Senin, 23 Mei 2016
Kamis, 14 April 2016
Dalil diperbolehkanya mencium tangan (Ulama, Habib, Dzuriyyah Nabi Muhammad saww., Orang Tua, orang yang di hormati, dll)
Salah
satu dalil diperbolehkanya mencium tangan (Ulama, Habib, Dzuriyyah Nabi
Muhammad saww., Orang Tua, orang yang di hormati, dll).
Di
jaman sekarang banyak orang yang sudah tidak mengindahkan atau meninggalkan
sunnah Nabi Muhammad saww. salah satunya mencium tangan, bahkan ada yang
mengatakan mencium tangan adalah perbuatan bid’ah tidak dikerjakan oleh Nabi
dan para shabatnya bahkan ada juga yang mengatakan syirik karena mengkultuskan
seseorang, disini alfaqir akan memberikan sedikit pengetahuan alfaqir tentang
diperbolehkannya mencium tangan dan cara mencium tangan yang benar seperti
gambar diatas, karena anak-anak jaman sekarang bila mencium tangan dengan
menempelkan tangannya kepipi ada juga yang kejidad, perbuatan ini adalah kurang
benar, karena dari ajaran yang kami terima dari guru kami terus bersambung
sampai ke Sayyidina Muhammad saww. dalah seperti gambar (diatas) yang di
contohkan salah satu guru kami Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa yang beliau
mencium salah satu Guru Mulia Al Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz. Inilah
beberapa dalil dari Hadits dan perkataan Ulama tersebut :
Habib
Hasan bin Sholeh Al-Bahar di tanya tentang hukum mencium tangan ahlul bait Nabi
Muhammad saww., beliau berkata : "Mencium tangan ahlul bait adalah
termasuk usaha untuk mendekatkan diri kepada Al-Habib Al-A'dhom, Rasulullaah
saww.", Allah Ta'ala mewahyukan :
قل
لا أسالكم عليه أجرا إلا المودة فى القربى
Qul
laa as'alukum 'alaihi ajron illa al-mawaddata fil-qurbaa. "Katakanlah, Aku
tidak meminta kepada kalian sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang
kepada keluarga(ku).". (Asy-Syura, 42 : 23).
Sayyidinaa
Abdullah bin Abbas ra. adalah salah seorang ahlul bait. Ketika Sayyidinaa Zaid
bin Tsabit ra. selesai menyalatkan jenazah, seseorang mengambil kuda beliau.
Sayyidinaa Abdullah bin Abbas ra. mengambil alih dari orang itu, lalu memegang
kendali kuda itu dan menuntunnya untuk diserahkan kepada pemiliknya. Sayyidinaa
Zaid bin Tsabit ra. berkata kepada beliau, "Wahai, sepupu Rasulullaah
saww., mengapa engkau berbuat demikian?" Beliau menjawab, "Beginilah
kami diperintah untuk menghormati para ulama kami." Sayyidinaa Zaid bin
Tsabit ra. segera mencium tangan beliau dan berkata, "Beginilah kami
diperintah untuk memuliakan ahlul bait Rasulillaah saww.".
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ أَبِي زِيَادٍ
أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى حَدَّثَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
عُمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّهُ كَانَ فِي سَرِيَّةٍ مِنْ سَرَايَا رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَحَاصَ النَّاسُ حَيْصَةً فَكُنْتُ
فِيمَنْ حَاصَ قَالَ فَلَمَّا بَرَزْنَا قُلْنَا كَيْفَ نَصْنَعُ وَقَدْ فَرَرْنَا
مِنْ الزَّحْفِ وَبُؤْنَا بِالْغَضَبِ فَقُلْنَا نَدْخُلُ الْمَدِينَةَ
فَنَتَثَبَّتُ فِيهَا وَنَذْهَبُ وَلَا يَرَانَا أَحَدٌ قَالَ فَدَخَلْنَا
فَقُلْنَا لَوْ عَرَضْنَا أَنْفُسَنَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنْ كَانَتْ لَنَا تَوْبَةٌ أَقَمْنَا وَإِنْ كَانَ غَيْرَ
ذَلِكَ ذَهَبْنَا قَالَ فَجَلَسْنَا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ فَلَمَّا خَرَجَ قُمْنَا إِلَيْهِ فَقُلْنَا نَحْنُ
الْفَرَّارُونَ فَأَقْبَلَ إِلَيْنَا فَقَالَ لَا بَلْ أَنْتُمْ الْعَكَّارُونَ
قَالَ فَدَنَوْنَا فَقَبَّلْنَا يَدَهُ فَقَالَ إِنَّا فِئَةُ الْمُسْلِمِينَ
Telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami
Zuhair, telah menceritakan kepada kami Yazid? bin Abu Ziyad, bahwa Abdurrahman
bin Abu Laila telah menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar telah
menceritakan kepadanya bahwa ia pernah berada dalam kesatuan militer diantara
kesatuan-kesatuan militer Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ia berkata;
kemudian orang-orang melarikan diri, dan aku termasuk orang-orang yang
melarikan diri. Kemudian tatkala kami nampak, maka kami mengatakan; apa yang
akan kita lakukan? Sungguh kita telah lari dari peperangan dan kita kembali
dengan kemurkaan. Lalu kami katakan; kita akan masuk Madinah kemudian kita
tinggal padanya dan pergi sementara tidak ada seorangpun yang melihat kita.
Kemudian kami masuk Madinah, lalu kami katakan; seandainya kita menyerahkan
diri kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apabila kita mendapatkan
taubat maka kita tinggal di Madinah dan seandainya tidak demikian maka kita
akan pergi. Ibnu Umar berkata; kemudian kami duduk menunggu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sebelum Shalat Subuh. Kemudian tatkala beliau
keluar maka kami berdiri menuju kepadanya dan kami katakan; kami adalah
orang-orang yang melarikan diri. Lalu beliau menghadap kepada kami dan berkata:
"Tidak, melainkan kalian adalah orang-orang yang kembali berperang."
Ibnu Umar berkata; kemudian kami mendekat dan mencium tangan beliau. Lalu
beliau berkata: "Kami adalah kelompok orang-orang muslimin.". (HR.Abu
Daud No.2271)
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ أَبِي زِيَادٍ
أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى حَدَّثَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
عُمَرَ حَدَّثَهُ وَذَكَرَ قِصَّةً قَالَ فَدَنَوْنَا يَعْنِي مِنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَبَّلْنَا يَدَهُ
Telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada
kami Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu Ziyad bahwa
'Abdurrahman bin Abu Laila menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar
menceritakan kepadanya…lalu ia menyebutkan kisahnya. Ia berkata, "Kami
mendekat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kami mencium tangannya.."
(HR. Abu Daud No.4546)
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَبَّلَ يَدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Yazid dari Abdurrahman bin
Abu Lailai dari Ibnu Umar, bahwa ia pernah mencium tangan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam.." (HR. Ahmad No.4520) I
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا
يَزِيدُ بْنُ أَبِي زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَبَّلْنَا يَدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu Ziyad
dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ibnu Umar dia berkata, "Kami mencium
tangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.." (HR. Ibnu Majah No.3694)
عَنِ
ابْنِ جَدْعَانْ, قالَ لاَنَسْ : اَمَسَسْتَ النَّبِيَّ بِيَدِكَ قالَ :نَعَمْ, فقبَلهَا
Artinya
: dari Ibnu Jad’an ia berkata kepada Anas bin Malik, apakah engkau pernah
memegang Nabi dengan tanganmu ini ?. Sahabat Anas berkata : ya, lalu Ibnu
Jad’an mencium tangan Anas tersebut. (HR. Bukhari dan Ahmad)
عَنْ
جَابرْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ عُمَرَ قبَّل يَدَ النَّبِيْ.
Artinya
: dari Jabir r.a. sesungguhnya Umar mencium tangan Nabi.(HR. Ibnu al-Muqarri).
عَنْ
اَبيْ مَالِكْ الاشجَعِيْ قالَ: قلْتَ لاِبْنِ اَبِيْ اَوْفى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
: نَاوِلْنِي يَدَكَ التِي بَايَعْتَ بِهَا رَسُوْلَ الله صَلى الله عَليْه وَسَلمْ،
فنَاوَلَنِيْهَا، فقبَلتُهَا.
Artinya
: Dari Abi Malik al-Asyja’i berkata : saya berkata kepada Ibnu Abi Aufa r.a.
“ulurkan tanganmu yang pernah engkau membai’at Rasul dengannya, maka ia
mengulurkannya dan aku kemudian menciumnya.(HR. Ibnu al-Muqarri).
عَنْ
صُهَيْبٍ قالَ : رَأيْتُ عَلِيًّا يُقبّل يَدَ العَبَّاسْ وَرِجْلَيْهِ.
Artinya
: Dari Shuhaib ia berkata : saya melihat sahabat Ali mencium tangan sahabat
Abbas dan kakinya. (HR. Bukhari)
Atas
dasar hadits-hadits tersebut di atas para ulama menetapkan hukum sunah mencium
tangan, ulama, guru, orang shaleh serta orang-orang yang kita hormati karena
agamanya.
Berikut
ini adalah pendapat ulama
1.
Ibnu Hajar al-Asqalani.
Imam
Ibnu Hajar al-Asqalani telah menyitir pendapat Imam Nawawi sebagai berikut :
قالَ
الاِمَامْ النَّوَاوِيْ : تقبِيْلُ يَدِ الرَّجُلِ ِلزُهْدِهِ وَصَلاَحِهِ وَعِلْمِهِ
اَوْ شرَفِهِ اَوْ نَحْوِ ذالِكَ مِنَ اْلاُمُوْرِ الدِّيْنِيَّةِ لاَ يُكْرَهُ بَل
يُسْتَحَبُّ.
Artinya
: Imam Nawawi berkata : mencium tangan seseorang karena zuhudnya, kebaikannya,
ilmunya, atau karena kedudukannya dalam agama adalah perbuatan yang tidak
dimakruhkan, bahkan hal yang demikian itu disunahkan.
Pendapat
ini juga didukung oleh Imam al-Bajuri dalam kitab “Hasyiah”,juz,2,halaman.116.
2.
Imam al-Zaila’i.
Beliau
berkata :
يَجُوْزُتقبِيْلُ
يَدِ اْلعَالِمِ اَوِ اْلمُتَوَرِّعِ عَلَى سَبِيْلِ التبَرُكِ
Artinya
: (dibolehkan) mencium tangan seorang ulama dan orang yang wira’i karena
mengharap barakahnya.
Wallahu
a’lam bishawab..
Penulis : Muhammad
Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Instagram : @shulfialaydrus
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @shulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/habibshulfialaydrus
Pin BBM : 5D0EB4FD
Pin BBM Channel Majelis Ta’lim Nuurus
Sa’aadah : C003BF865
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar
Al ‘Aydrus
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau
https://www.facebook.com/gsayyiroups/160814570679672/
Donasi atau infak atau
sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Al-Qur'an Dan Hadits Tentang Ahlul Bait Rasulullah saww.
Al-Qur'an
Dan Hadits Tentang Ahlul Bait Rasulullah saww.
Allah berfirman :
قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى
Qul laa as'alukum 'alaihi ajron illal-mawaddata fil-qurbaa.
Artinya : Katakanlah "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan (kaum kerabat, keluarga yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad Saww)". (QS. Asy-Syuura (42) : 23)
Dalam kitab Hilyatul Awliya’, jilid 3 halaman 201 disebutkan:Jabir Al-Anshari berkata: Pada suatu hari orang badui datang kepada Nabi saw, lalu ia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan kepadaku tentang Islam! Lalu Rasulullah saw bersabda: “Bersaksilah kamu sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.” Kemudian orang badui itu bertanya: Apakah dalam hal ini (dakwah ini) kamu meminta upah padaku? Rasulullah saw menjawab: “Tidak, kecuali kecintaan kepada keluargaku.” Selanjutnya orang badui itu berkata: Sekarang aku berbaiat kepadamu, dan semoga Allah melaknat orang yang tidak mencintaimu dan keluargamu. Rasulullah saww. menjawab: "Aamiin.".
Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur oleh Jalaluddin As-Suyuthi, tentang ayat ini:As-Suyuthi mengutip hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ketika ayat ini (Asy-Syura: 23) turun, para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, siapakah dari keluargamu yang wajib dicintai oleh kami? Rasulullah saw menjawab: “Ali, Fatimah, Hasan dan Husein.”
Ibnu Abbas berkata, ketika ayat ini turun Rasulullah saw bersabda: “Hendaknya kalian menjagaku dengan menjaga Ahlul baitku dan mencintai mereka.”
Allah berfirman :
قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى
Qul laa as'alukum 'alaihi ajron illal-mawaddata fil-qurbaa.
Artinya : Katakanlah "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan (kaum kerabat, keluarga yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad Saww)". (QS. Asy-Syuura (42) : 23)
Dalam kitab Hilyatul Awliya’, jilid 3 halaman 201 disebutkan:Jabir Al-Anshari berkata: Pada suatu hari orang badui datang kepada Nabi saw, lalu ia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan kepadaku tentang Islam! Lalu Rasulullah saw bersabda: “Bersaksilah kamu sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.” Kemudian orang badui itu bertanya: Apakah dalam hal ini (dakwah ini) kamu meminta upah padaku? Rasulullah saw menjawab: “Tidak, kecuali kecintaan kepada keluargaku.” Selanjutnya orang badui itu berkata: Sekarang aku berbaiat kepadamu, dan semoga Allah melaknat orang yang tidak mencintaimu dan keluargamu. Rasulullah saww. menjawab: "Aamiin.".
Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur oleh Jalaluddin As-Suyuthi, tentang ayat ini:As-Suyuthi mengutip hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ketika ayat ini (Asy-Syura: 23) turun, para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, siapakah dari keluargamu yang wajib dicintai oleh kami? Rasulullah saw menjawab: “Ali, Fatimah, Hasan dan Husein.”
Ibnu Abbas berkata, ketika ayat ini turun Rasulullah saw bersabda: “Hendaknya kalian menjagaku dengan menjaga Ahlul baitku dan mencintai mereka.”
أَحِبُّوا اللهَ
لِمَا يَغْذُوكُمْ بِهِ مِنْ نِعَمِهِ، وَأَحِبُّونِي لِحُبِّ اللهِ،
وَأَحِبُّوا أَهْلَ بَيْتِي لِحُبِّي
Dari
Ibnu Abbas ra. Nabi Muhammad saww. bersabda : "Ahibbuul-laaha limaa
yaghduukum bihi min ni'amihi wa ahibbuunii lihubbil-laahi wa ahibbuu ahla
baitii lihubbii.
Artinya : Cintailah Allah kerena nikmat-nikmat yang di anugerahkan-Nya, cintailah aku karena kecintaan kepada Allah dan cintailah Ahlul-baitku (keluargaku) karena kecintaamu kepadaku.". (HR. At-Tirmidzi, At-Tabarani, Al-Hakim)
Artinya : Cintailah Allah kerena nikmat-nikmat yang di anugerahkan-Nya, cintailah aku karena kecintaan kepada Allah dan cintailah Ahlul-baitku (keluargaku) karena kecintaamu kepadaku.". (HR. At-Tirmidzi, At-Tabarani, Al-Hakim)
أَدِّبُوْا أَوْلاَدَكُمْ عَلَى ثَلاَثِ خِصَالٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ أَهْلِ بَيْتِهِ وَحُبِّ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ (رواه الديلمي عن علي)
Dari Ali kwj., Nabi Muhammad saww.
bersabda : "Addibuu aulaadakum 'alaa tsalaatsi khishoolin : hubbi
nabiyyikum, wa hubbi ahli baitihi, wa hubbi qiroo'atil-qur'aan.
Artinya : Didiklah anak-anakmu atas tiga perkara : Kecintaan kepada Nabimu, Kecintaan kepada Ahlul Baitnya, dan cinta membaca Al-Qur'an.". (HR. Al-Dailami)
الزَّمُوْا مَوَدَّتَنَا اَهْلَ الْبَيْتِ فَاِنَّهُ مَنْ لَقِى اللهُ تَعَالَى وَهُوَ يَوَدُّنَا دَخَلَ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَتِنَا وَلَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يَنْفَعُ عَبْدًا عَمَلٌ عَمِلَهُ اِلَّا بِمَعْرِفَةِ حَقَّنَا
Dari Hasan bin Ali ra., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Al-Zamuu mawaddatanaa ahlal-baiti fainnahu man laqiallaahu ta'aala wa huwa yawaddunaa dakholal-jannata bisyafaa'atinaa walladzii nafsii biyadihi laa yanfa'u 'abdan 'amalun 'amilahu illa bima'rifati haqqonaa.
Artinya : Mantapkan (hatimu) atas kecintaan kepada kami Ahlul-Bait, Sebab barangsiapa menghadap Allah dengan mencintai kami pasti ia masuk surga dengan syafaat kami, Demi yang jiwaku ditangan-Nya, tidak akan berguna amal seseorang bagi dirinya kecuali ia mengetahui hak kami (atasnya).". (HR. At-Tabarani)
وعَن ابنِ عُمرَ رضي اللَّه عنهما ، عن أبي بَكْر الصِّدِّيق رضي اللَّه عنه مَوْقُوفاً عَلَيْهِ أَنَّهُ قَالَ : ارْقُبُوا مُحَمَّداً صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في أَهْلِ بيْتِهِ ، رواه البخاري
Dari Ibnu Umar ra., dari Abubakar Ash Shiddiq ra., ia berkata: “Peliharalah kehormatan Nabi Muhammad saww. Yaitu dengan memuliakan ahli baitnya (keluarganya).”. (HR. Bukhori, Didalam Kitab Riyadhus Sholihin)
لَا يُبْغِضُنَا اَحَدٌ وَلَا يَحْسُدُنَا اَحَدٌ اِلَّا ذِيْدَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَنِ الْحَوْضِ بِسِيَاطٍ مِنْ نَارٍ
Dari Hasan bin Ali ra., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Laa yubghidhunaa ahadun wa laa yahsudunaa ahadun illa dziida yaumal-qiyaamati 'anil-haudhi bisiyaathin min narin.
Artinya : Tiada seorang membenci dan menghasut kami kecuali akan dihalau dari telaga Haudh dengan cambuk terbuat dari api.". (HR. At-Tabarani)
اِشْتَدَّ غَضَبُ اللهِ عَلَى مَنْ اَذَانِى فِى عِتْرَتِى
Dari Ali kwj., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Isytadda ghodhobulloohi 'alaa man adzaanii fii 'itratii.
Artinya : Keras murka Allah atas orang yang mengganggu (ku) dengan mengganggu itrahku.". (HR. Al-Dailami)
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يُبْغِضُنَا اَهْلَ اْلبَيْبِ رَجُلٌ إِلَّا اَدْخَلَهُ النَّارَ
Dari Abu Sa'id Al-Khudri ra., Nabi Muhammad saww. berkata : "Walladzii nafsii biyadihi laa yubghidhunaa ahlal-baiti rojulun illa adkholahun-naara.
Artinya : Demi jiwaku ditangan-Nya tiada seorang membenci kami Ahlul Bayt, kecuali akan dicampakkan oleh Allah ke dalam neraka.". (HR. Al-Hakim, Ibnu Hibban. Ibnu Hajar menggolongkan ini sebagai hadits yang shahih)
Nabi Muhammad saww. bersabda :
Artinya : Didiklah anak-anakmu atas tiga perkara : Kecintaan kepada Nabimu, Kecintaan kepada Ahlul Baitnya, dan cinta membaca Al-Qur'an.". (HR. Al-Dailami)
الزَّمُوْا مَوَدَّتَنَا اَهْلَ الْبَيْتِ فَاِنَّهُ مَنْ لَقِى اللهُ تَعَالَى وَهُوَ يَوَدُّنَا دَخَلَ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَتِنَا وَلَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يَنْفَعُ عَبْدًا عَمَلٌ عَمِلَهُ اِلَّا بِمَعْرِفَةِ حَقَّنَا
Dari Hasan bin Ali ra., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Al-Zamuu mawaddatanaa ahlal-baiti fainnahu man laqiallaahu ta'aala wa huwa yawaddunaa dakholal-jannata bisyafaa'atinaa walladzii nafsii biyadihi laa yanfa'u 'abdan 'amalun 'amilahu illa bima'rifati haqqonaa.
Artinya : Mantapkan (hatimu) atas kecintaan kepada kami Ahlul-Bait, Sebab barangsiapa menghadap Allah dengan mencintai kami pasti ia masuk surga dengan syafaat kami, Demi yang jiwaku ditangan-Nya, tidak akan berguna amal seseorang bagi dirinya kecuali ia mengetahui hak kami (atasnya).". (HR. At-Tabarani)
وعَن ابنِ عُمرَ رضي اللَّه عنهما ، عن أبي بَكْر الصِّدِّيق رضي اللَّه عنه مَوْقُوفاً عَلَيْهِ أَنَّهُ قَالَ : ارْقُبُوا مُحَمَّداً صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في أَهْلِ بيْتِهِ ، رواه البخاري
Dari Ibnu Umar ra., dari Abubakar Ash Shiddiq ra., ia berkata: “Peliharalah kehormatan Nabi Muhammad saww. Yaitu dengan memuliakan ahli baitnya (keluarganya).”. (HR. Bukhori, Didalam Kitab Riyadhus Sholihin)
لَا يُبْغِضُنَا اَحَدٌ وَلَا يَحْسُدُنَا اَحَدٌ اِلَّا ذِيْدَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَنِ الْحَوْضِ بِسِيَاطٍ مِنْ نَارٍ
Dari Hasan bin Ali ra., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Laa yubghidhunaa ahadun wa laa yahsudunaa ahadun illa dziida yaumal-qiyaamati 'anil-haudhi bisiyaathin min narin.
Artinya : Tiada seorang membenci dan menghasut kami kecuali akan dihalau dari telaga Haudh dengan cambuk terbuat dari api.". (HR. At-Tabarani)
اِشْتَدَّ غَضَبُ اللهِ عَلَى مَنْ اَذَانِى فِى عِتْرَتِى
Dari Ali kwj., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Isytadda ghodhobulloohi 'alaa man adzaanii fii 'itratii.
Artinya : Keras murka Allah atas orang yang mengganggu (ku) dengan mengganggu itrahku.". (HR. Al-Dailami)
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يُبْغِضُنَا اَهْلَ اْلبَيْبِ رَجُلٌ إِلَّا اَدْخَلَهُ النَّارَ
Dari Abu Sa'id Al-Khudri ra., Nabi Muhammad saww. berkata : "Walladzii nafsii biyadihi laa yubghidhunaa ahlal-baiti rojulun illa adkholahun-naara.
Artinya : Demi jiwaku ditangan-Nya tiada seorang membenci kami Ahlul Bayt, kecuali akan dicampakkan oleh Allah ke dalam neraka.". (HR. Al-Hakim, Ibnu Hibban. Ibnu Hajar menggolongkan ini sebagai hadits yang shahih)
Nabi Muhammad saww. bersabda :
ألاَ إِنَّ مَثَلَ أَهْلِ بَيْتِيْ
فِيْكُمْ مَثَلُ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مِنْ قَوْمهِ ، مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ
تَخَلَّفَ عَنْهَا غَرِقَ
Artinya : "Ketahuilah,
sesungguhnya perumpamaan Ahlu Baitku diantara kalian adalah seperti kapal Nuh
diantara kaumnya. Barangsiapa menaikinya, iapun selamat dan siapa tertinggal
olehnya, iapun tenggelam.". ( HR. Al-Hakim ).
Rasulullah Saw bersabda:
Rasulullah Saw bersabda:
كُلُّ بَنِيْ أُنْثى فَإِنَّ
عَصَبَتَهُمْ ِلأَبِيْهِمْ مَاخَلاَ وَلَدَ فَاطِمَةَ فَإِنِّيْ أَنَا
عَصَبَتُهُمْ وَأَنَا أَبُوْهُمْ
Artinya : "Semua bani Untsa
(manusia) mempunyai ikatan keturunan keayahnya, kecuali anak-anak Fathimah,
maka kepadakulah bersambung ikatan keturunan mereka dan akulah ayah-ayah
mereka.". (HR. Ath-Thabrani)
Imam Suyuti dalam kitab Aljamik As Shohir juz 2 halaman 92 menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
Imam Suyuti dalam kitab Aljamik As Shohir juz 2 halaman 92 menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
كُلُّ بَنِي آدَمَ يَنْتَمُونَ إِلَى عَصَبَةِ
أَبِيهِمْ إِلا وَلَدَ فَاطِمَةَ ، فَإِنِّي أَنَا أَبُوهُمْ وَأَنَا عَصَبَتُهُمْ
Artinya : "Semua Bani Adam
(manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah, kecuali anak-anak Fathimah,
maka akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (ikatan keturunan
mereka).". (HR. Ath-Thabrani dan Abu Ya’la)
Begitu pula Syech Muhammad Abduh dalam tafsir Al Manar menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
Begitu pula Syech Muhammad Abduh dalam tafsir Al Manar menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
كُلُّ
وَلَدِ أَدَمَ عُصْبَتُهُمْ لِأَبِيْهِمْ مَا خَلاَ وَلَدَ فَاطِمَةَ فَإِنِّيْ
أَنَا أَبُوْهُمْ وَعُصْبَتُهُمْ
Artinya : "Semua anak Adam
(manusia) bernasab (ikatan keturunan) keayahnya, kecuali anak-anak Fathimah,
maka akulah ayah mereka dan akulah yang menurunkan mereka.".
Dalam hal ini Rasulullah saw pernah bersabda:
كُلُّ سَبَبٍ وَنَسَبٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَنْقَطِعُ , إلَّا سَبَبِي وَنَسَبِي
Artinya : Semua sebab dan nasab putus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”. (HR. Ath-Thabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَشُجَاعُ بْنُ مَخْلَدٍ جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُلَيَّةَ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنِي أَبُو حَيَّانَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ حَيَّانَ قَالَ انْطَلَقْتُ أَنَا وَحُصَيْنُ بْنُ سَبْرَةَ وَعُمَرُ بْنُ مُسْلِمٍ إِلَى زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ فَلَمَّا جَلَسْنَا إِلَيْهِ قَالَ لَهُ حُصَيْنٌ لَقَدْ لَقِيتَ يَا زَيْدُ خَيْرًا كَثِيرًا رَأَيْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَمِعْتَ حَدِيثَهُ وَغَزَوْتَ مَعَهُ وَصَلَّيْتَ خَلْفَهُ لَقَدْ لَقِيتَ يَا زَيْدُ خَيْرًا كَثِيرًا حَدِّثْنَا يَا زَيْدُ مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي وَاللَّهِ لَقَدْ كَبِرَتْ سِنِّي وَقَدُمَ عَهْدِي وَنَسِيتُ بَعْضَ الَّذِي كُنْتُ أَعِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا حَدَّثْتُكُمْ فَاقْبَلُوا وَمَا لَا فَلَا تُكَلِّفُونِيهِ ثُمَّ قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فِينَا خَطِيبًا بِمَاءٍ يُدْعَى خُمًّا بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَوَعَظَ وَذَكَّرَ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَلَا أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فَأُجِيبَ وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي فَقَالَ لَهُ حُصَيْنٌ وَمَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ يَا زَيْدُ أَلَيْسَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ قَالَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ وَلَكِنْ أَهْلُ بَيْتِهِ مَنْ حُرِمَ الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ قَالَ وَمَنْ هُمْ قَالَ هُمْ آلُ عَلِيٍّ وَآلُ عَقِيلٍ وَآلُ جَعْفَرٍ وَآلُ عَبَّاسٍ قَالَ كُلُّ هَؤُلَاءِ حُرِمَ الصَّدَقَةَ قَالَ نَعَمْ و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ حَدَّثَنَا حَسَّانُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ مَسْرُوقٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ حَيَّانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِهِ بِمَعْنَى حَدِيثِ زُهَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي حَيَّانَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَ حَدِيثِ إِسْمَعِيلَ وَزَادَ فِي حَدِيثِ جَرِيرٍ كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ مَنْ اسْتَمْسَكَ بِهِ وَأَخَذَ بِهِ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ أَخْطَأَهُ ضَلَّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ حَدَّثَنَا حَسَّانُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ عَنْ سَعِيدٍ وَهُوَ ابْنُ مَسْرُوقٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ حَيَّانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ دَخَلْنَا عَلَيْهِ فَقُلْنَا لَهُ لَقَدْ رَأَيْتَ خَيْرًا لَقَدْ صَاحَبْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَلَّيْتَ خَلْفَهُ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِ حَدِيثِ أَبِي حَيَّانَ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ أَلَا وَإِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَحَدُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ حَبْلُ اللَّهِ مَنْ اتَّبَعَهُ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ تَرَكَهُ كَانَ عَلَى ضَلَالَةٍ وَفِيهِ فَقُلْنَا مَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ نِسَاؤُهُ قَالَ لَا وَايْمُ اللَّهِ إِنَّ الْمَرْأَةَ تَكُونُ مَعَ الرَّجُلِ الْعَصْرَ مِنْ الدَّهْرِ ثُمَّ يُطَلِّقُهَا فَتَرْجِعُ إِلَى أَبِيهَا وَقَوْمِهَا أَهْلُ بَيْتِهِ أَصْلُهُ وَعَصَبَتُهُ الَّذِينَ حُرِمُوا الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Syuja' bin Makhlad seluruhnya dari Ibnu 'Ulayyah, Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim; Telah menceritakan kepadaku Abu Hayyan; Telah menceritakan kepadaku Yazid bin Hayyan dia berkata; "Pada suatu hari saya pergi ke Zaid bin Arqam bersama Husain bin Sabrah dan Umar bin Muslim. Setelah kami duduk, Husain berkata kepada Zaid bin Arqam. Hai Zaid, kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. Kamu pernah melihat Rasulullah. Kamu pernah mendengar sabda beliau. Kamu pernah bertempur menyertai beliau. Dan kamu pun pernah shalat jama'ah bersama beliau. Sungguh kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. OIeh karena itu hai Zaid. sampaikanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Zaid bin Arqam berkata; Hai kemenakanku, demi Allah sesungguhnya aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa sebagian dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karena itu, apa yang bisa aku sampaikan, maka terimalah dan apa yang tidak bisa aku sampaikan. maka janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya." Kemudian Zaid bin Arqam meneruskan perkataannya. Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berpidato di suatu tempat air yang di sebut Khumm, yang terletak antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan serta berkata; Ketahuilah hai saudara-saudara, bahwasanya aku adalah manusia biasa seperti kalian. Sebentar lagi utusan Tuhanku, malaikat pencabut nyawa, akan datang kepadaku dan aku pun siap menyambutnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dua hal yang berat kepada kalian, yaitu: Pertama, Al-Qur 'an yang berisi petunjuk dan cahaya. Oleh karena itu, laksanakanlah isi Al Qur'an dan peganglah. Sepertinya Rasulullah sangat mendorong dan menghimbau pengamalan Al Qur'an. Kedua, keluargaku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku!." Husain bertanya kepada Zaid bin Arqarn; "Hai Zaid, sebenarnya siapakah ahlul bait (keluarga) Rasulullah itu? Bukankah istri-istri beliau itu adalah ahlul bait (keluarga) nya?" Zaid bin Arqam berkata; "Istri-istri beliau adalah ahlul baitnya. tapi ahlul bait beliau yang dimaksud adalah orang yang diharamkan untuk menerima zakat sepeninggalan beliau." Husain bertanya; "Siapakah mereka itu?" Zaid bin Arqam menjawab; "Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil. keluarga Ja'far, dan keluarga Abbas." Husain bertanya; "Apakah mereka semua diharamkan untuk menerima zakat?" Zaid bin Arqam menjawab."Ya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu Ibrahim dari Sa'id bin Masruq dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, (lalu dia menyebutkan Haditsnya yang semakna dengan Hadits Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Fudhail; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Jarir keduanya dari Abu Hayyan melalui jalur ini sebagaimana Hadits Ismail dan di dalam Hadits Jarir ada tambahan; 'Yaitu Kitabullah yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Barang siapa yang berpegang teguh dengannya dan mengambil pelajaran dari dalamnya maka dia akan berada di atas petunjuk. Dan barang siapa yang menganggapnya salah, maka dia akan tersesat. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu Ibrahim dari Sa'id yaitu Ibnu Masruq dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dia berkata; Kami menemui Zaid bin Arqam, lalu kami katakan kepadanya; 'Sungguh kamu telah memiliki banyak kebaikan. Kamu telah bertemu dengan Rasulullah, shalat di belakang beliau…dan seterusnya sebagaimana Hadits Abu Hayyan. Hanya saja dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketahuilah sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian dua perkara yang sangat besar. Salah satunya adalah Al Qur'an, barang siapa yang mengikuti petunjuknya maka dia akan mendapat petunjuk. Dan barang siapa yang meninggalkannya maka dia akan tersesat.' Juga di dalamnya disebutkan perkataan; Lalu kami bertanya; siapakah ahlu baitnya, bukankah istri-istri beliau? Dia menjawab; Bukan, demi Allah, sesungguhnya seorang istri bisa saja dia setiap saat bersama suaminya. Tapi kemudian bisa saja ditalaknya hingga akhirnya dia kembali kepada bapaknya dan kaumnya. Yang dimaksud dengan ahlu bait beliau adalah, keturunan beliau yang diharamkan bagi mereka untuk menerima zakat.' (HR. Muslim No.4425)
Allah berfirman :
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ
Artinya : "Adakah mereka merasa iri hati terhadap orang-orang yang telah diberi karunia (fadhel) oleh Allah.". (QS. An-Nisa (4) : 54)
Itulah keutamaan dan keistimewaan yang Allah berikan kepada keturunan Siti Fathimah ra.
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَ اللهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Artinya : "Demikianlah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya dan Allah mempunyai karunia (fadhel) yang besar.". (QS. Al-Jumuah (62) : 4)
Wallahu a'lam bishawab..
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Dalam hal ini Rasulullah saw pernah bersabda:
كُلُّ سَبَبٍ وَنَسَبٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَنْقَطِعُ , إلَّا سَبَبِي وَنَسَبِي
Artinya : Semua sebab dan nasab putus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”. (HR. Ath-Thabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَشُجَاعُ بْنُ مَخْلَدٍ جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُلَيَّةَ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنِي أَبُو حَيَّانَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ حَيَّانَ قَالَ انْطَلَقْتُ أَنَا وَحُصَيْنُ بْنُ سَبْرَةَ وَعُمَرُ بْنُ مُسْلِمٍ إِلَى زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ فَلَمَّا جَلَسْنَا إِلَيْهِ قَالَ لَهُ حُصَيْنٌ لَقَدْ لَقِيتَ يَا زَيْدُ خَيْرًا كَثِيرًا رَأَيْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَمِعْتَ حَدِيثَهُ وَغَزَوْتَ مَعَهُ وَصَلَّيْتَ خَلْفَهُ لَقَدْ لَقِيتَ يَا زَيْدُ خَيْرًا كَثِيرًا حَدِّثْنَا يَا زَيْدُ مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي وَاللَّهِ لَقَدْ كَبِرَتْ سِنِّي وَقَدُمَ عَهْدِي وَنَسِيتُ بَعْضَ الَّذِي كُنْتُ أَعِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا حَدَّثْتُكُمْ فَاقْبَلُوا وَمَا لَا فَلَا تُكَلِّفُونِيهِ ثُمَّ قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فِينَا خَطِيبًا بِمَاءٍ يُدْعَى خُمًّا بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَوَعَظَ وَذَكَّرَ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَلَا أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فَأُجِيبَ وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي فَقَالَ لَهُ حُصَيْنٌ وَمَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ يَا زَيْدُ أَلَيْسَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ قَالَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ وَلَكِنْ أَهْلُ بَيْتِهِ مَنْ حُرِمَ الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ قَالَ وَمَنْ هُمْ قَالَ هُمْ آلُ عَلِيٍّ وَآلُ عَقِيلٍ وَآلُ جَعْفَرٍ وَآلُ عَبَّاسٍ قَالَ كُلُّ هَؤُلَاءِ حُرِمَ الصَّدَقَةَ قَالَ نَعَمْ و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ حَدَّثَنَا حَسَّانُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ مَسْرُوقٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ حَيَّانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِهِ بِمَعْنَى حَدِيثِ زُهَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي حَيَّانَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَ حَدِيثِ إِسْمَعِيلَ وَزَادَ فِي حَدِيثِ جَرِيرٍ كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ مَنْ اسْتَمْسَكَ بِهِ وَأَخَذَ بِهِ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ أَخْطَأَهُ ضَلَّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ حَدَّثَنَا حَسَّانُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ عَنْ سَعِيدٍ وَهُوَ ابْنُ مَسْرُوقٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ حَيَّانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ دَخَلْنَا عَلَيْهِ فَقُلْنَا لَهُ لَقَدْ رَأَيْتَ خَيْرًا لَقَدْ صَاحَبْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَلَّيْتَ خَلْفَهُ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِ حَدِيثِ أَبِي حَيَّانَ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ أَلَا وَإِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَحَدُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ حَبْلُ اللَّهِ مَنْ اتَّبَعَهُ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ تَرَكَهُ كَانَ عَلَى ضَلَالَةٍ وَفِيهِ فَقُلْنَا مَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ نِسَاؤُهُ قَالَ لَا وَايْمُ اللَّهِ إِنَّ الْمَرْأَةَ تَكُونُ مَعَ الرَّجُلِ الْعَصْرَ مِنْ الدَّهْرِ ثُمَّ يُطَلِّقُهَا فَتَرْجِعُ إِلَى أَبِيهَا وَقَوْمِهَا أَهْلُ بَيْتِهِ أَصْلُهُ وَعَصَبَتُهُ الَّذِينَ حُرِمُوا الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Syuja' bin Makhlad seluruhnya dari Ibnu 'Ulayyah, Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim; Telah menceritakan kepadaku Abu Hayyan; Telah menceritakan kepadaku Yazid bin Hayyan dia berkata; "Pada suatu hari saya pergi ke Zaid bin Arqam bersama Husain bin Sabrah dan Umar bin Muslim. Setelah kami duduk, Husain berkata kepada Zaid bin Arqam. Hai Zaid, kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. Kamu pernah melihat Rasulullah. Kamu pernah mendengar sabda beliau. Kamu pernah bertempur menyertai beliau. Dan kamu pun pernah shalat jama'ah bersama beliau. Sungguh kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. OIeh karena itu hai Zaid. sampaikanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Zaid bin Arqam berkata; Hai kemenakanku, demi Allah sesungguhnya aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa sebagian dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karena itu, apa yang bisa aku sampaikan, maka terimalah dan apa yang tidak bisa aku sampaikan. maka janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya." Kemudian Zaid bin Arqam meneruskan perkataannya. Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berpidato di suatu tempat air yang di sebut Khumm, yang terletak antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan serta berkata; Ketahuilah hai saudara-saudara, bahwasanya aku adalah manusia biasa seperti kalian. Sebentar lagi utusan Tuhanku, malaikat pencabut nyawa, akan datang kepadaku dan aku pun siap menyambutnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dua hal yang berat kepada kalian, yaitu: Pertama, Al-Qur 'an yang berisi petunjuk dan cahaya. Oleh karena itu, laksanakanlah isi Al Qur'an dan peganglah. Sepertinya Rasulullah sangat mendorong dan menghimbau pengamalan Al Qur'an. Kedua, keluargaku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku!." Husain bertanya kepada Zaid bin Arqarn; "Hai Zaid, sebenarnya siapakah ahlul bait (keluarga) Rasulullah itu? Bukankah istri-istri beliau itu adalah ahlul bait (keluarga) nya?" Zaid bin Arqam berkata; "Istri-istri beliau adalah ahlul baitnya. tapi ahlul bait beliau yang dimaksud adalah orang yang diharamkan untuk menerima zakat sepeninggalan beliau." Husain bertanya; "Siapakah mereka itu?" Zaid bin Arqam menjawab; "Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil. keluarga Ja'far, dan keluarga Abbas." Husain bertanya; "Apakah mereka semua diharamkan untuk menerima zakat?" Zaid bin Arqam menjawab."Ya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu Ibrahim dari Sa'id bin Masruq dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, (lalu dia menyebutkan Haditsnya yang semakna dengan Hadits Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Fudhail; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Jarir keduanya dari Abu Hayyan melalui jalur ini sebagaimana Hadits Ismail dan di dalam Hadits Jarir ada tambahan; 'Yaitu Kitabullah yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Barang siapa yang berpegang teguh dengannya dan mengambil pelajaran dari dalamnya maka dia akan berada di atas petunjuk. Dan barang siapa yang menganggapnya salah, maka dia akan tersesat. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu Ibrahim dari Sa'id yaitu Ibnu Masruq dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dia berkata; Kami menemui Zaid bin Arqam, lalu kami katakan kepadanya; 'Sungguh kamu telah memiliki banyak kebaikan. Kamu telah bertemu dengan Rasulullah, shalat di belakang beliau…dan seterusnya sebagaimana Hadits Abu Hayyan. Hanya saja dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketahuilah sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian dua perkara yang sangat besar. Salah satunya adalah Al Qur'an, barang siapa yang mengikuti petunjuknya maka dia akan mendapat petunjuk. Dan barang siapa yang meninggalkannya maka dia akan tersesat.' Juga di dalamnya disebutkan perkataan; Lalu kami bertanya; siapakah ahlu baitnya, bukankah istri-istri beliau? Dia menjawab; Bukan, demi Allah, sesungguhnya seorang istri bisa saja dia setiap saat bersama suaminya. Tapi kemudian bisa saja ditalaknya hingga akhirnya dia kembali kepada bapaknya dan kaumnya. Yang dimaksud dengan ahlu bait beliau adalah, keturunan beliau yang diharamkan bagi mereka untuk menerima zakat.' (HR. Muslim No.4425)
Allah berfirman :
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ
Artinya : "Adakah mereka merasa iri hati terhadap orang-orang yang telah diberi karunia (fadhel) oleh Allah.". (QS. An-Nisa (4) : 54)
Itulah keutamaan dan keistimewaan yang Allah berikan kepada keturunan Siti Fathimah ra.
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَ اللهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Artinya : "Demikianlah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya dan Allah mempunyai karunia (fadhel) yang besar.". (QS. Al-Jumuah (62) : 4)
Wallahu a'lam bishawab..
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @shulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/habibshulfialaydrus
Pin BBM : 5D0EB4FD
Pin BBM Channel Majelis Ta’lim Nuurus
Sa’aadah : C003BF865
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar
Al ‘Aydrus
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau
https://www.facebook.com/gsayyiroups/160814570679672/
Donasi atau infak atau
sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al
‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Jumat, 19 Februari 2016
Kamis, 04 Februari 2016
Sejarah Wahabi di Yahudikan oleh Yahudi!! (Kenapa Yahudi mencipta wahabi??)
Sejarah Wahabi di Yahudikan
oleh Yahudi!! (Kenapa Yahudi mencipta wahabi??)
Yahudi adalah bangsa
Israel yangg sangat benci kepada Tuhan Nabi Muhammad SAW hanya kerana Nabi
akhir zaman itu bukanlah lagi dari Bani israel. Mereka bangsa yang terlalu
tebal asobiahnya, sehingga mereka sanggup bermusuh dengan Tuhan. Sebab itu
mereka cetuskan Ajaran anti Tuhan- anti Islam, sekularisme dan menyebarkannya
ke seluruh dunia. Yahudi juga dikenali sebagai Zionis. gerakan ini mula di
susun rapi setelah Theodore Herl (pengasas organissasi yahudi internasional)
menulis buku “Negara Yahudi” pada 1896. Konsep ZIONISME yg menganggap kaum
yahudi adalah bangsa terpilih menjadi kuasa terunggul untuk memerintah dunia
ini. memerintah dunia ini dari bukit Zion atau sion di Jarussalem sebagai pusat
pemerintah yahudi. Disinilah terletaknya masjidil Aqsa yang telah wujud sejak
zaman Nabi Ibrahim A.S ia adalah tapak bersejarah bagi semua agama samawi.
Namun, kerana Yahudi dan Kristian menolak Nabi Muhammad SAW , MAKA Baitul
Maqdis menjadi rebutan antara yahudi, kristian dan Islam. Baitul maqdis adalah
kota ketiga terbesar umat Islam selepas Makkah Mukarramah dan Madinah
Al-Munawarah.
Makkah Al-Mukarramah
*. Terdapat kabah dan
masjidil Haram.
*. Tanah kelahiran
Rasulullah SAW.
*. Tapak kenabian Muhammad
SAW.
Madinah Al-Munawarrah
*. Terdapat Masjid Nabawi.
*. Terdapat jasad
Rasulullah SAW.
*. Terbina Daulah Islam
pertama dimana Yahudi terhalau dari Haramain (Makkah dan Madinah).
Baitul Maqdis
*. Terdapat masjidil Aqsa.
*. Kiblat pertama umat
islam sebelum diubah ke Masjidil haram.
*. Negeri Isra dan miraj
tempat perhentian terakhir sebelum Rasulullah SAW MIRAJ KE SIDRATUL MUNTAHA.
Pada 639M dibawah
pemerintahan khalifah Umar Al-Khattab, Gabenor Amru bin Ash berjaya menawan
Baitul Maqdis dengan aman damai. Pada 1099M perang salib pertama, Baitul maqdis
jatuh ketangan kristian. Pada tahun 1189M Salahuddin Al-Ayubi menawan semula
Baitul Maqdis dari tangan Richard The Lion Heart. Maka sempurnalah tiga kota
suci ini berada dalam khalifah Islamiyah hingga 1917M. Dendam Yahudi terhadap
Nabi Muhammad SAW dan Islam semakin mendalam. Satu konpirasi dirancang begitu
rapi untuk menentang kebangkitan Islam dari dalam. Yahudi mendirikan pusat
Studi Islam untuk melatih ejen-ejen perisikan untuk menyusup ke dalam
masyarakat islam. Tahun 1822 didirikan “Society Asiatic of Paris, di Paris”.
Tahun 1823 Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland didirikan di
Inggeris; Tahun 1842 American Oriental Society, didirikan di Amerika; Tahun
1916 University Of london mendirikan School Of Oriental Studies sekarang menjadi
SOAS (School of Oriental and African Studies). Ejen-ejen Orientalis itu
dihantar ke negara-negara Islam dan untuk menyamar sebagai Ulama. Di antara
TOKOH-TOKOH orientalis dari Yahudi dan Kristian yang menyusup ditengah-tengah
umat islam adalah Mr. Hempher (Syaikh Muhammad Majmui) pada tahun 1710 dihantar
oleh British ke Mesir, turki, iraq, hijjaz dan sekitarnya. Mr. Christiaan
Snouck Hurgronye (Syaikh Abdul Ghaffar) 1857-1936) di Aceh dan Nusantara.
Duncan Black MacDonald (1863-1943) dihantar ke Amerika dan menjadi rujukan
cenderakawan Islam dari seluruh dunia.
WAHABI DICIPTA YAHUDI.
WAHABI satu
konspirasi menjatuhkan Islam dari dalam!!
Apa itu WAHABI? Wahabi
adalah satu fahaman yang diasaskan Oleh Muhammad Bin Abdul Wahab. Fahaman ini
dinisbahkan atas nama bapaknya Abdul Wahab kepada WAHABI, Tidak kepada namanya
sendiri kepada Muhammadi. ini kerana kesepakatan Ulama supaya Umat Islam tidak
keliru dengan Fahaman yang dibawa Oleh Muhammad bin Abdul wahab dan Ajaran yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Muhammad bin Abdul Wahab adalah orang yang Lemah
Ingatan dan Gagap. Ayah dan Abangnya sendiri menganggap beliau tidak siuman.
Muhammad bin Abdul wahab sangat terpengaruh dengan ajaran Ibnu Taimiyah yang
mengasaskan fahaman Mujasimmah. kemudian dia mengembara dan belajar di BASRAH.
berguru dengan Syaikh Muhammad Al-Majmui iaitu Mr. Hempher. Beliau adalah
seorang yang pakar bahasa Arab, turki, parsi dan telah lama mempelajari islam.
Mr. Hempher merasuh Muhammad bin Abdul Wahab dengan hadiah Mutaah 2 orang ejen
perempuan Yahudi yang menyamar sebagai muslimah. Maka dengan Mudah Yahudi
mengatur untuk mengajar Muhammad Bin Abdul wahab tentang fahaman yang baru yang
sesuai dengan rancangan yahudi. Dengan ajran yang baru itu, Muhammad bin Abdul
Wahab kembali ke kampungnya, Namun ditentang dan diusir oleh bapaknya seorang
Ulama Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamaah).
Kerjasama Yahudi, Keluarga
Al-Saud dan Golongan Wahabi membentuk kerajaan Arab Saudi.
Selepas diusir oleh
ayahnya, muhammad bin Abdul Wahab menyambung terus menyebarkan ajarannya itu ke
seluruh Najd. Perjuangan yang disebarkan oleh muhammad bin Abdul Wahab itu
dipantau oleh Mr. Henpher dan disokong oleh kerajaan British. Muhammad Bin Abdul
Wahab membawa misi Yahudi kepada pemimpin-pemimpin Arab. Pada Tahun 1747
Muhammad Bin Abdul Wahab bertemu dengan Muhammad bin Sa’ud, dia adalah
keturunan Yahudi. Maka bergabunglah Muhammad Bin Abdul Wahab dengan Muhammad
bin Sa’ud untuk mengembangkan ajaran wahabi. Diantara ajaran wahabi ialah,
Siapa yang tidak ikut wahabi di anggap SESAT, KAFIR, HALAL DARAH dan HARTANYA
DIRAMPAS. Dengan fatwa Wahabi Ini, Maka orang-orang yang tidak ikut dengan
Wahabi akan dibunuh dan hartanya dirampas. Kaum Wahabi melancarkan Perang
didalam dan diluar wilayah Najd, seperti Yaman, Hijjaz, daerah sekitar Syria,
dan Iraq. Mereka membantai 300 lelaki wilayah kota Al-Ahsa dan merampas harta
milik mereka. Pasukan Muhammad Bin Sa’ud dan Muhammad Bin Abdul Wahab terus
melakukan kekejaman keseluruh Arab. Siapa yang Taat kepada ajarannya Wajib
berBai’at, bila melawan Wajib dibunuh dan harta miliknya dirampas.
Diantara Umat Islam yang
paling banyak dibunuh oleh pasukan ini adalah, Keturunan Rasulullah SAW. Namun
ada diantara keturunan Rasulullah SAW yang sempat melarikan diri ke Malaysia
dan Indonesia. Peninggalan Rasulullah SAW dimusnahkan supaya Umat Islam tidak
lagi membesarkan Rasulullah SAW dan keturunannya. Pada Tahun 1793 Muhammad Bin
Abdul Wahab meninggal dunia, Namun ajaran Wahabi semakin mengembang dengan
sokongan keluarga Muhammad Bin Sa’ud dan British atau Yahudi. Dinasti As-Sa’ud
dan golongan Wahabi terus meluaskan jajahannya hinga pada tahun 1912, berjaya
menguasai seluruh Najd.
Yahudi mencetuskan
Rovulusi Arab untuk menjatuhkan Empayar Islam Usmaniyyah.
Ketika pemimpin Empayar
Usmaniyyah telah diserang oleh Penyakit Al-Wahan. Agenda Yahudi seturusnya
ialah menghapuskan pemerintahan para syarif Makkah yang bertindak sebagai
penjaga Haromain. Yahudi melantik satu ejen Yahudi untuk masuk kedalam bangsa
Arab. Ejen ini ialah Sainstis yang menguasai 6 bahasa Dunia, termasuklah bahasa
Arab. Yahudi mengesan siapakah Tokoh Bangsa Arab yang Inginkan kekuasaan.
Ditemukan tokoh Sherif Hussin, wakil empayar Usmaniyyah di haromain. Yahudi
berjaya menghasut dan menipu Sherif Hussain untuk membebaskan diri dari Empayar
Islam Usmaniyyah. Yahudi menaburkan semangat Nationalism untuk menentang Bangsa
Turki dan memimpin empayar Islam Usmaniyyah. Perhubungan antara Yahudi dan
Sherif Husain sangat rapat, Bahkan menjadi kawan karip putranya yang bernama
Amir Faisal. Amir Faisal berpaling tadah dan memihak kepada Britain, sejak dari
itulah kerajaan Arab jadi Tali barut Britain. Atas nasihat Yahudi, Sherif
Hussain mengirim surat rahsia, untuk memohon bantuan tenteran British dengan
menjanjikan Sherif Hussain sebagai tentera bagi seluruh wilayah Arab, maka
mudahlah Yahudi mencatur keluarga ini untuk mengagih-agihkan wilayah-wilayah
sesuai dengan perancangan Yahudi. Pada Tahun 1915 Britain mula menduduki
kawasan Iraq, akhirnya pada tahun 1917, Britain menduduki semula kawasan
Palestin. Pada tahun 1918, tentera Britain menduduki pusat pemerintahan Turki
Usmaniyyah, iaitu Istanbul. Perjanjian Faisal & Weizmann ditandatangani
pada 3 januari 1919 dalam persidangan Paris. Weizmann adalah prasident
Pertubuhan Zionis Dunia. Selepas perjanjian itu, Weizmann menjadi Prasident
pertama dinegara Israel. Iraq diserahkan kepada Amir Faisal, Jarussalam atau
Palestin diserahkan kepada Kristian, Baitul Maqdis diserahkan kepada Yahudi.
Pada Tahun 1922, setelah tamat perang dunia pertama, persidangan diadakan.
Hasil persidangan, Sistem khilafah Islam di Tamatkan. Kedua, Khalifah dibuang
keluar negara. Ketiga, Harta Khalifah dirampas. Keempat, kerajaan Turki Baru
ditubuhkan atas dasar Sekular dibawah pimpinan Mustafa Khamar. Negara-negara
jajahan Turki usmaniyyah di ambil Alih sebagai jajahan British, prancis dan
itali.
Yahudi Melantik Wahabi
sebagai Penguasa Haromain.
Setelah kejatuhan Empayar
Usmaniyyah, Negara-negara kecil seperti Kuwait, Yaman, dan lain-lain diserahkan
kepada khabilah-khabilah yang dipilih oleh yahudi. Negara-negara kecil itu,
semua tertakluk kepada jajahan British, Prancis dan Itali. Janjinya kepada
Sherif Hussain untuk mengangkatnya sebagai penguasa seluruh Arab hanyalah janji
Kosong. Sherif Hussain hanya mendapat kerajaan Jordan yang kecil dan miskin.
inilah Balasan bagi pengkhianat Islam. Pada Tahun 1925 keluarga As-Sa’ud
berjaya menawan Kota Suci Makkah daripada Sherif Hussain. Pada 10 Januari 1926
Abdul Aziz As-Sa’ud ditabalkan menjadi Raja Hijjaz di Masjidil Haram, Makkah.
Pada tahun 1932 setelah menguasai sebahagian besar semenanjung Arab, Ibnu Sa’ud
menamakan tanah gabunggan hijjaz dan Najd sebagai Arab Saudi. Abdul Aziz ibnu
Sa’ud kemudian menabalkan dirinya sebagai Raja Arab Saudi dengan sokongan Pihak
British. Fahaman Wahabi menjadi Agama Rasmi Arab Saudi dan dikembangkan ke
seluruh dunia.
Mengapa Yahudi Mencipta
Wahabi?
1. Yahudi sangat Faham,
kerana kekuatan umat Islam adalah pada kekuatan Rohnya yakni Rohnya sangat
kenal Cinta dan Takut kepada Allah SWT, oleh kerana itu Umat islam mesti
dipisahkan dari Allah.
2. Yahudi sangat faham,
bahawa kehebatan Umat Islam kerana berjaya menghubungkan kekuatan Roh dan
kehidupan Lahir. Maka keyakinan adanya kuasa Roh dalam kehidupan Lahir itu
mesti dihapuskan.
3. Yahudi sangat Faham,
Bahawa Kunci Kemenangan Umat Islam adalah kerana Adanya Bantuan Ghaib dari
Allah SWT, maka Yahudi menghapuskan keyakinan Umat Islam kepada Perkara Ghaib
Itu. Ulama Sufi dan Tarikat yang mempunyai karomah dikatakan SESAT dan SYIRIK.
4. Yahudi tahu, bahawa
kekuatan Islam adalah kepada Pencintaan Umat kepada Rasulullah SAW, Ahlul Bait,
dan Para Sahabat Baginda SAW. Maka segala peninggalan atau amalan boleh
meyuburkan kepencintaan itu diMUSNAHkan dengan alasan Bida’ah, khurafat, dan
Syirik serta lain-lain alasan yang diada-adakan.
5. Yahudi sangat faham
Selemah-lemah Umat Islam, Mereka sangat fanatik agama para Ulama. Oleh kerana
itu, Ulama baru dan Islam gaya baru mesti dicipta yang sesuai dengan Agenda
Yahudi itu.
6. Untuk menguasai Kota
Suci Umat Islam Haromain. Yahudi tidak dapat menghancurkannya seperti
tempat-tempat yang lain kerana ditakutkan Umat Islam sedunia akan bangkit
menentang Yahudi.
Kejahatan Wahabi.
*. Membuat Fatwa setiap
yang Bida’ah itu sesat dan yang sesat itu neraka.
*. Membuat Fatwa Umat
Islam yang tidak ikut ajarannya itu sesat, Halal Darah dan Hartanya dirampas.
*. Membunuh Keturunan
Rasulullah SAW. 4) Menghukumkan Sesat keturunan Rasulullah SAW dan Para sahabat
yang Utama.
*. Menganggap Alam Roh Itu
tidak Wujud.
*. Menolak adanya Alam
Lahir dan Alam Roh.
*. Memusnahkan peninggalan
Rasulullah SAW.
*. Dalam mempelajari Ilmu
Usuluddin atau Tauhid menganut fahaman Ibnu Taimiyyah, yang menganggap Tuhan
Itu berjisim seperti makhluk atau mujassimah.
*. Didalam Feqah
dibenarkan menampal-nampal mazhab.
*. Mengambil Sumber
Al-Quran dan Hadith tanpa ijma’ Ulama dan Qiyas.
*. Melarang keras Umat
Islam berdoa dengan tawassul (perantaraan).
*. Melarang menziarahi
Kubur sekalipun Makan Nabi muhammad SAW.
*. menghancurkan bangunan
atas tempat lahir Nabi SAW.
*. Melarang memuji-muji
Nabi seperti baca Qasidah, berzanji, Burdah, tahlil, dan sebagainya.
*. Melarang Umat Islam
merayakan dan memperingati Maulidur Rasul, Israk Mikraj, dan semua perayaan
hari kerayaan Islam yang lain.
*. Melarang belajar Sifat
20 dan menuduh sesat fahaman Asy’ari iaitu fahaman Kaum Ahlus sunnah Wal
Jamaah.
*. Melarang Amalan
Tarikat, Umpamanya Tarikat Naqsabandiyyah, Syazali, Muhammadiah dan lain-lain
tarikat.
*. Mengundang Amerika
untuk mengesport kekayaan minyak di timur tengah.
*. Berkomplot dengan
Amerika membina pengkalan tentera di Arab Saudi.
*. Meminta bantuan tentera
bersekutu dalam perang, untuk menghancurkan Saddam Hussain.
*. Mencetuskan Gerakkan
Teroris seperti Al-Qaeda, dan lain-lain. Untuk memburukkan Imej Islam.
*. Mengubah Arab menjadi
Negara Yahudi, dan Haromain menjadi Kota Yahudi, dan lain-lain kejahatan yang
merupakan konfirasi Yahudi seperti Punk, Skin Head, Black Metal, Chikano dan
lain-lainnya. yakni Untuk menghapuskan keyakinan dan cinta Umat Islam kepada
Allah SWT dan Rasulullah SAW. supaya umat islam mengikut cara hidup yahudi dan
meninggalkan Tuhan Nabi Muhammad SAW.
Jelaslah bahawa tujuan Wahabi
adalah untuk meninggalkan Allah SWT dan Rasulullah SAW dan mengikuti Yahudi.
Wahabi adalah buatan Yahudi. Siapakah yang akan memerangi Wahabi? Wahai Umat
Islam seluruh Dunia, Setelah kita tahu Rahsia ini, Marilah kita perangai Wahabi
dan Yahudi dengan Langkah-langkah Ini.
1. Jangan terpengaruh
dengan Ajaran ini, jaga diri dan keluarga Anda dari aliran Ini.
2. Berpegang teguhlah
kepada Ahlus Sunnah Wal Jamaah iaitu Aqidah yang dibawa Imam Abu Hassan
Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al-Muntaridi.
3. Kuatkan Hubungan dengan
Allah SWT dan Rasulullah SAW, Kuatkan Hablum minal lah dan Hablum minal Nas.
4. Berfeqah dengan salah
satu mazhab yang 4 iaitu Syafi’e, Maliki, Hanbali dan Hanafi. jangan
dicampur-campur.
5. Lawanlah Hawa Nafsu
Buang segala Sifat Jahat dalam Diri Kita dengan berTasawuf berpandukan Imam
Al-Ghazali.
6. Amalkan wirid dan zikir
secara berdisiplin dan istiqamah atau amalkan Tarikat yang ada Mursyid.
7. Jangan Mudah terpancing
tawaran manis wahabi.
8. Jangan sekali-kali
terlibat dengan gerakkan militan.
9. Banyaklah bertaubat
atas dosa-dosa sendiri dan dosa Umat Islam.
10. Berdoalah kepada Allah
SWT supaya Allah SWT segera Hantar pemimpin yang membawa kebenaran untuk
menentang Wahabi dan menghapuskan ajaran ini.
Sumber : Putera
Tasawuf. Menyingkap Kesesatan-Kesesatan Salafi Wahabi.
Instagram : @shulfialaydrus
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @shulfialaydrus
Pin BBM : 53C2A132
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar
Al ‘Aydrus
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau
https://www.facebook.com/gsayyiroups/160814570679672/
Donasi atau infak atau
sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al
‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Langganan:
Postingan (Atom)