Rabu, 23 Maret 2022

Kumpulan Wasiat dan Nasihat Al Imam Ali Zainal Abidin As Sajad ra.

Kumpulan Wasiat dan Nasihat Al Imam Ali Zainal Abidin As Sajad ra.

Al Imam Ali Zainal Abidin As Sajad ra. Berkata : 

Semoga Allah SWT melindungi kami dan kalian dari tipu daya orang-orang zalim, kedzaliman para penghasut dan paksaan para pemaksa. Wahai orang-orang Mukmin, janganlah kalian tertipu oleh para thagut, penguasa zalim, pencari dunia yang hatinya dirasuki kecintaan kepada dunia, dan selalu menginginkan kenikmatan tiada nilai serta kelezatan dunia yang cepat berlalu. Aku bersumpah demi jiwaku, dimasa lalu, kalian telah melewati beberapa kejadian dan melalui beberapa fitnah dengan selamat, sementara kalian selalu menjauh dari orang-orang sesat, para pembuat bid’ah dan perusak di muka bumi. Maka kini mohonlah pertolongan Allah SWT dan kembalilah taat kepada Allah SWT dan kepada Wali Allah SWT yang lebih layak daripada para penguasa.

Dahulukanlah perintah Allah SWT dan ketaatan kepada orang yang telah diwajibkan oleh Allah SWT dari segala sesuatu dan selamanya dalam semua urusan. Janganlah kalian mendahulukan ketaatan kepada para thagut yang tertipu oleh dunia yang semu, daripada ketaatan kepada Allah SWT. Berhati-hatilah, jangan bergaul dengan para pendosa dan orang-orang yang tercemar maksiat. Berhati-hatilah bekerja sama dengan orang-orang zalim dan berdekatan atau berhubungan dengan orang-orang fasik. Waspadalah fitnah mereka dan menjauhlah dari mereka. Ketahuilah, barang siapa menentang para wali Allah SWT, mengikuti agama selain agama Allah SWT, dan mengabaikan perintah dan larangan Wali Allah SWT, ia akan masuk neraka, dan tertimpa kobaran api yang menyala-nyala.

Wahai nafsu hentikanlah kecondonganmu kepada dunia dan kecenderungan untuk meramaikannya, tidaklah engkau menjadikan sebagai pelajaran terhadap para pendahulumu yang telah ditelan bumi serta para sahabatmu yang telah membuatmu bersedih karena kepergiannya, demikian juga kawan-kawanmu yang telah berpindah kedalam tanah, mereka sekarang telah berada di dalam perut bumi, dibalik permukaannya, kebaikan-kebaikan mereka ikut lebur menyatu didalamnya , sudah berapa banyak manusia – manusia yang telah dibinasakan ole kekejaman masa dari abad kea bad, serta berapa banyak manusia-manusia yang telah dirusak oleh bumi dengan bencana-bencananya, lalu mereka ditenggelamkan di dalam gumpalan tanahnya, dari berbagai jenis manusia yang pernah engkau ajak bergaul dan kemudian mereka kamu antarkan ke dalam kuburnya.”

Betapa banyak manusia yang telah ditipu oleh dunia dari mereka yang justru mendiaminya, dan betapa banyak manusia yang telah dibanting oleh dunia dari mereka yang justru menempatinya, lalu dunia itu tidak mau mengangkatnya lagi dari keterpelesetannya, tidak menyelamatkannya dari kebinasaannya, tidak menyembuhkan dari kepedihannya, tidak membebaskannya dari penyakitnya dan tidak melepaskannya dari penderitaannya.”

Wahai putraku janganlah engkau berteman dengan orang fasik, karena sesungguhnya dia akan menjualmu dengan sesuap makanan atau lebih sedikit lagi dari hal itu yang ia belum memperolehnya, dan janganlah berteman dengan orang bakhil ( pelit ) karena sesungguhnya dia akan mentelantarkanmu di dalam apa yang dia miliki, sedangkan engkau sangat membutuhkannya, serta janganlah kanu berteman dengan seorang pembohong, karena sesungguhnya dia adalah seperti fatamorgana, ia membuat sesuatu yang jauh nampak dekat dihadapanmu dan membuat sesuatu yang dekat nampak jauh dari dirimu, demikian juga orang yang tolol, karena sesungguhnya ia ingin menguntungkan dirimu ( tapi karena ketololannya ) maka ia malah menyengsarakan dirimu, dan jangan pula dengan suka memutuskan tali persaudaraan, karena dia adalah orang yang mendapat laknat di dalam kitabullah, dengan firmannya : “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah swt, maka Allah swt menulikan telinga mereka dan membutakan penglihatan mereka.” 
( Muhammad :22-23 )

Sesungguhnya Allah swt menyukai seseorang yang telah berbuat dosa, lalu bertobat.”

Orang yang tidak memerintah terhadap kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah seperti orang yang mencampakkan Kitabullah di belakang punggungnya.

Orang-orang yang menjadi pimpinan para manusia adalah orang-orang yang bermurah hati dan bertaqwa, sedangkan di Akhirat nanti, yang mulya adalah orang-orang ahli agama, ahli keutamaan dan orang ahli ilmu yang bertaqwa, karena sesungguhnya Ulama adalah Ahli waris Para Nabi.

Ada 4 perkara yang barangsiapa memilikinya, niscaya imannya menjadi sempurna, dosa-dosanya diampuni dan ia akan berjumpa dengan tuhannya dalam keadaan ridlo kepadanya, yaitu barangsiapa yang mau menepati karena Allah swt, terhadap apa yang diwajibkan Allah swt atas dirinya untuk para manusia, lisannya selalu berkata jujur kepada para manusia dan ia bersikap malu terhadap segala perbuatan jelek menurut pandangan Allah swt dan para manusia, serta ia selalu berbudi pekerti yang baik kepada para keluarganya.

Amal yang paling utama disisi Allah swt adalah sesuatu yang dilakukan menurut sunnah Rasulullah saw.

Janganlah kamu merasa tidak suka berteman dengan seseorang, meskipun kamu telah mengira bahwa orang ini tidak akan bermnfaat bagi dirimu, karena sesungguhnya kamu tidak tahu kapan kamu akan membutuhkan temanmu itu.

Orang yang berhati hasud (dengki) tidak akan meraih kemulyaan dan orang yang suka dendam akanmati merana. Sejelek-jeleknya saudara adalah yang selalu memperhatikan dirimu ketika kamu kaya dan ia menjauhi kamu, ketika kamu dalam keadaan melarat. Bersikap rela terhadap taqdir Allah swt yang tidak menyenangkan adalah merupakan martabat yang tinggi.

Berfikirlah dan berbuatlah sesuai tujuan penciptaanmu, karena Allah tidak menciptakan untuk kesia-siaan.

Hati-hatilah berteman dengan pendosa, membantu orang yang zalim, dan mendekati orang yang fasik. Waspadalah terhadap fitnahan mereka dan menjauhilah dari lingkungan mereka. Ketahuilah bahwa orang yang menentang para wali Allah, yang beragama dengan selain agama Allah SWT serta yang berbuat sewenang-wenang dalam perintah-Nya bukan dengan perintah wali Allah, maka ia mendapat siksa dalam api neraka yang akan menghanguskan (menghancurkan) jasad, siksaan yang melebihi batas kemampuannya karena itu ambillah pelajaran, wahai yang punya kesadaran, dan pujilah Allah yang telah memberimu petunjuk serta ketahuilah bahwa engkau tidak akan keluar dari kekuasaan Allah kepada takdir selain-Nya, dan ingatlah bahwa Allah akan menilai amal kalian, kemudian kepada-Nyalah kalian akan digiring, karena itu ambillah manfaat dari nasihat ini dan bertingkah lakulah dengan tingkah laku orang-orang yang shaleh.

Dalam sebuah surat yang ditulis oleh Imam Ali Zainul Abidin kepada Muhammad bin Muslim Al-Zuhri, diantara isinya: “Allah mewajibkan kepada ulama agar menerangkan (kepada manusia) dan tidak menutup-nutupinya. Ketahuilah paling ringannya apa yang kalian sembunyikan (lakukan) adalah kalian telah menenangkan kegusaran orang yang zalim dan dengan mendekatinya kamu kepadanya memudahkan jalan kesesatan. Bukankah undangannya kepadamu akan menjadikanmu sebagai as (poros) untuk memutar balikkan kekejaman mereka dan menjadikanmu sebagai jembatan menuju bencana yang menimpanya serta menjadikanmu sebagai tangga yang menyampaikan kepada kesesatan yang sekaligus mengajak yang lain untuk berbuat kejahatan seperti mereka. Mereka akan memasukkan keraguan kepada ulama dengan bantuanmu dan akan menjadikanmu sebagai penasihat atas kelakuannya yang jahat. Kelakuanmu dalam menampakkan kejahatan dan perpecahan lebih buruk dibanding kelakuan yang dapat dimainkan oleh orang-orang kepercayaan mereka, maka alangkah sedikitnya apa yang diberikan kepadamu jika dibandingkan dengan sesuatu yang engkau berikan kepada mereka, dan alangkah tidak berharganya kenikmatan yang mereka berikan kepadamu padahal mereka telah menghancurkan dirimu. Karena itu berusahalah (perhatikan) untuk keselamatan dirimu dan ketahuilah bahwa tidak akan ada yang memperhatikan nasibmu selain dirimu sendiri.

Tiada tetesan yang lebih Allah cintai dari dua tetesan: tetesan darah di jalan Allah, dan tetesan air mata di malam hari karena semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

Tiga karakter (yang jika ada pada orang mukmin akan membawa) keberuntungan: mencegah lisannya dari mengganggu manusia atau menggunjing mereka, menyibukkan dirinya untuk sesuatu yang bermanfaat (baginya) di dunia maupun di akhirat, serta selalu menangisi segala kesalahannya.

Tiga karakter yang apabila ada pada orang mukmin maka dia dalam lindungan Allah dan akan dinaungi di bawah naungan Arsy-Nya di hari kiamat serta akan merasakan ketenangan di hari ketakutan. Yaitu: 1. seorang yang memberikan sesuatu yang dia sendiri butuh padanya; 2. seorang yang tidak menggerakkan kaki atau tangannya sehingga ia tahu di jalan Allah-kah melangkah atau di jalan kemaksiatan pada-Nya; 3. seorang yang tidak mencela saudaranya hingga dia membersihkan kepribadiannya dari celaan itu.

Janganlah engkau memusuhi seseorang yang menurut persangkaanmu tidak akan membahayakanmu. Dan janganlah engkau enggan untuk berteman dengan seseorang yang menurut anggapanmu tidak akan membawa manfaat untukmu.

Sesungguhnya sempurnanya pengenalan seseorang terhadap agamanya, yaitu ketika meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya, tidak banyak berdebat, bersifat ramah, penyabar dan baik tingkah lakunya.

Kekayaan yang sebenarnya yaitu ketika tidak mengemis dari selain-Nya. Duduk bersama para shalihin (orang-orang yang baik) akan menghantarkan kepada kebaikan.

Hati-hatilah berteman dengan orang yang fasik, sebab dia akan menjualmu dengan sesuap makanan atau yang lebih sedikit dari itu.

Hati-hatilah berteman dengan seseorang yang dungu karena dia bisa mencelakakanmu saat ingin berbuat baik untukmu.

Hati-hatilah bersahabat dengan orang yang kikir karena dia tidak akan membantumu dengan hartanya di saat engkau sangat membutuhkannya.

Berhati-hatilah berteman dengan orang yang pembohong karena dia laksana fatamorgana, mendekatkan sesuatu yang jauh kepadamu dan menjauhkan dirimu sesuatu yang dekat.

Jika ada seseorang yang mencelamu terus-menerus lalu datang padamu untuk meminta maaf maka terimalah permohonan maafnya. Pandangan mukmin pada saudaranya yang mukmin yang disertai kecintaan dan kerahmatan baginya terhitung sebagai ibadah.

Hak tetanggamu atasmu yaitu: kau jaga saat dia tidak ada, kau hormati dirinya ketika ia ada, kau tolong dirinya saat teraniaya. Jangan engkau mencari-cari kekurangannya, dan ketika engkau melihat kejelekan padanya, jangan engkau sebar-luaskan. Apabila engkau yakin dia akan menerima nasihatmu, maka nasihatilah di tempat yang tersembunyi. Dan jangan engkau biarkan dia dalam kesulitan, selamatkan dia dari ketergelincirannya, maafkanlah kesalahannya dan bergaulah dengannya dengan sebaik-baik pergaulan.

Ya Allah! Jagalah diriku dari menganggap hina orang yang tidak memiliki sesuatu atau menganggap utama orang yang memiliki kekayaan. Karena orang yang mulia itu adalah orang yang dimuliakan oleh ketaatannya kepada-Mu, dan orang yang agung itu adalah orang yang diagungkan penghambaannya kepada-Mu.

Orang mukmin amalnya akan disertai kesabaran, duduknya ingin menimba ilmu, diamnya demi keselamatan, akan merahasiakan apa yang diamanatkan kepadanya sekalipun kepada teman dekatnya, tidak akan menyembunyikan kesaksian bagi orang yang jauh, tidak berbuat kebenaran karana riya dan tidak meninggalkan karena malu. Jika dipuji ia takut pujian. Dan segera memohon ampun ke hadirat Allah terhadap apa-apa yang tidak mereka ketahui (tentang kepribadiannya). Dan tidak melayani perbuatan bodoh yang dilakukan oleh orang-orang bodoh.

Hak orang yang berbuat baik kepadamu, hendaknya engkau mensyukurinya, selalu kau sebut kebaikannya, kau sebarkan sebutan yang baik tentangnya, kau doakan dirinya dengan ikhlas kepada Allah SWT. Apabila telah engkau laksanakan semua itu, berarti kau telah mensyukurinya baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Dan jika engkau mampu untuk membalas kebaikannya, balaslah kebaikannya atau setidak-tidaknya persiapkanlah sesuatu untuk membalasnya dan bulatkanlah tekadmu untuk melaksanakannya.

Yang paling Allah cintai diantara kalian adalah yang paling baik amalannya. Sedangkan amalan yang paling mulia adalah yang paling ikhlas nilainya. Dan yang paling selamat dari siksa Allah adalah orang yang paling takut kepada-Nya. Sedang yang paling dekat kepada Allah adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dan orang yang paling diridhai Allah adalah orang yang mengurusi keperluan keluarganya. Sedang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.

Seandainya manusia menyadari kemuliaan mencari ilmu maka mereka akan mencarinya walaupun harus menumpahkan darah atau mengarungi gelombang lautan.

Imam Ali Zainul Abidin as bertemu dengan orang yang baru sembuh dari sakit dan berkata: “Kamu telah dibahagiakan dengan pensucian dari dosa-dosa. Sesungguhnya Allah telah menyebutmu maka sebutlah nama-Nya, Yang telah menyembuhkanmu maka bersyukurlah.

Janganlah berbohong, baik yang kecil atau yang besar dan dalam keadaan sengaja atau hanya main-main.

Dosa yang dapat menolak doa yaitu: niat yang jelek, bathin yang jahat, bersifat munafik saat bersama saudaranya, menjawab sesuatu dengan kebohongan, melakukan shalat yang fardhu hingga lewat waktunya, enggan melakukan kebaikan (sedekah) yang mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, dan suka menggunakan kata-kata jelek dan keji dalam pembicaraan.

Imam Ali bin Husein as ditanya: “Bagaimana keadaanmu wahai putra Rasulullah?” Beliau menjawab: “Saat ini aku dituntut delapan perkara: 1. Allah SWT menuntutku dengan kewajiaban-kewajiban; 2. Rasulullah menuntutku dengan sunnahnya; 3. keluarga dengan nafkahnya; 4. jiwa mengajakku untuk menuruti syahwat; 5. sedang syaitan mengajakku bermaksiat; 6. dua malaikat menuntutku untuk beramal baik; 7. malaikat maut ingin mencabut ruhku; 8. sedang kuburan menunggu jasadku, dan diriku berada diantara perkara-perkara yang mengejarku.

Siapa yang takut dari api neraka akan bergegas untuk bertaubat kepada Allah dari dosa-dosa dan akan menghindar dari hal-hal yang haram.

Hati-hatilah dari merasa senang ketika berdosa, sesungguhnya yang senang ketika berbuat dosa lebih jelek dari perbuatan dosa itu sendiri.

Dosa-dosa yang merusak nikmat: 1. zalim (aniaya) terhadap manusia; 2. menghilangkan kebiasaan berbuat baik dan makruf; 3. mengkufuri nikmat; 4. meninggalkan rasa syukur.

Janganlah engkau enggan meninggalkan perbuatan jahat meskipun engkau telah dikenal sebagai ahlinya.

Tidak ada sesuatu yang lebih Allah cintai (dari seorang hamba) setelah pengenalan (makrifat) kepada-Nya lebih dari penjagaan terhadap perut dan kemaluaannya.

Berapa banyak orang terpedaya karena indahnya pujian terhadapnya. Dan berapa banyak yang tertipu karena kesalahannya yang selalu ditutupi. Serta berapa banyak yang terpedaya oleh banyaknya kebaikan (Allah) atasnya.

Barang siapa yang berjiwa mulia akan memandang rendah terhadap dunia.

Sebaik-baik pembuka suatu perkara adalah kejujuran dan penutup yang terbaik adalah menepati janji.

Kerelaan terhadap ketentuan (takdir) yang tidak disenangi merupakan tingkat keyakinan yang tertinggi.

Beliau ditanya: “Siapakah manusia yang paling agung?” Jawabnya: “Yaitu yang tidak menganggap dunia agung di matanya.”

Wahai manusia takutlah terhadap Allah, dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kalian akan dikembalikan. Dan setiap orang akan mendapati segala kebajikan yang ia lakukan, begitu juga kejahatan yang telah ia kerjakan, ia ingin antara ia dengan hari itu (kiamat) ada masa yang jauh, dan Allah memperingatkan kamu terhadap (siksa)-Nya. Celakalah engkau wahai anak Adam yang selalu lalai namun tidak dilalaikan. Tidakkah kau tahu ajalmu sangat cepat menjemputmu, ia sekarang menuju kepadamu dan mencarimu. Ketika ajalmu telah tiba, malaikat maut akan mencabut ruhmu. Kemudian engkau akan digiring ke kuburan seorang diri. Setelah ruhmu dikembalikan akan datang dua malaikat yaitu Munkar dan Nakir untuk menanyaimu dan mengujimu dengan ujian yang berat. Ketahuilah bahwa pertanyaan pertama yang akan mereka tanyakan kepadamu adalah tentang Tuhanmu yang engkau jadikan sesembahan, tentang Nabi yang diutus kepadamu, tentang agamamu yang engkau anut, tentang kitab suci yang engkau baca dan tentang imammu yang engkau jadikan panutan. Juga tentang umurmu untuk apa engkau pergunakan serta hartamu dari mana engkau dapatkan dan untuk apa kau keluarkan.

Hak ibumu hendaknya kau ketahui: dia mengandung dan memberimu sari makanan ketika tak seorangpun melakukannya. Menjagamu dengan pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya serta seluruh anggota badannya dengan perasaan kasih sayang. Dia menanggung sakit, derita dan kesusahan saat mengandungmu. Sehingga lahirlah kamu ke dunia ini. Rela kamu kenyang ketika dia lapar, memberimu pakaian walaupun dirinya tak berpakaian, menegukkan minuman sementara dia kehausan, menaungimu walau dirinya tidak ternaungi apapun, memberikan kenikmatan kepadamu dengan penderitaan baginya, menidurkanmu dalam pangkuannya sementara semalam penuh matanya tidak terpejamkan. Perutnya jadi wadah untukmu, pangkuannya menjadi tempat berlindungmu, air susunya jadi minuman untukmu dan dirinya jadi pelindungmu. Tegar di tengah panas atau dinginnya dunia demi dirimu. Maka bersyukurlah kepadanya sesuai dengan kebaikannya padamu. Namun kamu takkan mampu mensyukurinya kecuali dengan pertolongan dan karunia Allah SWT.

Siap siagalah dan perhatikan apa yang kau perbuat untuk dirimu serta siapkan jawaban sebelum datang ujian, pertanyaan dan evaluasi. Jika engkau telah termasuk seorang yang mukmin yang mengerti akan tuntutan agamamu serta mengikuti orang-orang yang jujur (shadiq) dan menyakini kekuasaan wali-wali Allah SWT, maka Allah akan memberikan hujjah dan alasan yang benar kepadamu, dan menjadikan lidahmu dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat, serta akan diberita-gembirakan dengan syurga dan akan mendapat keridhaan Allah SWT. Sedang para malaikat akan menjemputmu dengan riang gembira dan dengan wewangian yang semerbak. Namun bila engkau sebaliknya dari itu, maka lidahmu akan gugup dan hujjahmu akan lemah serta tidak mungkin engkau akan bisa menjawab pertanyaan itu dengan sempurna. Dan nerakalah tempatmu dan para malaikat penyiksa akan datang dengan membawa hidangan air yang mendidih dan dibakar di dalam neraka.

(Referensi dari berbagai sumber)

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah. 
Bank BRI Cab. JKT Joglo. 
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5. 
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom. 

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Wasiat dan Nasihat Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas.

Wasiat dan Nasihat Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas.

Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas berkata kepada salah seorang muridnya :

“Insya Allah ucapanku yang kau tulis dan kumpulkan akan memberikan manfaat yang besar. Dan usahamu ini lebih bermanfaat dan langgeng daripada mencatat karomah-karomah yang terjadi. Karomah yang berlangsung hanya saat itu saja dan akan dilupakan dengan berjalannya waktu. Namun, manfaat ucapanku ini Insya Allah Ta’ala akan abadi. Orang yang menghargai ucapanku belum datang, mereka adalah orang-orang masa depan”.

Habib Ali bin Hasan Al-Atthas (Penulis buku Al-Qirthos fi Manaqibil ‘Atthas): 

“Di antara hal yang mendorongku untuk menulis buku ini (Al-Qirthos fi Manaqibil ‘Atthas) adalah apa yang disebutkan pengarang kitab A’malut Tarikh : Barangsiapa menulis seorang wali Allah swt. maka kelak di hari kiamat ia akan bersamanya. Dan barangsiapa membaca nama seorang wali Allah swt. dalam kitab Tarikh dengan rasa cinta, maka ia seakan-akan menziarahinya. Dan barangsiapa menziarahi wali Allah swt., maka semua dosanya akan diampuni Allah swt., selama ia tidak mengganggu seorang muslim pun dalam perjalanannya”.

Habib Ahmad bin Hasan Al Atthas berkata :

“Sesungguhnya terlalu memfasih-fasihkan bacaan adalah bid’ah. Andaikata salaf membaca Al-Qur’an seperti mereka yang suka memfasih-fasihkan bacaannya, tentu mereka tidak dapat menghatamkan Al-Qur’an dalam semalam”.

“Imam Ghazali juga pernah berkata bahwa hudhur dan khusyu’ dalam membaca Al-Qur’an tidak mungkin dapat dirasakan oleh orang yang membaca Al-Qur’an dengan terlalu memfasihkan huruf dan memberi tekanan berlebihan pada tasyjid-tasyjidnya. Andaikata kalian curahkan seluruh konsentrasi kalian untuk merenungkan makna rahmat, pujian, rububiyyah, kekuasaan Allah swt. (Al-Malik) penghambaan, permohonan, permohonan hidayah, shirotol mustaqim yang ada dalam Fatihah, maka itu lebih baik”.

“Jika kau membaca ayat sajdah dan pada saat itu kau berada di tempat yang tidak layak untuk sujud, maka bayangkanlah seakan-akan dirimu berada di tempat yang mulia, seperti Masjidil Haram atau Masjid-masjid lainnya. Setelah itu sujudlah dengan hatimu. Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam bukunya yang berjudul Al-Ghunyah mengatakan :”Jika kau berdiri mengerjakan sholat, maka bayangkanlah seakan-akan kau sedang menghadap Ka’bah dan saksikanlah Ka’bah itu dengan hatimu. Niscaya kau akan meningkat ke maqom yang lain”. 

“Setiap zaman ada 124.000 wali dan setiap wali mewarisi hal dari Nabi saw., di antara mereka ada yang tahu dirinya wali, tapi ada juga yang tidak tahu”.

“Amal dan niat sholeh akan menyebabkan timbulnya kewibawaan pada diri seseorang. Ia akan tampak beda dengan orang lain, ucapannya didengar dan bermanfaat, Sebaliknya, amal dan niat buruk akan menyebabkan pelakunya diselimuti kegelapan”.

“Manusia punya dua sayap yang dapat ia gunakan untuk terbabg ke tempat yang mulia, yaitu Niat dan Himmah (semangat, tekad). Sedangkan penghuni zaman ini berpijak pada salah satu diantara keduanya. Ada yang memiliki niat, tapi tidak memiliki himmah. Ada yang himmahnya besar, tapi belum memiliki niat. Jika seseorang punya niat, kemudian memperoleh himmah, maka Allah swt akan memperhatikannya dan akan menyampaikannya pada tujuan. Niat itu sebelum himmah dan himmah sebelum amal”.

Imam Junaid rhm. berkata : ”Barangsiapa membuka bagi dirinya satu pintu niat baik, maka Allah swt membukakan baginya 70 pintu taufiq. Dan barang siapa membukakan untuk dirinya satu pintu niat buruk, maka Allah swt membukakan untuknya 70 pintu khidzlan (dorongan untuk bermaksiat)”.

“Thoriqoh salaf Alawiyin adalah zhohirnya Ghazaliah dan bathinnya Syazaliah. Jika seseorang berkonsentrasi pada amal, maka ia akan mengerjakan amal tanpa ruh. Namun, jika ia meninggalkan amal dan banyak berharap kepada Allah swt, ia akan miskin amal saleh”.

“Ikutilah salaf! Barangsiapa ingin beribadah kepada Allah swt, hendaknya bertanya bagaimana cara salaf beribadah. Barangsiapa ingin mengajar atau belajar, memberi manfaat atau mengambil manfaat, maka hendaknya ia bertanya bagaimana cara salaf melakukan semua itu, dan tidak mengikuti jalan pikirannya sendiri”.

“Di dunia ini aku tidak pernah iri kepada seorang wali, raja atau lainnya, aku hanya iri kepada orang yang mengikuti salaf dan meneladani Nabi saw. Kebaikan terletak dalam mengikuti salaf shaleh, mempelajari buku-buku mereka, dan meneladani ibadah, adab, akhlaq dan perilaku mereka. Orang yang mengikuti salaf tidak akan salah dan lelah”.

“Kerjakanlah shalat karena Allah swt memerintahkannya. Jadikanlah makna segala sesuatu sebagai tujuanmu. Jangan jadikan cara pengucapan huruf (makhraj) dan sejenisnya sebagai pusat perhatianmu dalam sholat. Tapi amati dan renungkan (tadabbur) makna ayat yang kau baca. Apa yang menghalangimu untuk merenungkan makna basmalah, arti rahmat ayat pertama dan makna syukur. Renungkan tentang Pemberi nikmat dan Pemelihara alam, makna rahmat di ayat ke tiga, makna raja dan penguasa, makna ibadah, pertolongan, hidayah, shirotol mustaqim dan orang-orang yang berjalan diatasnya, yaitu orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah swt. Renungkan tentang orang-orang yang berpaling, yakni orang-orang yang dimurkai Allah swt.”.

“Musibah pertama yang menimpa masyarakat adalah peremehan mereka terhadap usaha menghafal Al Qur’an. Musibah kedua adalah berpalingnya mereka dari buku-buku salaf”. 

“Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang tidak akan meninggalkanmu di dunia maupun di akhirat. Ilmu adalah Alat. Meskipun ilmu itu baik, tapi hanyalah alat, bukan tujuan. Ilmu digunakan hanya untuk mencapai tujuan. Ilmu harus diiringi adab, akhlaq dan niat-niat shaleh. Ilmu demikian inilah yang dapat mengantarkan seseorang kepada maqam-maqam yang tinggi”. 

“Pelajarilah ilmu, tanamkan dalam hati niat untuk mengamalkannya, maka Allah swt. akan mengembalikan semua yang hilang dari kalian”.

“Jika kau membaca sesuatu dan tidak dapat memahaminya, atau hatimu tidak hadir sewaktu membacanya, maka ulangila lagi di waktu yang lain. Sebab setiap waktu memilki rahasia yang berbeda”.

“Barang siapa mendahulukan ikhlas sebelum amal, maka ia tidak akan bisa beramal. Tapi hendaknya ia beramal, kemudian menuntut dirinya untuk ikhlas. Seseorang tidak seharusnya menuntut kesempurnaan, baik dari dirinya sendiri maupun orang lain. Sebab jika ia menuntut kesempurnaan dari dirinya, ia tidak akan beramal. jika ia menuntut kesempurnaan dari orang lain, ia tidak akan memandang mulia seorang pun, ia bahkan akan memandang rendah semua orang”.

“Setiap kebajikan terasa berat bagi “NAFS”. Tapi jika dipaksakan, ia akan terbiasa dan dapat mengerjakannya dengan mudah. Sebagian orang jika melihat “NAFS”nya benci pada perbuatan baik, ia mengikuti “NAFS”nya dan cenderung kepadanya. Ia selalu berbuat demikian, hingga tidak mampu lagi berbuat baik. Akhirnya, hatinya menjadi keras. Sebenarnya jika hati mau menghadap Allah swt., Allah swt akan menghadap kepadanya. Jika berpaling, Allah swt. pun akan berpaling darinya. Sifat “NAFS” adalah suka menentang dan mudah bosan. Jika kau membiasakannya dengan kebaikan, ia akan menjadi baik, tapi jika kau membiasakannya dengan keburukan, ia akan menjadi buruk”

“Manusia hendaknya menyibukkan “NAFS”nya dengan amal-amal yang bermanfaat baginya. “NAFS” akan terbiasa dengan apa yang dibiasakan kepadanya. Orang yang terbiasa banyak bicara, menghadiri majelis yang penuh kelalaian dan permainan, maka hatinya merasa berat untuk membaca Al-Qur’an”. 

“Hati yang bersih siap menerima karunia-karunia Allah swt., Sedang hati yang kotor tidak dapat menampung karunia Allah swt.”.

“Hati manusia seperti Baitul Ma’mur. Setiap hari ada 70.000 malaikat yang thawaf mengelilinginya hingga hari kiamat. Dalam 24 jam hati 70.000 bisikan dan setiap bisikan dipegang oleh seorang malaikat”.

“Orang yang berharta, hendaknya banyak berderma dan bersedekah di jalan Allah swt., yang berilmu, hendaknya mencurahkan semua tenaganya untuk mengajar, yang mempunyai kedudukan, hendaknya berusaha mendamaikan orang-orang yang dizhalimi, yang berdagang dan menekuni pekerjaan lainnya, hendaknya jujur kepada kaum muslimin dan melakukan pekerjaannya dengan sempurna”.

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya hendaknya memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah swt. kepadanya. Allah swt. tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah swt/ berikan kepadanya. Allah swt. kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.(QS Ath-Thalaq, 65:7)”.

“Di dunia ini manusia harus memiliki empat sifat :

1. Sabar terhadap yang dibenci dan disukai.
2. Melayani dengan baik dan memuaskan hati orang yang baik maupun jahat.
3. Memiliki akal yang dapat membedakan segala sesuatu.
4. Memilki niat shaleh dalam semua hal agar tercapai keinginannya.”.

“Jika seseorang ingin memperoleh rasa takut kepada Allah swt., maka hendaknya ia melihat orang yang memilki rasa takut. Jika ingin khusyu’ maka hendaknya ia melihat orang yang khusyu’, manusia adalah magnet untuk dirinya dan orang lain, manusia biasanya mencuri watak orang yang dilihatnya”.

“Hanya prasangka baik kepada Allah swt. dan hamba-hambanyalah yang dapat membuka pintu-pintu kebajikan”. 

“Dua hal yang tidak ada sebuah kebaikan pun yang dapat mengungguli keduanya, yaitu prasangka baik kepada Allah swt. dan prasangka baik kepada makhluk Allah swt. Dan dua hal yang tidak ada sebuah keburukan yang dapat mengunggulinya, yaitu prasangka buruk kepada Allah swt. dan prasangka buruk kepada makhluk Allah swt.” (Al-Hadits)”.

“Setiap orang memiliki 360 urat. Ada urat yang akan mendorongnya untuk berbuat kebaikan, dan ada yang akan menggerakkannya untuk berbuat kejahatan. Jika melihat orang shaleh, urat-urat kebaikan akan menggerakkannya untuk berbuat baik. Jika melihat orang durhaka, maka urat-urat keburukannya akan menggerakkannya untuk berbuat jahat”.

“Orang yang mudah iri, menyangka bahwa semua orang iri, orang yang suka bermaksiat menyangka bahwa semua orang suka bermaksiat, dan orang yang shaleh menyangka semua orang gemar berbuat kebaikan”.

“Jika kau memandang seorang yang shaleh dan istiqomah, khusyu’ dan wara’, lalu kau bandingkan akhlaqmu dengan akhlaqnya, amalmu dengan amalnya, keadaanmu dengan keadaannya, maka kau akan mengetahui aib dan kekuranganmu, setelah itu akan mudah bagimu untuk memperbaiki ucapan dan perbuatanmu yang salah, lahir maupun batin, itulah sebabnya kita dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang yang shaleh dan mulia, serta dilarang bergaul dengan selain mereka, sebab watak seseorang akan mencuri watak orang lain. Jika tidak kau temukan teman duduk yang shaleh, pelajarilah buku, sifat, riwayat hidup dan semua prilaku kaum sholihin”.

“Ada dua orang yang tidak boleh kau pegang pendapatnya, yaitu orang yang selalu mengikuti kata hatinya dan orang yang tidak melaksanakan pendapatnya sendiri”.

“Jangan berselisih dengan anakmu dan jangan pula bersikap keras kepadanya. ajak dan perintahkan untuk berbuat kebaikan, jika ia tidak patuh, jauhilah dia dengan santun dan penuh perhatian”.

“Habib abu Bakar bin Abdullah Al Atthas dahulu melarang seseorang bergaul dengan Ahli bid’ah, orang-orang yang aqidahnya menyimpang dan orang-orang yang merendahkan kaum sholihin, Para Wali dan Ulama. jika melewati tempat yang ada orang-orang yang memiliki salah satu sifat di atas, beliau menutupi kepalanya dan berjalan dengan cepat”.

“Sholatlah di belakang orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, dan sholatkanlah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illalloh. (Al Hadits) “.

“Orang-orang di zaman akhir ini lebih mengutamakan harta mereka dibanding diri mereka sendiri, mereka kikir dan tidak memperdulikan apa yang menimpa mereka, mereka abaikan Hak Allah swt., Allah swt. pun lalu menundukkan mereka di bawah kekuasaan orang yang tidak mengasihi mereka. adapun orang-orang terdahulu, mereka menjadikan harta mereka sebagai perisai dan pelindung dari segala bencana”.

“Jika seseorang senantiasa taat, maka Allah swt. akan memberinya rejeki, Allah swt. tidak akan membiarkannya begitu saja tanpa harta, Allah swt. telah memberi kalian rejeki, tapi kalian menghambur-hamburkan rejeki itu bukan pada tempatnya. Tunaikanlah kewajiban zakat, janganlah kalian kurangi”.

“Segala kesedihan yang dapat hilang dengan uang, bukanlah kesedihan”.

“Jika dalam hatimu terlintas bisikan buruk atau ajakan untuk bermaksiat, angkatlah kepalamu ke langit lalu ucapkan :”Allah….. dengan satu nafas. Perbuatan ini akan membakar dan menghapus dengan seketika bisikan-bisikan buruk dalam hati. Hikmah dari menengadahkan kepala ke langit adalah karena setan tidak dapat mendatangi manusia dari atas kepalanya. Allah Ta’ala berfirman : “Kemudian Saya (iblis) akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka.(QS Al-A’raf, 7:17). Allah swt. tidak mengatakan bahwa iblis akan mendatangi mereka dari atas”.

“Habib Ahmad bin Hasan Al Atthas selalu membaca surat Al-Waqiah di waktu Ashar. Beliau berkata :”Sayyidil Wujud (Nabi Muhammad saw.) lah yang memerintahkanku untuk membacanya di waktu Ashar”.

(Dikutip dari buku “Sekilas tentang Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas; Novel Muhammad Al-Aydrus)

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah. 
Bank BRI Cab. JKT Joglo. 
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5. 
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom. 

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Hukum Mencium Tangan Dan Kaki Kedua Orang Tua Dan Ulama.

Hukum Mencium Tangan Dan Kaki Kedua Orang Tua Dan Ulama. 

Sebelum saya menulis ini, saya menonton beberapa video penceramah yang ditanya tentang mencium tangan dan kaki orang yang dihormati, seperti guru atau orang tua. Video lain menampilkan judul bagaimana hukumnya sungkem (merunduk dengan meletakkan kedua telapak tangan di atas kepala sambil berlutut di hadapan orang yang dihormati. Sebagian sampai bersujud) di hadapan orang tua ataupun guru. 

Penceramah pertama dari kalangan Habaib (keturunan Nabi Saw.) menyampaikan dengan membolehkan hal tersebut karena para sahabat juga pernah mencium tangan bahkan lutut Nabi Saw. karena memuliakan dan tujuannya tidak lebih dari apa yang dicontohkan para sahabat.

Penceramah kedua juga membolehkan karena yang terpenting prinsipnya adalah memuliakan (takrim), tidak menyembah. Ia menampilkan dengan jelas dalil-dalilnya bahkan mampu menyebutkan nomor ayat Alquran dan hadis.

Penceramah ketiga dengan judul video sungkem kepada orangtua menyarankan agar perilaku mencium kaki atau tangan ini ditinggalkan. Menurutnya, tidak ada yang lebih patut dihormati kecuali Allah Swt.

Penceramah itu berdalil dengan riwayat Mu’adz bin Jabal yang ditegur Nabi karena mencium kakinya dan Nabi Saw. berkata kalau ada manusia yang dihormati maka istri bersujud kepada suami lebih berhak dari itu.

Menelusuri Dalil Mencium Kaki.

Dua pandangan berbeda dari tiga contoh penceramah tersebut itu diakui ada dasarnya. Banyak ulama membolehkan praktik mencium tangan atau kaki dalam konteks menghormati. Tidak hanya ulama kontemporer, tapi juga ulama terdahulu seperti dari kalangan ahli hadis. Meski begitu, yang tidak membolehkan juga ada. Imam Malik diriwayatkan memnadang perilaku mencium tangan (apalagi kaki) orang, meskipun dalam konteks menghormati, hukumnya makruh.

Dalil pertama secara spesifik adalah hadis al-Tirmidzi, al-Nasa’i, dan Ibn Majah tentang kisah dua orang Yahudi yang mencium kedua tangan dan kaki Nabi Saw. setelah mendengar penjelasannya. Hadis tersebut diriwayatkan dari Shafwan bin ‘Assal. Namun, Shafwan bin ‘Assal menurut banyak kritikus hadis dianggap sebagai pe-rawi yang lemah. Sebenarnya ada keragaman pendapat di kalangan ahli hadis. al-Tirmidzi menilai hadis ini hasan shahih. Al-Nasa’i menilainya munkar. Memang, Al-Nasa’i terkenal sebagai kritikus hadis yang ketat (mutasyaddid).

Dalil kedua adalah adalah hadis riwayat Ummu Aban binti al-Wazi’ bin Zari’, dari kakeknya Zari’ yang pernah berada di dalam rombongan ‘Abd al-Qays, beliau berkata:

لَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ فَجَعَلْنَا نَتَبَادَرُ مِنْ رَوَاحِلِنَا فَنُقَبِّلُ يَدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، وَرجله 

“Ketika kami tiba di Madinah, kami segera mempercepat unta yang kami tunggangi lalu mencium tangan Nabi Saw. dan kakinya.”

Hadis ini terdapat di dalam Sunan Abu Dawud. Menurut al-Albani, hadis ini hukumnya hasan tanpa memasukan redaksi wa rijlahu. Menurut Ibn Hajar al-‘Asqalani, hadis ini memiliki sanad yang baik.

Dalil ketiga adalah kisah Ka’b bin Malik, dari ayahnya yang hendak bertaubat kepada Nabi Saw.:

لَمَّا نَزَلَتْ تَوْبَتِي أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَبَّلْتُ يده وركبتيه

“Ketika saya bertaubat, saya mendatangi Nabi Saw. lalu mencium tangan dan kedua lututnya.”

Dalil ke empat 

عنْ صُهَيْبٍ قَالَ: ” رَأَيْتُ عَلِيًّا يُقَبِّلُ يَدَ الْعَبَّاسِ وَرِجْلَيْهِ “

Shuhaib berkata “ Aku melihat Ali mencium tangan dan kedua kakinya Abbas.” (HR. Bukhari dari Shuhaib ra.)

Juga Imam Muslim hendak mencium kaki Imam Bukhari

ففي “تاريخ بغداد” (13/102) عن أحمد بن حمدون القصار قال : سمعت مسلم بن الحجاج وجاء إلى محمد بن إسماعيل البخاري فقبَّل بين عينيه ، وقال : دعني حتى أقبِّل رجليك ، يا أستاذ الأستاذين ، وسيد المحدثين ، وطبيب الحديث في علله

Dalam kitab Tarikh Baghdad dari Ahmad bin Hamdun al-Qassar berkata “ Aku mendengar Muslim bin Hajjaj pergi berjumpa Muhammad bin Ismail al-Bukhari dan mencium kepalanya.

Imam Muslim berkata “ Biar aku cium kedua kaki engkau wahai Guru segala guru, penghulu ulama hadits dan doctor hadis yang mengetahui cacat-cacat hadits." (Kitab Tarikh Baghdad juz 13/102)

Dengan berdalil hadits-hadits diatas, maka mazhab Asy-Syafi’iyyah membolehkan mencium kaki dan bahkan menganggapnya sunnah, berkata Al-Imam Abu Zakariya Yahya An-Nawawi Rahimahullah,

ويستحب تقبيل يد الرجل الصالح والزاهد والعالم، ونحوه من أهل الآخرة وتقبيل رأسه ورجله كيده.

"Sunnah mencium tangan laki-laki sholeh, zahid, dan ulama dan ahli akhirat lain. Adapun mencium kepala dan kaki itu sama dengan mencium tangan."

Setelah itu beliau menyebutkan lagi,

ﻭَﺗَﻘْﺒِﻴْﻞُ ﺭَﺃْﺳِﻪِ ﻭَﺭِﺟْﻠِﻪِ ﻛَﻴَﺪِﻩِ

“Mencium kepalanya dan kakinya seperti mencium tangannya”.

Dan Al-Imam Ibnu Muflih Rahimahullah mengatakan,

ﻭَﻛَﺬَﺍ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻴَّﺔِ ﺗَﻘْﺒِﻴْﻞُ ﺭِﺟْﻠِﻪِ

“Dan demikian pula menurut mazhab Asy-Syafi’iyyah mencium kakinya”.

Mencium tangan dan kaki orang yang dihormati seperti Nabi atau orang tua, sebenarnya ada dasar dalilnya dalam syariat.

Memahami Makna Hadis Mencium Kaki

Sebagian pemuka agama, memang ada yang berpendapat kalau hal ini tidak diperbolehkan. Alasannya adalah tidak boleh ada yang diagungkan apalagi bersujud kecuali kepada Allah semata. Mereka yang berpendapat demikian menyandarkan pendapatnya pada hadis yang terdapat dalam Sunan Ibn Majah:

 لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِغَيْرِ اللَّهِ ، لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

“Kalau aku (harus) memerintah seseorang untuk bersujud kepada selain Allah, aku akan perintahkan perempuan untuk bersujud kepada suaminya.”

Hadis tersebut mengilustrasikan pengandaian Nabi Saw., bahwa andaikan sujud -dalam makna sesungguhnya, yaitu penyembahan (ibadah)- kepada selain Allah itu diperbolehkan, maka yang disyariatkan adalah sujudnya seorang istri kepada suami. Menurut Syaikh Shalih al-Munjid, hadis di atas sama sekali tidak menunjukkan kewajiban sujud kepada seorang suami. Justru hadis di atas berfungsi sebagai larangan.

Meskipun demikian, ada ulama yang berpendapat dengan hadis tersebut kalau mencium kaki orang yang dihormati dikhawatirkan sama dengan menyembah selain kepada Allah. Yang berpendapat demikian adalah Syaikh Shalih Fauzan dan Syaikh Sulaiman bin Salimullah al-Ruhaili. Keduanya berasal dari Saudi Arabia. Syaikh Sulaiman bin Salimullah, menambahkan meskipun itu tidak berarti penyembahan, ia berpendapat lebih baik perilaku ini dijauhi.

Namun, banyak juga para ulama yang mengatakan bahwa mencium kaki orang tua atau guru, sama sekali tidak menunjukkan bentuk penyembahan kepada orang tua. Justru hal tersebut dalam konteks penghormatan dan memuliakan. Hal ini dibenarkan dalam agama.

Di antara yang berpendapat demikian adalah Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin. Selain beliau, banyak juga ulama-ulama mutaqaddimin yang memperbolehkan seperti al-Tirmidzi dan al-Baihaqi yang memasukkan tema ini di dalam kitab hadisnya. 

Menurut Imam al-Nawawi dalam Almajmu’, seperti mencium tangan, mencium kaki tidak boleh untuk tujuan harta duniawi, mendapatkan jabatan, atau apa saja yang tidak terdapat unsur ukhrawi di dalamnya. Al-Mubarakfuri juga mengatakan kalau kisah dua orang Yahudi yang mencium tangan dan kaki Nabi Saw. menjadi dalil dibolehkannya hal tersebut. Wallahu A’lam.

(Referensi dari berbagai macam sumber)

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/ 
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus 
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah. 
Bank BRI Cab. JKT Joglo. 
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5. 
 
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom. 

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Minggu, 02 Januari 2022

Manaqib Al 'Arif Billah Al Wali Al Habib Hasan bin Agil Al Jufriy.

Manaqib Al 'Arif Billah Al Wali Al Habib Hasan bin Agil Al Jufriy.

Al 'Arif Billah Al Wali Al Habib Hasan bin Agil bin Umar bin Ahmad bin Husein bin Hamid bin Muhammad bin Hasan bin Hadi bin Ahmad bin Shodiq bin Al Imam Al 'Arif Billah Al 'Allamah Al Wali Al Habib Abdurrahman Maulal Arsyeh bin Muhammad Al Jufri....

Beliau minal Awliya’ Masya ALLAH.. dahsyat Mastuuril Hal…

Beliau seorang Wali Allah yang sangat tawadhu’, sampai-sampai bagaimana pun caranya Beliau menutupi kewaliannya, agar tidak satu pun orang mengetahui kewaliannya, karena rasa Al Khosyah/takut beliau kepada ALLAH TA’AALA.

Kewaliannya terlihat sejak Beliau kanak-kanak. Pernah ketika di masa kanak-kanaknya beliau pernah tak sadarkan diri kira2 tujuh hari badannya seperti kapas sangat enteng dan tetapi ada keanehan di jempol tangannya (khowariqul ’Adah), Ibunda Beliau menangis deras karena menyangka anaknya sudah wafat, ketika itu Hababah dan Kakak Beliau mengadukan permaslahan cucu’nya itu kepada seorang Habib yang di akui kewaliannya/kekasyafannya di zaman itu, lalu Habib tersebut mendatangi Beliau, dan mengatakan anak ini seorang Wali, Mastuuril Hal... beliau tak sadarkan diri karena sedang menutupi hal nya agar tak terlihat orang.

Benar saja akhirnya Beliau terbangun/sadar, lega rasanya Ibunda, Kakak, dan Hababah Beliau melihat Beliau sadar lagi, kemudian mereka menanyakan kepada Beliau apa yang terjadi sampai tak sadarkan diri? Beliau hanya menjawab dengan kepolosan kanak-kanak saat itu ”iya Umi, Hasan di ajak jalan jauh bersama Njid dan lain-lainya untuk menghadap beberapa orang Habaib pakai Imamah semua Mi’, tapi Hasan belum pernah lihat mereka sebelumnya.”

Demi Allah wa Rasulullah SAW. Beliau belum pernah satu kali pun menceritakan Mastuuril Hal nya datang ketika Beliau kecil kepada orang-orang karena sangat tawadhu’nya, akan tetapi beberapa orang Muhibbin mendapatkan ceritanya dari Kakak dan Adik Beliau dan keluarga Beliau.

Ibunda Beliau Hababah Thalhah binti ’Alwi bin AL ’Arif Billah AL Wali Shohibul Khowariqul ’Adah AL Habib Hasan bin Abdurrahman Al Musawa, merupakan cucu’ seorang Wali besar di Kota Semarang, yang makamnya terdapat di Pemakaman Bergota Semarang ber qubah Hijau. Yaitu AL ’Arif Billah AL Habib Hasan bin Abdurrahman AL Musawa yang banyak terdengar dari para Habaib di zaman itu bahwa kekeramatannya luar biasa, yang merupakan sahabat karib AL Habib Abdullah bin Muhsin AL ’Atthos Empang Bogor, yang kemudian hari anak Habib Abdullah bin Muhsin AL Atthos ada yang di nikahkan dengan anak AL Habib Hasan bin Abdurrahman AL Musawa.

Di zamannya, Habib Hasan bin Abdurrahman AL Musawa banyak di datangi oleh beberapa Habaib untuk meminta doa kepadanya, di antaranya AL Habib Ali bin Abdurrahman AL habsyi Kwitang, AL Habib Ali bin husein Al Atthos, AL Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, dan lain-lainnya.

Di masa kanak-kanak Beliau bersahabat dan satu Sekolah/madrasah dengan AL ’Arif Billah Khodimul Quthb AL Habib Muhammad bin Zein bin Abdullah AL Kaf, ketika kecil Beliau panggil sahabatnya ini Ye’ Mama’. Dan Sahabatnya ini juga Seorang Wali sudah tampak dari masa kanak-kanaknya. Beliau bercerita bahwa ” Ye’ Mama’ (Habib Muhammad bin Zein AL Kaf) semenjak kecil tingkah laku sudah terlihat khowariqul ’Adah.” Masya Allah minal Awliya’ yang kemudian hari Habib Muhammad menjadi Khodimul Quthb AL Habib Abibakar bin Muhammad Assaqof Gresik. Beliau Habib Hasan AL Jufri ini juga mengaji kepada Ayah sahabatnya itu yaitu AL Ustadz AL Habib Zein bin Abdullah AL Kaf dari Kudus jawa Tengah yang kemudian hari di panggil oleh AL Quthb AL Habib Abibakar bin Muhammad Assegaf untuk tinggal di Gresik.

Dahsyat akhlaqnya kepada guru-gurunya.

Di masa muda Beliau Habib Hasan bin Agil Al Jufri bersama kakak Beliau Habib Ahmad bin Agil AL Jufri sangat khidmah dengan beberapa Habaib di antaranya AL ’Allamah AL Habib ’Ali bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang, beliau dan kakak Beliau selalu menyempatkan diri ke kediaman Habib Ali Kwitang untuk memijiti Habib Ali Kwitang, kemudian Habib Ali Kwitang sambil memberikan ilmu wal asror. Kemudian mendatangi Habib Ali bin Husein AL Atthos di kediamannya di bungur, beliau pun memijiti Habib Ali bin Husein AL Atthos, kemudian Habib Ali bungur pun memberikan ilmu dan asrar, kemudian Beliau dan kakak Beliau juga mendatangi Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, dan beliau dan Kakaknya pun memijiti Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, kemudian Habib Salim memberikan ilmu dan asrar. Beliau dan kakak Beliau selalu ikut mengantar Bila Habaib2 di atas tersebut mengajar, beliau yang membawakan Kitab, Tas dan sandalnya. Tak peduli hujan deras pun Beliau mengantarkannya. Sangat dahsyat cinta Beliau kepada mereka. Dan mereka Habaib tersebut juga sangat dahsyat Cintanya kepada Beliau dan Kakak Beliau, sehingga Beliau berdua sering di rindukan oleh mereka bila lama tak datang-datang karena ada kesibukan mencari nafkah untuk keluarganya.

Bila AL Habib Sholeh bin Muhsin AL Hamid tanggul sedang menginap di Kwitang Majelis Habib Ali, mak beliau juga sering memijitinya, kemudian Habib Sholeh tanggul mendoakan Beliau berdua dan memberikan ilmu dan asrar, Habib Sholeh tanggul sangat senang dengan Beliau Berdua. Kemudian Beliau juga mempunyai kedekatan dan khidmah dengan seorang Wali dari Banyuwangi yaitu AL Habib Hadi bin Abdullah AL Hadar, Habib Hadi AL Hadar bila ke Jakarta selalu menyempatkan mampir ke rumah Beliau, dan pernah juga beberapa kali menginap di rumah beliau. Dan akhirnya Habib Hadi bin Abdullah AL Hadar pernah memberikan Sorbannya dan Kopyah/Pecinya kepada Beliau. Yang konon Sorban Habib Hadi tersebut adalah pemberian dari Habib Sholeh tanngul kepada Habib Hadi (WALLAHU’A’LAM).

Dan Habib Hasan bin Agil AL Jufri juga mempunyai kedekatan dengan Habib Hasan bin Ibrohim AL Hinduan Surabaya (Makamnya di Pegirian sebelah makam Habib Neon), dan juga masih ada hubungan keluarga. dan menjalin persahabatn juga dengan Habib Zein AL hadad surabaya. Dan Habib Hasan bin Agil AL Jufri juga sering di ajak oleh Habib Hasan AL Hinduan untuk bersilaturahmi dengan Habib Muhammad bin Husein Ba’bud dan Habib Syeikh bin AL Quthb AL Ghouts Abibakar bin Muhammad Assaqof dan Habaib Jawa Timur lainnya. Dan juga Habib Umar bin Muhammad Assegaf Qodhi semarang saat itu, serta juga kepada Habib Zein bin Ali AL Jufri Semarang, juga kepada AL Habib Ali bin AL Imam Al ”Arif Billah AL Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib AL ’Atthos Pekalongan, dan Ulama lainnya.

Akhlaqnya yang begitu mulia. Para fuqoro’ wal masakin selalu rindu akan kasih sayangnya, walau pun dengan para pemuda yang di anggap masyarakat bukan pemuda baik, akan tetapi beliau tetap selalu merangkul pemuda-pemuda tersebut dengan kasih sayangnya. Sikapnya yang sangat tegas dan berani, dengan Jenderal sekali pun beliau tak pernah gentar. Dengan polisi sekali pun, pernah seorang pangkat berbuat seenaknya di marahi oleh beliau , seorang pangkat tersebut langsung terbungkam mulutnya, tak bisa berkata apa-apa spontan gemetar....

Masih banyak lagi guru-guru Beliau minal Habaib, sejak kecil Beliau sudah menjadi Yatim, ayahnya Wafat kemudian tak lama Ibundanya wafat. Beliau serta Kakak dan Adik di besarkan oleh hababahnya..

Beliau sangat pendiam dan pemalu..bila di undang dalam acara Maulid beliau selalu duduk di belakang, sehingga tuan rumah tak mengetahui ada beliau di tengah tengah yang hadir... ketika acara sudah selesai baru kemudian beliau menemui tuan rumah..sehingga tuan rumah malu dan tak bisa berkata-kata, ternyata di tengah-tengah acaranya ada seorang Wali duduk di kerumunan banyak orang yaitu AL Habib hasan bin Agil AL Jufri...

Banyak orang meminta doa kepada Beliau, Subhanallah, ALLAH TA'AALA kabulkan bil barokah Beliau. yang uniknya setiap fuqoro' meminta doa, pulangnya di kasih uang oleh Beliau, orang-orang tersebut sampai malu, mestinya mereka yang kasih kepada Beliau...begitu mulianya akhlaq Beliau. dan wara'nya beliau......

Bila di undang ke musholla dan mesjid di kampung-kampung beliau pasti hadhir, dengan tidak melihat siapa yang mengadakan.. Beliau jalan dengan menggunakan senter ke kampung-kampung jalan yang jaraknya lumayan jauh, dan sepanjang jalan mulut Beliau tak henti-hentinya berdzikir...terkadang saat hujan pun tetap datang, tidak mau mengecewakan yang mengundang. dan yang unik panitia-panitia/pemuda di kampung itu di bagi-bagikan uang ketika pamit mau pulang secara diam-diam tak terlihat oleh orang.

Beliau juga bersahabat dengan Al Marhum Habib Syeikh bin Ali bin Sholeh AL Jufri Condet, dulu Habib Syeikh sering mengunjungi, atau bertemu bila di acara...

Lokasi Makam Al Habib Hasan bin Agil Al Jufri di :

Masjid Al Muttaqien - Lembah Hijau, Cimanggis, Depok.
Googel Map : https://maps.app.goo.gl/16QUaeGWkvhbmC5D8

 

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/    
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus         
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis Ulang : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

 

 

Minggu, 07 November 2021

Agar dapat bermimpi bertemu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam.

Agar dapat bermimpi bertemu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam.

فَائِدَةٌ : هَذِهِ الصِّيْغَةُ لِلْحَبِيْبِ الْإِمَامِ عَلّي بنِ مُحَمَّدٍ الْحَبْشِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ. وَقَالَ : إِنَّهَا مُجَرَّبَةٌ لِرُؤْيَاهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَرَّبَهَا جَمَاعَتُنَا فَرَأَوْهُ. فَلْيَقْرَأ الْإِنْسَانُ كُلَّ يَوْمٍ مَا تَيَسَّرَ مِنْ غَيْرِ عَدَدٍ مَحْصُوْرٍ، وَهِيَ:
اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَىَي سَيِّدِنَا مُحًمَّدٍ وَعَىَ  آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللهِ، عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ ، صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ

Faidah : Ini adalah bentuk bacaan Sholawatnya Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi Shohibul Maulid Simthud Duror, Beliau berkata : Sholawat ini mujarab (ampuh) agar bisa melihat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam (dalam keadaan mimpi atau terjaga). Ini telah di coba (buktikan) oleh Jamaah kami dan mereka benar telah melihat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam. Maka hendaknya dibaca setiap hari sebanyak hitungan yang ia bisa (mampu), tanpa batasan jumlah. Dan ini sholawatnya :

اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَىَ  سَيِّدِنَا مُحًمَّدٍ وَعَىَ  آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللهِ، عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ ، صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ

ALLAHUMMA ShOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN MIFTAAHI BAABI ROHMATILLAAH(I), ‘ADADA MAA FII ‘ILMILLAAH(I), ShOLAATAN WA SALAAMAN DAA-IMAINI BIDAWAAMI MULKILLAAH(I).

Ya Allah, berilah rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad dan atas keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, pintu rahmat Allah, sebanyak sesuatu yang ada dalam pengetahuan Allah, dengan rahmat dan salam selamanya tercurah selama tetapnya kerajaan Allah.

(Kitab An Nujumuz Zahiroh – Al Faqih Al Muhaqqiq Al Allamah Ad Da’i Ilallah Al Habib Zein bin Ibrohim Bin Sumaith, Halaman 142, Penerbit As Salam)

Adapun sanad yang bersambung kepada Kitab An Nujumuz Zahiroh – Al Allamah Al Habib Zein bin Ibrohim Bin Sumaith, yang Habib riwayatkan sebagai berikut :

الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن كياهي زكريا الانصاري عن العلامة الحبيب زين بن إبراهيم بن سميط

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan sholawat tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/   
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus   
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
    
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس


Amalan Agar cepat paham ilmu, banyak harta dan luas rezeki.

Amalan Agar cepat paham ilmu, banyak harta dan luas rezeki.

فَائِدَةٌ : لِفَهْمِ الْعِلْمِ وَكَثْرَةِ الْمَالِ وَسَعَةِ الرِّزْقِ مَرْوِيَّةٌ عَنِ الشَّيْخِ جَلَالِ الدِّيْنِ السُّيُوْطِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى: اَنْ يَقُوْلَ فِي كُلِّ يَوْمٍ بَعْدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ : أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّوْمَ بَدِيْعَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا مِنْ جَمِيْعِ جُرْمِيْ وَ إِسْرَافِيْ عَلىَ نَفْسِيْ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Faidah : Agar cepat paham ilmu, banyak harta dan luas rezeki, diriwayatkan dari Al Imam Asy Syeikh Jalaluddin As Suyuthi rhm., yaitu setiap hari setelah shalat Shubuh membaca istighfar ini sebanyak tiga kali : ASTAGhFIRULLAAH(A), ALLADzII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYAL QOYYUUMA BADII’AS SAMAAWAATI WAL ARDh(I), WA MAA BAINAHUMAA MIN JAMII’I JURMII WA ISROOFII ‘ALAA NAFSII WA ATUUBU ILAIHI (Aku memohon ampunan kepada Allah, yang tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, Dzat yang menciptakan langit dan bumi dan semua isinya, dari semua kejahatanku dan kezalimanku atas diriku, dan aku bertaubat kepada-Nya). (Kitab An Nujumuz Zahiroh – Al Faqih Al Muhaqqiq Al Allamah Ad Da’I Ilallah Al Habib Zein bin Ibrohim Bin Sumaith, Halaman 129, Penerbit As Salam)

Adapun sanad yang bersambung kepada Kitab An Nujumuz Zahiroh – Al Allamah Al Habib Zein bin Ibrohim Bin Sumaith, yang Habib riwayatkan sebagai berikut :

الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن كياهي زكريا الانصاري عن العلامة الحبيب زين بن إبراهيم بن سميط

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan do’a atau istighfar tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/    
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus    
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
    
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس


Amalan agar dimudahkan rizqi.

Amalan agar dimudahkan rizqi.

فائدة :  ذَكَرَ بَعْـضُ الْعَارِ فِيْنَ: أَنَّ قِرَاءَةَ سُوْرَةِ (الْوَاقِعَةِ) بَعْدَ كُلِّ فَرِيْضَةٍ، وَ (إِحْدَى عَشْرَة مَرَّةً) مِنْ سُوْرَةِ (الْإِحْلَاصِ) مُجَرَّبَةٌ لِتَسْهِيْلِ الْأَرْزَاقِ الْحِسِّيَّةِ

Faidah : Telah disebutkan oleh sebagian Arifin (Ulama yang tegas, bijaksana, memiliki wawasan yang luas), bahwasanya membaca surat Al Waqiah sesudah tiap-tiap sholat lima waktu dan membaca sebelas kali surat Al Ikhlas, mujarab untuk memudahkan (datangnya) rizki Hissi (yang dijangkau panca indra, seperti uang, makanan, mobil, dll). (Kitab Nujumuz Zahiroh - Al Faqih Al Allamah Ad Da'i Ilallah Al Habib Zein bin Ibrohim bin Sumaith, Halaman 169, Penerbit As Salam)

Adapun sanad yang bersambung kepada Kitab An Nujumuz Zahiroh – Al Allamah Al Habib Zein bin Ibrohim Bin Sumaith, yang Habib riwayatkan sebagai berikut :

الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن كياهي زكريا الانصاري عن العلامة الحبيب زين بن إبراهيم بن سميط

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan amalan tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.

Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/    
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus    
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
    
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس