Kamis, 12 Maret 2020

Amalan-amalan Agar Mempermudah Menarik Datangnya Rizki.


Amalan-amalan Agar Mempermudah Menarik Datangnya Rizki.

1. Bertakwa Kepada Allah Ta’ala.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath Thalaq (65) : 2-3).

2. Shalat Dhuha.

حَدَّثَنَا أَبُو جَعْفَرٍ السِّمْنَانِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو مُسْهِرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ بَحِيرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَوْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ

Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far As Samnani telah menceritakan kepada kami Abu Mushir telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ayyasy dari Bahir bin Sa'd dari Khalid bin Ma'dan dari Jubair bin Nufair dari Abu Darda' atau Abu Dzar dari Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam dari Allah Azza Wa Jalla, Dia berfirman: "Wahai anak Adam, ruku'lah kamu kepadaku dipermulaan siang (shalat dhuha) sebanyak empat raka'at , niscaya Aku akan memenuhi kebutuhanmu di akhir siang." Abu Isa berkata, ini adalah hadits hasan gharib. (HR. At Tirmidzi No.437, Ad Darimi No.1415)

حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ أَبِي شَجَرَةَ عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لَا تُعْجِزْنِي مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِي أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Telah menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Sa'id bin Abdul Aziz dari Makhul dari Katsir bin Murrah Abu Syajarah dari Nu'aim bin Hammar dia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman; Wahai anak Adam, janganlah kamu meninggalkan-Ku (karena tidak mengerjakan) empat raka'at pada permulaan siang (dhuha), niscaya aku akan mencukupi kebutuhanmu di sore hari." (HR. Ahmad No.1097, 16749, 17126, 21431, 21433)

3. Banyak Membaca Istighfar.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

Maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS. NUH (71) : 10-12).

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ مُصْعَبٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ حَدَّثَهُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ حَدَّثَهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Telah menceritakan dari Kami Hisyam bin 'Ammar, telah menceritakan kepada Kami Al Walid bin Muslim, telah menceritakan kepada Kami Al Hakam bin Mush'ab, telah menceritakan kepada Kami Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas dari ayahnya bahwa ia bercerita kepadanya, dari Ibnu Abbas bahwa ia bercerita kepadanya, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah pasti akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka." (HR. Abu Daud No.1297, Ibnu Majah No.3809 dan Ahmad No.2123).

كثرة الاستغفار تجلب الرزق

Nabi Muhammad saww. bersabda : Memperbanyak Istighfar itu dapat mendatangkan (menarik) rizki. (Di dalam Kitab Tanqihul Qaul - Asy Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al Bantaniy Al Jawi).

4. Banyak Bersedekah.

والبيهقي عن أبي هريرة: مَا فَتَحَ رَجُلٌّ بَابَ عَطِيَّةٍ بِصَدَقَةٍ أَوْ صِلَةٍ إلا زَادَهُ الله بِها كَثْرَةً، وَمَا فتح عَبْدٌ باب مَسْألَةٍ يُرِيدُ بِها كَثْرَةً إلا زَادَهُ الله بِها قلةً

Abuhurairah ra., Nabi Muhammad saw. bersabda : Tiada seorang yang membuka jalan untuk sedekah atau memberi, melainkan Allah akan menambah banyak baginya, dan tiada seorang yang membuka jalan untuk minta-minta karena ingin kaya (banyak) melainkan Allah akan menambah hajat kekurangannya. (HR. Al Baihaqi, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad - Asy Syaikh Zainuddin Al Malibariy).

الصدقة تجلب الرزق

Nabi Muhammad saww. bersabda : Bersedekah itu dapat mendatangkan (menarik) rizki.

5. Membaca Surat Al Waqiah Setiap Malam.

والبيهقي عن ابن مسعود: مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الوَاقِعَةِ فِي كُلِّ ليلة لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَداً

Ibnu Mas’uud ra. Berkata : Nabi Muhammad saw. bersabda : Barangsiapa membaca surat Al Waqi’ah pada tiap malam, maka tidak akan menderita kemiskinan selamanya. (HR. Al Baihaqi, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad - Asy Syaikh Zainuddin Al Malibariy).

وابن عديّ عن أنس: عَلِّمُوا نِسَائَكُمْ الوَاقِعَةَ فَإِنَّهَا سورَةُ الغِنَى

Anas ra. Berkata : Ajarkanlah pada istri-istrimu surat Al Waqi’ah, karena surat itu surat kekayaan. (R. Ibnu Ady, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad - Asy Syaikh Zainuddin Al Malibariy).

6. Membaca لا اله إلا الله الملك الحق المبين

LAA ILAAHA ILLALLAAHUL MALIKUL HAQQUL MUBIIN (dibacanya 100x setiap habis shalat subuh atau dzuhur).

Artinya : Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Raja Yang Hak dan Menerangkan.

والخطيب وأبو نعيم وابن عبد البرّ: من قال في يومه مائة مرة لا اله إلا الله الملك الحق المبين كان له أماناً من الفقر وأنساً من وحشة القبر، وفتحت له أبواب الجنة

Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa membaca setiap hari seratus (100) kali LAA ILAAHA ILLALLAAHUL MALIKUL HAQQUL MUBIIN, maka akan merupakan jaminan aman dari kemiskinan, akan menjadi kesenangan dalam kuburnya dan terbuka baginya pintu-pintu surga. (HR. Al Khatib, Abu Naimdan Ibn Abdul Bar, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad - Asy Syaikh Zainuddin Al Malibariy)

7. Membaca لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAAH (dibacanya 100x setiap habis shalat subuh).

Artinya : Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan AIIah.

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَكُنَّا إِذَا عَلَوْنَا كَبَّرْنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا وَلَكِنْ تَدْعُونَ سَمِيعًا بَصِيرًا ثُمَّ أَتَى عَلَيَّ وَأَنَا أَقُولُ فِي نَفْسِي لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ أَوْ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ هِيَ كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Utsman dari Abu Musa radliallahu 'anhu dia berkata; "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu perjalanan, apabila kami berjalan ke tempat yang agak tinggi, kami pun bertakbir, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Saudara-saudara sekalian, rendahkanlah suara kalian! Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat.' Kemudian beliau mendatangiku, sedangkan diriku tengah membaca; 'Laa haula wa laa quwwata ilIa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan AlIah). Kemudian beliau bersabda: 'Hai Abdullah bin Qais, 'Ucapkanlah: Laa haula wala quwwata illaa billaah, karena itu adalah salah satu dari perbendaharaan surga -atau beliau bersabda; 'Maukah aku tunjukkan kepadamu suatu kalimat, yang termasuk salah satu dari perbendaharaan surga? Yaitu; Laa haula walaa quwwata illaa billah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan AIIah)." (HR. Bukhori No.5905, 5930 dan 6839, Muslim No.4873, 4874, 4875 dan Ahmad No.18774)

8. Membaca سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفر الله

SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI SUBHAANALLAAHIL ‘AZHIIMI ASTAGHFIRULLAH (dibacanya 100x sesudah mengerjakan shalat qobliyah subuh dan sebelum shalat subuh).

Artinya : Maha Suci Allah denga segala pujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Saya memohon ampun kepada Allah.

أن رجلا جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال تولت عني الدنيا وقلت ذاتيدي فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم فأين أنت من صلاة الملائكة وتسبيح الخلائق وبها يرزقون قال فقلت وماذا يا رسول الله قال قل سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفر الله مائة مرة ما بين طلوع الفجر إلى أن تصلى الصبح تأتيك الدنيا راغمة صاغرة ويخلق الله عز وجل من كل كلمة ملكا يسبح الله تعالى إلى يوم القيامة لك

Bahwasanya seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saww. lalu ia berkata: “Dunia berpaling dariku dan sedikit di tanganku (miskin)”, Lalu Rasulullah saww. bersabda: “Maka dimanakah kamu dari permohonan rahmat oleh para Malaikat dan tasbih para makhluk, dan dengannya mereka diberi rizki?” ia berkata: Lalu saya berkata: “Apakah itu wahai Rasulullah?”, Beliau bersabda: “Ucapkanlah: SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI SUBHAANALLAAHIL ‘AZHIIMI ASTAGHFIRULLAH (Maha Suci Allah denga segala pujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Saya memohon ampun kepada Allah)” seratus (100x) kali antara terbitnya fajar sampai shalat shubuh maka dunia datang dengan hina dan kecil (tidak sombong) dan Allah ‘Azza Wa Jalla menciptakan dari setiap kata akan satu Malaikat yang mentasbihkan Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahalanya untukmu”. (Di dalam Kitab Ihya Ulumiddin - Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali).

9. Bersilaturrahmi.

حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ يَعْنِي الصَّنْعَانِيَّ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَيُوَسَّعَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُدْفَعَ عَنْهُ مِيتَةُ السُّوءِ فَلْيَتَّقِ اللَّهَ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Mu'adz yakni As Shan'ani, dari Ma'mar dari Abu Ishaq dari 'Ashim bin Dhamrah dari Ali Radhiallah 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Barangsiapa ingin dipanjangkan umurnya, dilapangkan rizqinya dan di hindarkan dari kematian yang buruk maka hendaknya dia bertaqwa kepada Allah dan menyambung silaturrahim (tali persaudaraan)." (HR. Ahmad No.1150, Bukhori No.5526, Muslim No.4638 dan Abu Daud No.1443)

10. Shalawat Untuk Memperbanyak Rizki.

Sholawat ini jika benar-benar dibaca sebagai wirid, maka insya Allah akan memperoleh rizki yang banyak, rizki yang luas dan lapang yang datang dari segala arah yang belum tampak.

اللهم صلى وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله بعدد انواع الرزق والفتوحات ياباسط الذى يبسط الرزق لمن يشآء بغيرحساب ابسط علينا رزقا واسعا من كل جهة من خزائن غيبك بغيرمنة مخلوق بمخض فضلك وكرامك يارحمن

ALLAAHUMMA ShOLLI WA SALLIM WA BAARIK 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA 'ALAA AALIHI BI'ADADI ANWAA'IR-RIZQI WAL-FUTUUHAATI YAA BASIThOL-LADzIY YABSUThUR-RIZQO LIMAN YASyAA'U BIGhOIRI HISAAB(IN), UBSUTh 'ALAINAA RIZQON WAASI'AN MIN KULLI JIHATI(N/M) MIN KhOZAA-INI GhOIBIKA BIGhOIRI MINNATI MAKhLUUQIN BIMAKhDhI FADhLIKA WAKAROMIKA YAA ROHMAAN.

Artinya : "Ya Allah limpahkanlah sholawat, salam serta barokah atas junjungan kami Nabi Muhammad saww. dan atas keluarganya sebanyak bilangan rizki dan pintu (rizki), wahai Dzat yang menganugerahkan rezki kepada yang Engkau kehandaki tanpa hitungan, Anugerahkanlah rezki yang luas bagi kami dari setiap arah perbendaharaan-Mu yang ghaib dengan tiada makhluk lain yang (karena) iri, hanya karena anugerah dan kedermawanan-Mu jua wahai Dzat Yang Maha Pemurah.".

11. Berdoa sehabis shalat 5 waktu.

اللهم ارْزُقْنَا رِزْقًا حَلَالًا وَاسِعًا كَثِيْرًا مِدْرَارًا طَيِّبًا مُبَارَكًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَ لاَ مَشَقَّةٍ وَ لاَ ضَيْرٍوَلاَ نَصَبٍ بِغَيْرِ حِسَابٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر

ALLAAHUMMAR ZUQNAA RIZQON HALAALAN WAASI'AN KATsIRON MIDROORON ThOYYIBAN MUBAAROKAN MIN GhOIRI TA'ABIN WA LAA MASyAQQOTIN WA LAA DhOIRIN WA LAA NAShOBIN BIGhOIRI HISAB(IN), INNAKA 'ALAA KULLI SYA-IN QADIIR.

Ya Allah, kami minta pada Engkau akan pemberian rizki yang halal, luas, banyak, deras atau lebat, baik, berkah, tidak tanpa repot dan juga tanpa kemelaratan dan tanpa keberatan dan tanpa dihisab sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu hal.

12. Banyak Bersyukur (Alhamdulillaah).

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim (14) : 7)

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan amalan tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi   
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس


Shalawat Ummi.


Shalawat Ummi.

Tidak ada dzikir atau doa dan shalawat yang paling utama melainkan apa yang pernah keluar dari mulut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disebutkan oleh Syekh Abdullah Bin Ibrahim As Siqthiy dalam nazham Raudhatun Nisrin:

افضلها في النقل ما تواترا *** وغيره على مراتب جرى

Artinya: Redaksi shalawat yang paling utama adalah shalawat yang diriwayatkan secara mutawatir dari hadist Rasulullah dan disusul redaksi yang tidak mutawatir sesuai derajatnya (hasan dan dhoif).

Di antara shalawat yang beliau ajarkan kepada para sahabat adalah redaksi shalawat Ummiyy sebagai berikut:

اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ونبيك ورسولك النبي الأمي

ALLAHUMMA ShOLLI ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN ‘ABDIKA WA NABIYYIKA WA ROSULIKAN NABIYYIL UMMIY.

Artinya: Ya Allah, berikan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad seorang hambaMu, NabiMu, RasulMu Nabi yang Ummiy (tidak bisa membaca dan menulis), haturkan juga kepada keluarga dan para sahabat beliau sebenar-benar shalawat dan salam”.

والدارقطني وحسنه العراقي: مَنْ صَلَّى علَيَّ يَوْمَ الجُمُعَةِ ثَمَانِينَ مَرَّةً غَفَرْتُ لَهُ ذُنُوبَ ثَمانِينَ سَنَةٍ. قيل: يا رسول الله كيف الصلاة عليك؟ قال تقول: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ النَّبي الأُمِّي

Nabi Muhammad saww. bersabda : "Man sholla 'alayya yaumal jum'ati tsamaaniina marrotan ghufirot lahu dzunuubu tsamaaniina sanatan qiila yaa rasuulallahi kaifash sholaatu 'alaika ? Qoola taquulu : Allaahumma sholli 'alaa muhammadin 'abdika warosuulikan nabiyyil ummiyyi.

Artinya : Barangsiapa yang membaca shalawat untukku delapan puluh kali di hari jum'at maka akan diampunkan dosanya yang delapan puluh tahun, Rasulallah saww. ditanya : bagaimana membaca shalawat kepadamu? Katakanlah : ALLAAHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMADIN 'ABDIKA WAROSUULIKAN NABIYYIL UMMIYYI.". (HR. Ad Dara Quthni, di anggap hasan oleh Al Iraqi, di dalam Kitab Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad – Asy Syeikh Zainuddin Al Malibariy)

مَنْ صَلَّى صَلاة العَصْرِ مِنْ يَوْمِ الجُمُعَةِ فَقَالَ قَبْلَ أَنْ يَقُومَ مِنْ مَكَانِهِ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبي الأميّ وَعَلَى آلِهِ وَسَلِّمَ تَسْلِيماً ثَمانينَ مَرَّةَ غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُ ثَمانِينَ عَاماً، وَكُتِبَتْ لَهُ عِبَادَةُ ثمانينَ سَنةً

Nabi Muhammad saww. bersabda : "Man shollatal 'ashri min yaumil jum'ati faqoola qobla an yaquma min makaanihi : Allaahumma sholli 'alaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wasallim tasliiman tsamaaniina marrotan ghufirot dzunuubuhu tsamaaniina 'aaman wa kutibat lahu 'ibaadatu tsamaaniina 'aaman (sanatan).

Artinya : Barangsiapa yang sembahyang ashar dihari jum'at kemudian sebelum bangun dari tempatnya ia membaca : ALLAAHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMADIN NABIYYIL UMMIYYI WA 'ALAA AALIHI WASALLIM TASLIIMAN delapan puluh kali maka akan diampunkan baginya dosa delapan puluh tahun dan dicatat baginya ibadat delapan puluh tahun.". (HR. Al Baihaqi, di dalam Kitab Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad – Asy Syeikh Zainuddin Al Malibariy)

Menurut keterangan sebuah hadits, Nabi Muhammad Saww. bersabda : "Barangsiapa bersholawat atasku 1000x (seribu kali) pada hari Jum'at dengan ucapan : "ALLAAHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMADIN-NABIYYIL-UMMIYYI. Artinya : Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad Saww. seorang Nabi yang buta huruf (tidak bias menulis dan membaca).", maka dia akan melihat Tuhannya diwaktu malam, atau melihat Nabinya, atau melihat tempatnya disurga. Jika tidak melihatnya, maka lakukanlah hal itu dua Jum'at, atau tiga Jum'at, atau lima Jum'at.". (Kitab At-Tuhfah Al-Mardhiyyah Fil-Akhbaril-Qudsiyyah Wal-Ahaditsin-Nabawiyyah - Asy-Syaikh Abdul Majid Al-'Adawiy) 

وحكي أن خلاد بن كثير كان في النزع فوجد تحت رأسه رقعة مكتوب فيها: هذه براءة من النار لخلاد بن كثير فسألوا أهله: ما كان عمله؟ فقال أهله: كان يصلي على النبي كل يوم جمعة ألف مرة: اللَّهُمَّ صَلِّ على محمد النَّبي الأمي

Hikayat : 
Khollad bin Katsier ketika ia sedang naza' akan mati tiba-tiba didapatkan dibawah kepalanya surat yang tertulis didalamnya : "Ini tanda kebebasan dari api neraka bagi Khollad bin Katsier", dan ketika ditanyakan pada istrinya : "Apakah amal yang biasa dilakukan oleh Khollad?" jawab istrinya : "Dia biasa membaca shalawat "ALLAAHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMADIN-NABIYYIL-UMMIYYI" tiap hari Jum'at 1000x (seribu kali).". (Kitab Irsyadul 'Ibad Ilasabilirrosyad – Asy Syeikh Zainuddin Al Malibariy)

عنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كُنْتُ وَاقِفًا بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم فَقَالَ: «مَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ثَمَانِينَ مَرَّةً غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ذُنُوبَ ثَمَانِينَ عَامًا» فَقِيلَ لَهُ: كَيْفَ الصَّلاةُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «تَقُولُ:" اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ ونبيك ورسولك النبي الأمي"،

Dari Anas Bin Malik Radhiyallahu anhu berkata: Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda: siapa yang bersholawat kepadaku di hari jumat 80 kali, maka Allah ampuni dosanya selama 80 tahun. Beliau ditanya: redaksi sholawat yang seperti apa Ya Rasulallah? Beliau menjawab: Allahumma Sholli ‘Alaa Muhammadin Abdika Wa Nabiyyika Wa Rosulikan Nabiyyil Ummiy.

Para ulama menambahkan dengan redaksi:

berikut:

اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ونبيك ورسولك النبي الأمي وعلى آله وصحبه وسلم تسليما

ALLAHUMMA ShOLLI ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN ‘ABDIKA WA NABIYYIKA WA ROSULIKAN NABIYYIL UMMIY WA ‘ALAA AALIHI WA ShOHBIHI WA SALLIM TASLIMA(N).

Artinya: Ya Allah, berikan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad seorang hambaMu, NabiMu, RasulMu Nabi yang Ummiy (tidak bias membaca dan menulis) haturkan juga kepada keluarga dan para sahabat beliau sebenar-benar shalawat dan salam."

Adapun sanad sholawat ummiy yang muttashil (bersambung) kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) miliki sebagai berikut:

الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن السيد الشريف عبد الكريم بقاش الادريسي الحسني عن سيدي الفقيه العلامة محمد بن سيدي الحافظ محمد بن محمد الحجوجي عن والده عن العلامة المحدث المشارك المحقق سيدي محمد الهاشمي الفوتي المدني عن العلامة المسند الشيخ فالح بن محمد الظاهري الحجازي المدني المالكي عن الشيخ محمد بن علي ابن السنوسي الخطابي عن الشيخ المعمر البدر المعداني عن الشيخ ابن عبد السلام بناني عن الشيخ الولي الصالح سيدي الخرشي والشيخ عبد الباقي الزرقاني عن الشيخ نور الدين الأجهوري المالكي عن الشخ عمر ابن الجاي الحنفي عن الشيخ جلال الدين السيوطي عن الشيخ كمال الدين ابي الفضل محمد بن النجم المرجاني عن الشيخ ابي الفرج الغزي عن الشيخ يونس بن ابراهيم الدبوسي عن الشيخ ابي الحسن بن المقير عن الشيخ الفضل بن سهل الاسفرايني عن الشيخ الحافظ ابي بكر احمد بن علي الخطيب البغدادي أَخْبَرَنَا أَبُو طَالِبٍ عُمَرُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الفقيه، حدّثنا عمر بن إبراهيم المقرئ، حدّثنا محمّد بن جعفر المطيري، حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ دَاوُدَ بْنِ سُلَيْمَانَ الضَّرِيرُ، حدّثنا إسماعيل بن إبراهيم، حَدَّثَنَا عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كُنْتُ وَاقِفًا بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم فَقَالَ: «مَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ثَمَانِينَ مَرَّةً غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ذُنُوبَ ثَمَانِينَ عَامًا» فَقِيلَ لَهُ: كَيْفَ الصَّلاةُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «تَقُولُ:" اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ ونبيك ورسولك النبي الأمي"،

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan amalan-amalan shalawat ummiy ini bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.

Adapun untuk pengamalan sholawat ummi yang muttashil kepada Rasulullah, yang di baca 80x hendaknya untuk di baca secara istiqomah pada waktu setelah sholat Ashar di hari Jum’at.

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi   
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس



Selasa, 10 Maret 2020

Kopi, Tasbih, dan Berkumpul dengan orang sholeh.


Kopi, Tasbih, dan Berkumpul dengan orang sholeh.

وجاء في الصفحة (119) ما نصه: وذكر رضي الله عنه عن شيخه الحبيب أبي بكر بن عبد الله العطاس أنه قال: كان السيد أحمد بن علي القُديمي يجتمع بالنبي صلى الله عليه وسلم يقظة ، فقال: يا رسول الله أريد أن أسمع منك حديثاً بلا واسطة. فقال له صلى الله عليه وسلم: أحدثك بثلاثة أحاديث: الأول: ما زال ريح قهوة البن في فم الإنسان تستغفر له الملائكة ، الثاني: من اتخذ سبحة ليذكر الله بها كتب من الذاكرين الله كثيراً إن ذكر بها أو لم يذكر ، الثالث: من وقف بين يدي ولي لله حي أو ميت فكأنما عبد الله في زوايا الأرض حتى تقطع إرباً إرباً.

Keterangan dari gurunya Al Habib Abubakar bin Abdullah Al 'Athos, sesungguhnya dia berkata : Suatu ketika As Sayyid Ahmad bin Ali Bahr Al Qadimi jumpa dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi : “Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar hadits darimu secara langsung tanpa perantara”.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Aku akan memberikan kepadamu 3 hadits:

Pertama: "Selama bau biji kopi masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untuknya”.

Kedua: “Siapa saja yang membawa Subhah (tasbeh) dia akan dicatat sebagai orang yang berdzikir baik ia sedang gunakan berdzikir atau tidak”.

Ketiga: "Siapa saja yang menziarahi seorang wali baik yang masih hidup atau yang telah wafat, maka dirinya mendapat keutamaan pahala orang yang beribadah di setiap sudut bumi sampai dirinya terpotong-potong”.

(kitab Tadzkirun Naas – Al Habib Ahmad bin Hasan Al Attas, halaman 119)

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : 
https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau 
https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس



Dilarang mengaku keturunan dari yang bukan keturunannya.


Dilarang mengaku keturunan dari yang bukan keturunannya.

Kita di larang mengaku keturunan dari yang bukan keturunannya atau qabilahnya atau mengakui seseorang itu anaknya atau ayahnya, padahal bukan anaknya atau bukan ayahnya yang di akuinya itu, berikut ini adalah beberapa dalil larangan mengaku-ngaku yang bukan keturunanya atau qabilahnya (marga).

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا حَرِيزٌ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ النَّصْرِيُّ قَالَ سَمِعْتُ وَاثِلَةَ بْنَ الْأَسْقَعِ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَعْظَمِ الْفِرَى أَنْ يَدَّعِيَ الرَّجُلُ إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ يُرِيَ عَيْنَهُ مَا لَمْ تَرَ أَوْ يَقُولُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَمْ يَقُلْ

Telah bercerita kepada kami 'Ali bin 'Ayyasy telah bercerita kepada kami Hariz berkata, telah bercerita kepadaku 'Abdul Wahid bin 'Abdullah an-Nashriy berkata, aku mendengar Watsilah bin Al Asyfa' berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya diantara kebohongan yang besar adalah bila seseorang mengaku (sebagai anak) dari orang yang bukan bapaknya atau (seseorang) mengaku kedua matanya melihat sesuatu dalam mimpi padahal tidak bermimpi apapun atau seseorang mengatakan sesuatu atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apa yang beliau tidak mensabdakannya". (HR. Bukhori No.3247)

بَاب حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ الْحُسَيْنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ يَعْمَرَ أَنَّ أَبَا الْأَسْوَدِ الدِّيلِيَّ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلَّا كَفَرَ وَمَنْ ادَّعَى قَوْمًا لَيْسَ لَهُ فِيهِمْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Telah bercerita kepada kami Abu Ma'mar telah bercerita kepada kami 'Abdul Warits dari Al Husain dari 'Abdullah bin Buraidah berkata, telah bercerita kepadaku Yahya bin Ya'mar bahwa Abu Al Aswad ad-Dayliy bercerita kepadanya dari Abu Dzarr radliallahu 'anhu bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang mengaku (sebagai anak) dari bukan bapaknya padahal dia mengetahuinya melainkan telah kafir dan siapa yang mengaku dirinya berasal dari suatu kaum padahal dia bukan dari kaum itu maka bersiaplah menempati tempat duduknya di neraka". (HR. Bukhori No.3246)

حَدَّثَنِي عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا هُشَيْمُ بْنُ بَشِيرٍ أَخْبَرَنَا خَالِدٌ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ لَمَّا ادُّعِيَ زِيَادٌ لَقِيتُ أَبَا بَكْرَةَ فَقُلْتُ لَهُ مَا هَذَا الَّذِي صَنَعْتُمْ إِنِّي سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ يَقُولُا سَمِعَ أُذُنَايَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ مَنْ ادَّعَى أَبًا فِي الْإِسْلَامِ غَيْرَ أَبِيهِ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ فَقَالَ أَبُو بَكْرَةَ وَأَنَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami Husyaim bin Basyir telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Abu Utsman dia berkata, "Ketika Ziyad diklaim (sebagai bapak) maka aku bertemu Abu Bakarah, lalu aku berkata kepadanya, 'Apa yang kamu perbuat! Sesungguhnya aku mendengar Sa'd bin Abu Waqqash berkata, 'Kedua telingaku mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 'Barangsiapa dalam Islam mengklaim orang lain sebagai bapaknya padahal dia bukan bapaknya, dan dia juga mengetahui bahwa dia bukan bapaknya, maka surga haram atasnya.' Maka Abu Bakrah berkata, 'Dan saya juga mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam'." (HR. Muslim No.95, 96)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Shabah, telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Abdul Karim dari Mujahid dari Abdullah bin Amru berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang mengaku-ngaku memiliki hubungan nasab kepada selain ayahnya, maka surga menjadi haram baginya, padahal bau surga dapat dicium sepanjang jarak perjalanan lima ratus tahun." (HR. Ibnu Majah No.2601)

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ وَنَحْنُ بِبَيْرُوتَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ الْمُتَتَابِعَةُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin 'Abdurrahman Ad Dimasyqi berkata, telah menceritakan kepada kami Umar bin Abdul Wahid dari 'Abdurrahman bin Yazid bin Jabir ia berkata; telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id -ketika kami sedang berada di Bairut- dari Anas bin Malik ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menyandarkan dirinya kepada selain bapaknya, atau kepada selain tuan-tuannya, maka ia akan mendapatkan laknat Allah yang berturut-turut hingga datang hari kiamat." (HR. Abu Daud No.4451, 4449)

حَدَّثَنَا وَهْبٌ يَعْنِي ابْنَ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنِ الْحَكَمِ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ
أَرَادَ فُلَانٌ أَنْ يُدْعَى جُنَادَةَ بْنَ أَبِي أُمَيَّةَ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Telah menceritakan kepada kami Wahb -yaitu Ibnu Jarir- telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Mujahid ia berkata; seorang laki-laki ingin agar ia dipanggil dengan sebutan Junaadah bin Abu Umayyah. Maka Abdullah bin 'Amru berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam telah bersabda: "Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan." Beliau bersabda; "barangsiapa berdusta mengatas namakan diriku, hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka." (HR. Ahmad No.6304, 19501, 1471)

أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ وَعَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ شُعْبَةُ هَذَا أَوَّلُ مَنْ رَمَى بِسَهْمٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَهَذَا تَدَلَّى مِنْ حِصْنِ الطَّائِفِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُمَا حَدَّثَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ

Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Amir dari Syu'bah dari 'Ashim dari Abu Utsman dari Sa'd bin Abu Waqqash dan dari Abu Bakrah, Syu'bah berkata; Ini adalah orang pertama yang melepaskan anak panah fi sabilillah sedangkan yang ini adalah orang pertama yang turun dari benteng Tha`if untuk bergabung dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sesungguhnya mereka berdua menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengakui orang lain sebagai ayah kandungnya, padahal ia tahu bahwa orang itu bukan ayah kandungnya, maka surga haram atasnya." (HR. Ad Darimi No.2736, 2417, 2418)

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : 
https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau 
https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس


Penyakit ‘Ain.


Penyakit ‘Ain.

‘Ain secara bahasa diambil dari kata ‘ana- ya’inu artinya apabila menatapnya dengan matanya.

Adapun secara istilah, penyakit ‘Ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk pandangan mata, yaitu pandangan mata yang disertai rasa takjub atau bahkan iri dan dengki terhadap apa yang dilihatnya.

Ibnul Atsir rahimahullah berkata,

يقال: أصَابَت فُلاناً عيْنٌ إذا نَظر إليه عَدُوّ أو حَسُود فأثَّرتْ فيه فمَرِض بِسَببها

“Dikatakan  bahwa Fulan terkena ‘Ain, yaitu apa bila musuh atau orang-orang dengki memandangnya lalu pandangan itu mempengaruhinya hingga menyebabkannya jatuh sakit”. (An Nihayah, 3/332)

Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

والعيْنُ نَظَر بِاسْتِحْسَان مَشُوب بِحَسَد مِنْ خَبِيثِ الطبْعِ يَحْصُلُ لِلْمَنْظُورِ مِنْهُ ضَرَرٌ

“Dan ‘ain itu adalah pandangan suka disertai hasad yang berasal dari kejelekan tabiat, yang dapat menyebabkan orang yang dipandang itu tertimpa suatu bahaya”. [Fathul Bari, 10/200]

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ

Dari Aisyah radhiallahu anha,Rosululloh shallalloahu alaihi wa sallam bersabda: Berlindunglah kalian  kepada Alloh dari ain (mata jahat) karena sesungguhnya  pengaruh ain itu haq (nyata). (HR ibnu Majah  no: 3499)

Jenis-jenis ‘Ain

Ibnu Qoyyim rahimahullah mengatakan bahwa penyakit ‘ain ada dua jenis :’ain insi (‘ain berunsur manusia) dan ‘ain jinni (‘ain berunsur jin).

Diriwayatkan dengan shahih dari Ummu Salamah bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat seorang budak wanita di rumahnya yang wajahnya terlihat kusam. Beliau berkata,”Ruqyah wanita ini, ia terkena ‘ain. (H.R Al-Bukhori, 10/171 dan Muslim 2197)
Al-Husain bin Mas’ud Al-Farro berkata : Adapun sabda beliau sa’fatun (kusam) bermakna Nadzrotun (terkena ‘ain dari unsur jin). ( zaadul ma’ad, 4/151)

Tanda-tanda terkena ‘Ain.

Adapun diantara tanda-tanda anak yang terkena pengaruh buruk ‘ain adalah :

Pertama, Tangisan yang tidak wajar yang tidak kunjung berhenti, kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلَّا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنْ الْعَيْنِ.

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata: “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis. Beliau berkata, ”Mengapa bayi kalian menangis? Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain?” (H.R Ahmad)

Kedua, Kondisi tubuh yang sangat kurus kering

عَنْ جابر بن عبد الله، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ لأَسْمَاءِ بِنْتِ عُمَيْسٍ : ” مَالِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي نَحِيفَةً صَارِعَةً ؟ أَتُصِيبُهُمُ الْحَاجَةُ ، قَالَتْ : لا ، وَلَكِنَّ الْعَيْنَ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ ، فَأَرْقِيهِمْ ، قَالَ : بِمَاذَا ؟ ، فَعَرَضْتُ عَلَيْهِ كَلامًا لا بَأْسَ بِهِ ، فَقَالَ : أَرْقِيهِمْ ” .

Dari Jabir radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  memberi rukhshah atau keringanan bagi anak-anak Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatan ular. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais, ”Mengapa aku  lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah  mereka kelaparan?” Asma’ menjawab: “tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘ain.” Nabi bersabda, ”Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka!”

Upaya-upaya orang tua untuk mengantisipasi anak dari ‘Ain:

1. Hendaklah orang tua membiasakan diri mereka membentengi anak-anaknya dari bahaya ‘ain dengan ruqyah-ruqyah  yang diajarkan dalam Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam memohon perlindungan Allah untuk Hasan dan Husain dengan doa :

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

A’IIDzUKUMAA BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMATI MIN KULLI SyAIThOONIN WA HAAMMATIN WA MIN KULLI ‘AININ LAAMMATIn.

“Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala syaitan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat.” (HR. Abu Daud)

2. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Ibnul Qoyyim dalam zadul ma’ad 4/159, hendaknya para orang tua tidak menampakkan suatu kelebihan yang menakjubkan yang dimiliki anak-anaknya yang dikhawatirkan akan mengundang rasa iri atau kedengkian orang yang melihatnya. Lalu Ibnu qoyyim menukil atsar dari Imam Baghawi bahwasanya pernah suatu ketika Utsman bin Affan radhiallohu anhu melihat seorang anak kecil yang sangat elok rupanya lagi menawan, kemudian Ustman berkata, “Tutupilah (jangan ditampakkan) lubang dagu (yang membuat orang takjub) pada anak itu.” Maka keadaan seperti itu sangat dikhawatirkan akan terjadinya pengaruh buruk ‘ain. Lebih-lebih kalau ada orang yang terkenal mempunyai sifat iri dan dengki.

3. Hendaklah para orang tua tidak berlebihan menceritakan kelebihan-kelebihan atau kebaikan-kebaikan anaknya yang tidak dimiliki anak-anak lain, sehingga mengundang rasa iri dan dengki siapa saja yang mendengarnya,kemudian berusaha melihatnya, hingga Allah menakdirkan terjadinya pengaruh buruk ‘Ain tersebut.

Sunnah bagi orang yang memandang takjub terhadap sesuatu :

Penyakit ‘ain tidak hanya disebabkan oleh orang yang iri dan dengki terhadap sesuatu yang dipandangnya. Bahkan setiap mata yang memandang takjub terhadap sesuatu dengan izin Allah juga bisa menyebabkan pengaruh buruk ‘ain walaupun orang tersebut tidak bermaksud menimpakan ‘ain. Bahkan ini terjadi pada para sahabat Nabi yang sudah terkenal akan kebersihan hati mereka.

Adapun diantara sunnah ketika seseorang memandang takjub terhadap sesuatu adalah :
1. Medoakan keberkahan pada apa yang dilihatnya

Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu :

قَال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ

Rosullulloh shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar).” (HR Ahmad).

Di antara cara mendoakan keberkahan terhada apa yang dilihatnya adalah :

بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ

‘Ya Alloh Semoga Alloh memberikan berkah padanya”

اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ

“Ya Alloh berkahilah atasnya”

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُ

“Ya Alloh berkahilah baginya”

2. Hendaklah mengucapkan :

مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Sungguh atas kehendak Allohlah semua ini terwujud dan tidak kekuatan kecuali kekuatan Allah”

Dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya, “bahwasanya dia jika melihat sesuatu yang menakjubkan, atau memasuki dinding rumahnya, beliau mengucapakan,

ما شاء الله لا قوة إلا بالله

Hal ini didasari  pula firman Alloh dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan :”Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa takjub akan keindahannya,mengapa engkau tidak memuji Alloh atas nikmat yang telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan maa sya’Alloh laa quwwata illa billah.

Upaya-upaya orang tua bila anak sudah terkena pengaruh buruk ‘Ain

Jika pelakunya diketahui, maka hendaklah orang itu diperintahkan untuk mandi, kemudian orang yang terkena pengaruh mata itu mandi dengan bekas air mandi orang itu. “Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, ia berkata: Amir bin Rabi’ah melewati Sahl bin Hunaif ketika ia sedang mandi, lalu Amir berkata: Aku tidak melihat seperti hari ini; kulit yang lebih mirip (keindahannya) dengan kulit wanita yang dipingit, maka tidak berapa lama kemudian Sahl terjatuh, lalu beliau dibawa kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, seraya dikatakan: “Selamatkanlah Sahl yang sedang terbaring sakit.” Beliau bersabda: “Siapa yang kalian curigai telah menyebabkan ini?” Mereka berkata: “Amir bin Rabi’ah.” Beliau bersabda: “Kenapakah seorang dari kalian membunuh saudaranya? Seharusnya apabila seorang dari kalian melihat sesuatu pada diri saudaranya yang menakjubkan, hendaklah ia mendoakan keberkahan untuknya.” Kemudian beliau meminta air, lalu menyuruhAmir untuk berwudhu, Amir mencuci wajahnya, kedua tangannya sampai ke siku, dua lututnya dan bagian dalam sarungnya. Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkannya untuk menyiramkan (bekas airnya) kepada Sahl.” Berkata Sufyan, berkata Ma’mar dari Az-Zuhri: Beliau memerintahkannya untuk menyiramkan air dari arah belakangnya.” ( Ibnu Majah no. 2828)

2. Memperbanyak membaca surat al-Ikhlas,Al-Muawwidzatain (surat al-Falaq dan an-Naas), al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir dari surat al baqarah, dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan dalam ruqyah.

3. Membaca doa

بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ

“Dengan menyebut Nama Alloh,aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang   menyakitimu, dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata orang yang dengki.Mudah-mudahan Alloh subhanahu wa ta’ala menyembuhkanmu. Dengan menyebut Nama Alloh,aku  mengobatimu dengan meruqyahmu.” (HR.Muslim 2186)

4. Membacakan pada air (dengan bacaan –bacaan ruqyah yang syar’i) disertai tiupan, dan kemudian meminumkan pada penderita,dan sisanya disiramkan ke tubuhnya. Hal itu pernah dilakukan Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam kepada Tsabit bin Qois. (HR. Abu Daud 3885)

5. Dibacakan (bacaan) pada minyak dan kemudian minyak itu dibalurkan. (HR Ahmad III/497,. Jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam,maka yang demikian itu lebih sempurna jika air zam-zam  itu mudah diperoleh atau kalau tidak,boleh juga dengan air hujan.

Referensi:

Zaadul Maad, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah
Ath Thib An Nabawy, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : 
https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau 
https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس