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Arafah, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Muhammad Al Warraq dari Yahya bin Sa'id dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari menusia, dan dekat dengan neraka. Sesungguhnya orang bodoh yang dermawan lebih Allah cintai dari pada seorang 'alim yang bakhil." Abu 'Isa berkata; Ini merupakan hadits gharib tidak kami ketahui dari haditsnya Yahya bin 'Araj dari Abu Hurairah kecuali dari haditsnya Sa'id bin Muhammad dan Sa'id bin Muhammad telah ditentang dalam periwayatan hadits ini dari Yahya bin Sa'id Al Anshari, Sebenarnya yang diriwayatkan dari Yahya bin Sa'id dari 'Aisyah merupakan hadits mursal. (HR. At Tirmidzi No.1884)

صدقة السِّر تطفئ غضب الرب

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Sedekah rahasia memadamkan kemurkaan Tuhan.”. (Didalam Kitab An Nashaih Ad Diniyah)

ما نقص مال من صدقة

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan.”. (Didalam Kitab An Nashaih Ad Diniyah)

وقال عليه الصلاة والسلام : الصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Sedekah itu menghapuskan dosa, sebagaimana air memadamkan api.”. (Didalam Kitab An Nashaih Ad Diniyah)

وقال عليه الصلاة والسلام : من أطعم أخاه حتى يشبعه، وسقاه حتى يرويه، باعده الله من النار سبعة خنادق، ما بين كل خنجقين خمسمائة عام

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Barangsiapa memberi makan saudaranya hingga kenyang, lalu memberinya minum hingga hilang dahaganya, niscaya Allah akan menjauhkannya dari api neraka sejauh tujuh jurang, antara jurang yang satu dengan lainnya sejauh perjalanan limaratus tahun.”. (Didalam Kitab An Nashaih Ad Diniyah)

والقضاعي عن أبي هريرة: الصَّدَقَةُ تَمْنَعُ مِيتَةَ السُّوءِ

Abu Hurairah ra. Berkata : Nabi Muhammad saww. bersabda : “Sedekah itu dapat menolak su’ul khatimah (mati dalam keadaan yang tidak baik).”. (HR. Al Qadha’I, Didalam kitab Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad)

والطبراني عن عقبة بن عامر: إنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِىءُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ القُبُورِ، وإنَّمَا يَسْتَظِلُّ المؤمِنُ يَوْمَ القِيَامَةِ في ظِلِّ صَدَقَتِهِ

Uqbah bin Aamir ra. Berkata : Nabi Muhammad saww. bersabda : “Sedekah itu dapat menghindarkan dari orangnya panas kubur, dan seorang pada hari qiamat hanya bernaung di bawah naungan sedekahnya.”. (HR. Ath Thabarani, Didalam kitab Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad)

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ تَعَالَى فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَدْلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah berkata, telah menceritakan kepada saya Khubaib bin 'Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah dibawah naunganNya (pada hari qiyamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya. Yaitu; Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, "aku takut kepada Allah", seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian hingga kedua matanya basah karena menangis". (HR. Bukhori No.1334)

والبيهقي عن أبي هريرة: مَا فَتَحَ رَجُلٌّ بَابَ عَطِيَّةٍ بِصَدَقَةٍ أَوْ صِلَةٍ إلا زَادَهُ الله بِها كَثْرَةً، وَمَا فتح عَبْدٌ باب مَسْألَةٍ يُرِيدُ بِها كَثْرَةً إلا زَادَهُ الله بِها قلةً

Abu hurairah ra., Nabi Muhammad saw. bersabda : “Tiada seorang yang membuka jalan untuk sedekah atau memberi, melainkan Allah akan menambah banyak baginya, dan tiada seorang yang membuka jalan untuk minta-minta karena ingin kaya (banyak) melainkan Allah akan menambah hajat kekurangannya.”. (HR. Al Baihaqi, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad)

والبيهقي عن ابن عمر: مَنْ سُئِلِ بِوَجْهِ الله فَأَعْطَى كُتِبَ لَهُ سَبْعُونَ حَسَنَةً

Ibnu umar ra. Berkata : “Barangsiapa yang dimintai sesuatu karena Allah, maka apa yang diberikan itu ditulis untuknya pahala tujuh puluh hasanat.“. (R. Al Baihaqi, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad)

الصدقة تجلب الرزق

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Bersedekah itu dapat mendatangkan (menarik) rizki.”.

     وقال صلى الله عليه وسلم: صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِىءُ غَضَبَ الرَّبِّ وَصَدَقَةُ العَلاَنِيَةِ جُنَّةٌ مِنَ النَّا

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Sedekah yang rahasia itu dapat memadamkan kemurkaan Tuhan, dan sedekah terang-terangan itu adalah merupakan benteng dari neraka.”. (Di dalam kitab Lubabul Hadits dan Tanqihul Qaul)

     وقال صلى الله عليه وسلم: الصَّدَقَةُ تَسُدُّ سَبْعِيْنَ بَابًا مِنَ السُّوء

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Sedekah itu dapat menutup tujuhpuluh pintu kejelekan.”. (Di dalam kitab Lubabul Hadits dan Tanqihul Qaul)

وقال صلى الله عليه وسلم: اتّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فإنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Takutlah kamu semua akan siksa neraka sekalipun dengan sesobek kurma, jika kamu tidak mendapatkan (mempunyai) maka cukuplah dengan ucapan yang baik.”. (Di dalam kitab Lubabul Hadits dan Tanqihul Qaul)

Penjelasan : Maksudnya jadikanlah antara kamu dan neraka berupa penjagaan dari sedekah dan amal kebaikan, sekalipun penjagaan itu berupa sesobek/sepotong/sebiji kurma, jika kamu tidak dapat bersedekah dengan kurma karena tidak mempunyai apa-apa, cukuplah bersedekah dengan perkataan yang baik.

وقال صلى الله عليه وسلم: لاَ تَسْتَحيُوا مِنْ إعطَاءِ القَلِيلِ، فَإنَّ الحِرْمَانَ أَقَلُّ مِنْهُ

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Janganlah kamu merasa malu memberikan sedikit, karena sesungguhnya tidak memberi itu adalah lebih sedikit daripada memberi sedikit.”. (Di dalam kitab Lubabul Hadits dan Tanqihul Qaul)

وقال صلى الله عليه وسلم: مَهْرُ الحُورِ العِينِ قَبْضَةُ التَّمْرِ وَفَلْقُ الخُبْزِ

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Maskawin bidadari surga itu adalah (sedekah) segenggam kurma dan sesobek roti.”. (Di dalam kitab Lubabul Hadits dan Tanqihul Qaul)

وقال صلى الله عليه وسلم: مَا نَقَصَ مَالٌ مِنْ صَدَقَةٍ

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Tidak akan berkurang harta kerena dipergunakan bersedekah.”. (Di dalam kitab Lubabul Hadits dan Tanqihul Qaul dan Tanbihul Ghafilin)

وقال صلى الله عليه وسلم: الصَّدَقَةُ شَيُءٌ عَظِيمٌ قَالَها ثَلاَثا

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Sedekah itu adalah sesuatu yang agung, Nabi saww. bersabda seperti itu diulang sampai tiga kali.”. (Di dalam kitab Lubabul Hadits dan Tanqihul Qaul)

وقال صلى الله عليه وسلم: الصَّدَقَةُ تَرُدُّ البَلاَء وَتُطَوِّلُ العُمْرَ

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Sedekah itu menolak bencana dan memanjangkan umur.”. (Di dalam kitab Lubabul Hadits dan Tanqihul Qaul)

وعن النبي صلى اللَّه عليه وسلم أنه قال: حصنوا أموالكم بالزكاة، وداووا مرضاكم بالصدقة واستقبلوا أنواع البلاء بالدعاء

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Jagalah harta kekayaanmu dengan mengeluarkan zakat dan obatilah orang-orang sakit dengan bersedekah dan hadapilah berbagai maca bala’ itu dengan do’a (berdo’a).”. (Didalam kitab Tanbihul Ghafilin)

وعن عبد الرحمن السلماني مولى عمر رضي اللَّه تعالى عنه عن رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلم أنه قال: إذا سأل سائل فلا تقطعوا عليه مسألته حتى يفرغ منها ثم ردوا عليه بوقار ولين ببذل يسير أو برد جميل، فإنه قد يأتيكم من ليس بإنس ولا جان ينظرون كيف صنيعكم فيما خولكم اللَّه

Abdurrahman As Salamani Maula Umar ra. Berkata : Nabi Muhammad saww. bersabda : “Jika datang seorang minta-minta maka jangan kamu putus permintaanya sehingga selesai permintaannya, kemudian kamu jawab dengan sopan dan lunak, dengan memberi sedikit atau penolakan yang baik, sebab adakalanya yang datang kepadamu itu bukan manusia dan bukan jin hanya sekedar menguji kamu, bagaimana kamu berbuat terhadap ni’mat yang telah diberikan Allah kepadamu.”. (Didalam kitab Tanbihul Ghafilin)

وعن سعيد بن مسعود الكندي قال: قال رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلم ما من رجل يتصدق في يوم أو ليلة إلا حفظ من أن يموت من لدغة أو هدمة أو موت بغتة

Sa’id bin Mas’ud Al Kindi berkata : Nabi Muhammad saww. bersabda : “Tiada orang yang bersedekah pada siang hari atau malam hari melainkan terpeliharalah pada hari itu dari mati tergigit binatang berbisa atau kejatuhan bangunan atau mati mendadak.”. (Didalam kitab Tanbihul Ghafilin)

وابن عدي عن أبي هريرة: أَعْطُوا السَّائِلَ وَإِنْ جَاءَ عَلَى فَرَسٍ

Abuhurairah ra. Berkata : Nabi Muhammad saww. bersabda : “Berilah pada orang yang meminta-minta meskipun ia datang diatas kuda.”. (HR. Ibnu Adiy, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad)

وَقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ نَهَرَ سَائِلاً نَهَرَتْهُ الملائِكَةُ يَوْمَ القِيَامَةِ

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Barangsiapa yang menghardik (membentak) peminta-minta, maka para malaikat tentu menghardiknya pada hari kiamat.”. (Di dalam kitab Lubabul Hadits dan Tanqihul Qaul)

والبزار: سَبْعٌ تجري للعَبْدِ وهُوَ فِي قَبْرِهِ، مَنْ عَلَّمَ عِلْماً أَوْ أَجْرَى نَهْراً أَوْ حَفَرَ بِئْراً، أَوْ غَرَس نَخْلاً، أَوْ بَنَى مَسْجِداً أوْ وَرّثَ مُصْحَفاً، أَوْ تَرَكَ وَلَداً، يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

Nabi Muhammad saww. bersabda : “Tujuh macam amal yang akan terus didapat pahala oleh seorang hamba didalam kubur :
1. Yang mengajar ilmu agama.
2. Yang mengalirkan sungai.
3. Yang menggali/membuat sumur.
4. Yang menanam pohon kurma (pohon yang berbuah).
5. Yang membangun masjid.
6. Yang mewariskan Al Qur’an (mengajarkan Al Qur’an).
7. Yang meninggalkan anak sholeh/ah yang selalu membacakan istighfar (atau mendoakan/bersedekah) untuknya sesudah matinya. (R. Al Bazzar, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad)

Al Habib Muhammad bin Abdullah bin Syeikh Al ‘Aydrus berkata : Salah satu rahasia yang telah dicoba oleh kaum arifin untuk menghadapi datangnya bencana, berbagai peristiwa menakutkan dan penyakit adalah dengan memperbanyak sedekah kepada kaum dhu'afa. Begitu pula ketika mereka jatuh ke tangan orang-orang yang zalim. Namun sebelum mengeluarkan sedekah, mereka mempertimbangkannya lebih dahulu. Setiap sedekah yang mereka keluarkan disesuaikan dengan besar kecilnya bencana yang terjadi. Amal yang mereka kerjakan untuk persoalan ringan tidak sama dengan amal yang mereka kerjakan untuk mengatasi persoalan yang berat. Untuk suatu tujuan yang besar, mereka mencurahkan sesuatu yang besar pula. Seseorang yang mengetahui rahasia-rahasia ini berarti telah memperoleh salah satu dari ilmu-ilmu kaum khusus. (Memahami Hawa Nafsu, Îdhôhu Asrôri 'Ulûmil Muqorrobîn, Putera Riyadi)

Dikutip dari :

* Al Qur’an.
* Kitab Hadits Kutubu Tis’ah.
* Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad - Asy Syaikh Zinuddin Al Maribariy.
* An Nashaaih Ad Diniyah wal washaaya Al Imaaniyah - Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad.
* Risalatul Mu’awanah - Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad.
* Tanbihul Ghafilin - Al Imam Abul Laits As Samarqandi.
* Lubabul Hadits - Al Imam Al Hafidz Jalaluddin Abdurrahman bin Abii Bakar As Suyuthi.
* Tanqihul Qaul - Asy Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al Bantani.
* Îdhôhu Asrôri 'Ulûmil Muqorrobîn - Al Habib Muhammad bin Abdullah bin Syeikh Al ‘Aydrus.

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Pin BBM : D45BD3BE
Pin BBM Channel Majelis Ta’lim Nuurus Sa’aadah : C003BF865
Facebook : 
https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau 
https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس